J36

1.3K 196 5
                                        

Kereta kuda yang membawa keluarga kaisar Nakamoto telah sampai di istana keluarga Jung, disambut oleh raja, Ratu,putera mahkota, pangeran dan Puteri saat ini.

"Selaamt datang kaisar." Ucap jaehyun menyambut sang sahabat lama.

"Terimakasih yang mulia." Ucap yuta tersenyum dan taeyong pun melihat semua anggota keluarga kaisar yang datang lalu menatap bingung pada keduanya.

"Maaf kaisar, bukannya anakmu ada ada tiga?"

"Aaa, anak kedua kami sedang berlibur di Eropa." Ucap yuta berbohong tentunya.

"Benar itu yang mulia, keponakan saya sedang asyik berlibur dengan anak sulung dan anak bungsu saya. Itulah kenapa hanya kami yang datang untuk memenuhi undangan pernikahan putera mahkota." Ucap Yuto selaku adek yuta.

"Aaa, baiklah. Silahkan masuk." Ucap taeyong tersenyum walaupun dia merasa sangat kecewa karena tak bisa melihat anak kedua yuta dan winwin untuk membuatnya yakin kalau perawat Huang bukanlah anak mereka. Tapi, nyatanya dia makin curiga kalau sebenarnya perawat Huang benar anak kaisar itu, hanya saja dia tak mengerti alasannya bersandiwara dan berada di istananya itu.





Sementara itu di jalan, terlihat pengendara kereta kuda yang membawa jaemin juga rombongan berhenti di desa Pertama yang lumayan jauh dari istana, dia berhenti dan para pengawal yang berada di kuda masing-masing dengan pakaian ala pengawal tuan dan nyonya bangsawan itupun melingkari ketiga kereta kuda itu untuk menjaga sang pangeran.

Jaemin lantas membuka pintu kereta kuda itu dan melihat bomin sudah berdiri lalu membungkuk di depan pintu lebih tepatnya di luar kereta kuda.

"Kita akan beristirahat dua jam, agar kuda yang berkaitan dengan kereta ini bisa mengisi tenaga yang mulia, sekaligus memberi makan semua kuda kita." Ucap bomin.

"Baiklah, apa makanan kuda sudah sampai dibawakan oleh beberapa pengawal yang pergi lebih dulu?"

"Sebentar lagi mereka akan sampai sepertinya yang mulia."

"Baiklah. Apa diluar sudah dibuat nyaman?" Ucap jaemin datar.

"Ne yang mulia, sudah sangat nyaman tenda juga sudah di dirikan agar tidak terkena salju." Ucap bomin.

Jaemin lantas mengangguk lalu diapun melihat kearah renjun yang mana secara bersamaan renjun juga melihat kearahnya.

"Mari keluar, sekalian kau bisa bersiap-siap dengan penyamaran." Ucap jaemin dan renjun pun mengangguk lalu jaeminpun keluar lebih dulu disusul oleh renjun.

Renjun yang baru saja keluar dari kereta kuda itu lantas terkesima dengan apa yang dia lihat, sungguh sangat indah sekali. Disaat bersamaan hwall juga keluar dan ikut kagum karena pangeran benar-benar membuat tempat istirahat yang nyaman untuk mereka semua.

Hwall lantas melihat jaemin dan membungkuk lalu tersenyum pada renjun yang dibalas dengan senyuman juga oleh renjun.

"Pelayan Hwang, kau juga akan ikut menyamar sebagai wanita demi kepentingan penyelidikan kita bersama dengan perawat Huang, jadi segera lah bersiap-siap, karena saya yakin sebentar lagi pasti bakal banyak warga yang mendekat karena penasaran."

"Baik pangeran." Ucap hwall lalu masuk kedalam kereta kuda yang dia naiki bersama dengan renjun.

Di dalam kereta kuda kedua.

Renjun pun memilih salah satu pakaian yang akan dia gunakan, begitu pula dengan hwall.

Setelah beberapa menit, renjunpun telah siap dan dia juga sengaja menggerai rambutnya lalu memberikan pita pada ikatan rambutnya yang membuatnya terlihat sangat cantik dengan rambut panjang yang lurus itu. Sedangkan hwall memiliki rambut yang juga panjang tapi tak sebagus rambut renjun.

"Wah, perawat Huang kau sangat cantik, kau seperti seorang wanita sungguhan." Ucap hwall.

"Kau juga sama hwall."

"Tapi ge, kenapa kita harus menyamar begini?"

"Katanya hal yang akan diselidiki pangeran sangat berbahaya dan joseon juga tidak memperbolehkan jika dua orang melakukan perjalanan jauh jika bukan suami-istri, makanya kita melakukan ini, dan aku juga pangeran jaemin akan berpura-pura menjadi suami-istri, dan juga kau jangan memanggil pangeran tapi tuan, agar semua orang tahunya kita adalah keluarga bangsawan, itu perintah pangeran." Ucap renjun

"Aaa, demi keselamatan kita semua, aku akan melakukannya." Ucap hwall.

"Kalau begitu ayo kita keluar." Ucap renjun lalu membuka pintu kereta kuda itu, membuat semua mata melihat kearahnya juga pada hwall. Dan itu cukup membuat semuanya terpesona pada keduanya walaupun lebih terpesona pada renjun. Jaemin saja tak bisa mengedipkan matanya sama sekali saking terpesona nya.

"Bagaimana pangeran?" Ucap renjun. Jaemin lantas langsung tersadar.

"Sempurna. Ingat sandiwara ini harus lancar, dan jika bertanya dari keluarga mana, katakan bangsawan Na." Ucap jaemin datar.

"Ne." Angguk renjun tersenyum. Dan itu membuat debaran di jantung jaemin semakin kencang tanpa sebab.

Disaat bersamaan pengawal yang pergi lebih dulu itu sampai dengan banyak makanan kuda dengan kereta keempat yang khusus untuk.makanan kuda selama perjalanan pergi dan pulang. Sebagian pengawal langsung memberikan makan pada kuda yang membawa kereta juga pada kuda yang mereka tunggangi. Dan renjun hanya duduk dengan santai sembari melihat salju yang tak terlalu lebat turun. Dan hwall yang membawakan tea hangat untuk renjun juga jaemin yang duduk disebelahnya sembari melihat berkas dari Mark itu.  Lalu hwall pun mendekat pada semua pengawal yang memang berdiri menutupi mereka di balik kuda yang sedang makan itu.

"Maaf pengawal Choi?" Bomin lantas berbalik dan menatap hwall.

"Apa para pengawal yang lainnya ingin makanan sekarang?"

"Ne, tolong siapkan." Ucap bomin lalu hwall pun mengangguk dan segera menyiapkan makanan yang diletakkan di kereta kuda ketiga. Hwall akan bertanggung jawab atas makanan mereka semua selama perjalanan, jika ada bahan yang habis mereka akan membelinya karena mereka pasti akan melewati pasar dan hwall harus mengatakan apa yang habis pada bomin untuk menambah bahan makanan kembali.

Tak lama setelah itu, benar saja warga desa itu malah berkerumun ingin melihat keluarga bangsawan mana yang sedang beristirahat di desa mereka, walaupun susah melihatnya karena para pengawal yang menutupi dengan tubuh tegap nya.

Bahkan para pengawal itu mendengar semua bisikan dari pada warga desa itu.

"Menurutmu dia keluarga bangsawan dari mana?"

"Aku tidak tahu, tapi aku bisa melihat nyonya muda itu sangat cantik sekali pada tuan muda juga tampan."

"Apa kira-kira mereka pengantin baru yang akan pergi berbulan madu?"

"Sepertinya begitu, perpaduan mereka benar-benar sangat pas sekali."

"Melihat kereta kudanya sepertinya dia dari keluarga bangsawan Na."

"Benarkah?"

"Kalau tidak percaya, coba tanya saja."

Salah satu warga desa mendekat pada salah satu pengawal dengan harap-harap cemas.

"Maaf tuan, apa tuan dan nyonya itu dari bangsawan keluarga Na?"

"Ne." Datar pengawal itu.

"Apa mereka pengantin baru yang akan pergi berbulan madu?"

"Ne."

"Kemana mereka akan pergi? Pasti sangat menyenangkan." Pengawal itu hanya diam saja.

Setelah semua selesai, para kuda sudah makan begitu pula para pengawal, pangeran, renjun dan hwall akhirnya semuanya bersiap untuk kembali melanjutkan perjalanan.

Jaemin membuka pintu kereta kuda dan mempersilahkan renjun masuk lebih dulu, renjun tanpa banyak bicara langsung masuk begitu pula jaemin dan pintu kereta pun ditutup oleh bomin. Hwall juga masuk ke kereta kuda kedua dan rombongan itu kembali berjalan, karena perjalanan mereka masih sangat panjang sekali.








































😘😘😘

"Prince J" (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang