J3

1.5K 189 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 hari dengan kapal lalu dengan kereta kuda, renjunpun menginjakkan kakinya di salah satu pasar yang masuk kedalam bagian wilayah joseon, desa yang tak jauh dari istana, itu berarti desa ini sangat terjaga dan dia yakin dia akan aman disini, Renjun lantas melihat perkumpulan yang sangat ramai dan diapun melihat selembaran yang tertempel kalau keluarga istana mencari perawat untuk ratu mereka. Renjun lantas mendekat dan ikut berbaris di barisan yang cukup panjang dan melelahkan itu, tapi dia harus melakukannya karena jika dia berada di dalam istana pasti ayahnya atau siapapun tak akan dapat menemukannya. Setidaknya sampai ayahnya tahu siapa sebenarnya Lai Guan Lin sih brengsek itu.

Setengah jam berlalu, akhirnya tiba di giliran renjun, dan diapun langsung menyerahkan selembaran itu, membuat pria yang lebih tua itu menatapnya dari atas sampai bawah.

"Kau pendatang?"

"Ya na-ri. Saya pendatang, dan saya bisa pastikan kalau saya akan menjadi perawat yang baik."

"Saya tak bisa mempercayai mu."

"Saya mohon tolong percaya na-ri. Ini saya ada surat yang bisa kau pertimbangkan." Ucap renjun memberikan surat kelulusan dengan nilai bagus dalam hal pengobatan. Pria itu.meluhatnya secara teliti fan itu benar-benar sesuai dengan permintaan istana. Tapi, dia tak yakin, tapi kalau dia menolaknya bisa-bisa dia akan dimarahi karena tak kunjung membawa orang ke istana.

"Bagaimana na-ri?"

"Baiklah, kau diterima. Mana identitasmu." Renjun lantas tersenyum dan diapun memberikan kartu pengenalnya dan pria tua itupun melihatnya lalu menulis semuanya dan mengembalikan padanya. Lalu diapun berbisik pada rekannya.

"Ayo, saya akan antarkan ke istana. Karena mereka butuh orang cepat."

"Ne, makasih na-ri." Ucap renjun tersenyum dan pria tua itu hanya mengangguk lalu berjalan lebih dulu hingga renjun langsung mengikutinya karena tak ingin ketinggalan sama sekali.










At. Istana.

Terlihat sang ratu yang tengah memandang ke luar jendela kamarnya sembari duduk, dia sebenarnya sangat merindukan satu anaknya yang tak pulang bahkan setelah 3 tahun. Disaat bersamaan sang raja mendekat pada istrinya itu.

"Ada apa istriku? Kenapa kau masih betah melihat keluar jendela?"

"Kapan pangeran jaemin akan pulang yang mulia? Dia sudah terlalu lama berada diluar istana saat ini." Ucap sang istri.

"Aku akan mencoba untuk membawa anak kita kembali sayang, tapi kau harus sembuh terlebih dahulu. Mengerti?" Ucap sang raja, Jung Jaehyun.

"Berjanji padaku yang mulia. Aku tak yakin bisa lama untuk hidup." Ucap sang istri, lee Taeyong, atau Jung Taeyong.

"Jangan mengatakan hal itu, kau pasti akan sembuh " Ucap jaehyun pada istrinya itu.

"Aku hanya tak ingin mengubah takdir yang mulia. Penyakit ini sangat sulit disembuhkan." Jaehyun hanya diam saja karena yang dikatakan istrinya benar. Taeyong melihat suaminya yang diam lalu diapun menggenggam tangan suaminya itu membuat jaehyun menatapnya.

"Karena itu, aku ingin semua anak-anak kita berada disekitar ku, sebelum aku menutup mata untuk selamanya. Aku juga ingin putera mahkota menikah kembali, aku ingin menyaksikan pertunangan pangeran jeno, aku ingin melihat pangeran jaemin kembali dan tak menyalahkan dirinya sendiri, aku ingin melihat pangeran sungchan kembali dari tempat dia belajar segera, dan aku ingin melihat pangeran sion tetap bahagia dengan menantu satu-satunya kita saat ini."

"Hmm." Angguk jaehyun mengerti.




Di aula istana.

Renjun sampai dengan orang yang membawanya dan membungkuk dia juga ikut membungkuk dan sedikit kagum pada istana ini, karena interiornya sangat bagus bahkan lebih bagus dari istana pangeran brengsek Lai itu.

"Prince J" (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang