J6

1.5K 193 1
                                    

Keesokan paginya terlihat semua keluarga istana itu berkumpul untuk sarapan bersama kecuali Yushi dia bahkan membujuk suaminya agat membiarkan dia sarapan dengan renjun karena dia tak mau identitasnya diketahui oleh renjun lebih awal.

"Dimana istrimu sion?" Ucap Mark tak melihat adek iparnya itu.

"Biasalah Hyung, ku rasa kau pasti tahu." Ucap Sion seadanya. Mark hanya mengenyit tak mengerti sama sekali.

"Dia menyembunyikan identitasnya pada perawat baru ibu Hyung, makanya dia tak mau makan bersama kita dan ikut makan bersama dengan perawat baru ibu." Ucap jeno. Mark hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Jam berapa kau akan berangkat ke desa yang ada di selatan Mark?" Ucap jaehyun pada anak sulungnya itu.

"Setelah ini aku akan segera berangkat ayah."

"Mark?" Sang empu melihat kearah ibunya itu.

"Apa menurutmu jaemin ada disana?" Mark hanya menganggukkan kepalanya.

"Ibu mohon suruh jaemin kembali Mark." Ucap taeyong. Karena mau bagaimanapun dia sangat merindukan anaknya itu.

"Hmm, aku akan pastikan jaemin kembali ibu." Ucap Mark.

"Makasih nak." Ucap taeyong tersenyum.

"Tak perlu berterimakasih Bu, aku memang harus melakukan ini karena aku adalah anak tertua keluarga ini." Ucap Mark dan taeyong hanya tersenyum.
















Di tempat makan para pelayan, pengawal, tabib dan yang lainnya.

Renjun makan dengan tenang begitu pula dengan Yushi yang bahkan tersenyum dengan sangat lebar sekali tanpa menghiraukan pekerja istana yang canggung dengan kehadiran menantu bungsu keluarga istana itu.

"Gege?" Renjun menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Apa setelah ini Gege ingin berkeliling lagi?"

"Tidak bisa Yushi, tabib Kim mengatakan untuk ikut ke pasar bersama dengannya. Kami harus membeli beberapa tumbuhan obat-obatan untuk obat yang mulia ratu."

"Boleh aku ikut Gege?"

"Sepertinya tidak perlu Yushi, kau kan harus membantu dan ada saat pangeran sion membutuhkan mu. Jadi aku akan pergi berdua dengan tabib Kim."

"Baiklah." Ucap Yushi sedikit kecewa tapi renjun memang ada benarnya, sion pasti tak akan mengizinkannya sama sekali.
















At. Didesa Selatan.

Jaemin melihat bendungan yang tak bekerja dengan baik itu, lalu diapun memutuskan untuk menyebur ke bendungan yang tak terlalu dalam jika pandai berenang membuat pengawal setia jaemin ikut menyelam begitu pula dengan yang lainnya dan merekapun membantu jaemin juga para warga sekitar hingga mereka berhasil dan keluar dari bendungan yang telah bekerja dengan semestinya.

"Makasih pangeran. Berkat mu yang langsung turun tangan semuanya jadi selesai."

"Sama-sama itu tugas saya." Ucap jaemin datar lalu diapun pergi begitu saja menuju kudanya dan diapun menaikinya lalu pergi begitu saja diikuti para pasukannya dibelakang. Sang pengawal setia itu langsung memacu kuda jaemin hingga bersebelahan.

"Pangeran, bukankah sebaiknya kau mengganti pakaian terlebih dahulu, begitu pula dengan pengawal yang lainnya."

"Kita berganti pakaian di desa barat saja. Disana ada masalah yang lebih besar lagi." Ucap jaemin datar lalu diapun langsung memacu kudanya begitu pula para rombongan yang ikut dengannya. Rombongan yang pantang mundur dan menyerah bahkan kebanyakan dari mereka masih sendirian jadi tak masalah jika mereka tak pulang bahkan sampai 10 tahun sekalipun.













"Prince J" (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang