Renjun berdiri di depan pintu kamar Raja dan ratu itu, dan diapun langsung dibukakan pintu oleh sang pengawal. Lalu diapun masuk dan membungkuk pada Taeyong.
"Apa yang mulia butuh sesuatu?"
"Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padamu." Ucap taeyong.
"Silahkan yang mulia."
"Berapa umurmu?"
"23 tahun yang mulia."
"Tanggal berapa kau lahir?" Renjun menatap bingung ratu itu karena bertanya soal hal pribadinya tapi dia harus menjawab mau tidak mau.
"23 Maret."
"Kau lahir pada musim semi?"
"Ne." Angguk renjun.
"Apa tanda memar di telapak tanganmu itu karena kau terjatuh?"
"Anio yang mulia, ini adalah tanda lahirku." Ucap renjun apa adanya. Membuat taeyong terdiam seketika dan teringat kenangan lama.
Flashback:
Taeyong, suaminya dan Mark anak pertama mereka mengunjungi sahabat mereka yang ada di negeri sakura, keluarga kekaisaran yang mana mereka memang berhubungan baik. Mereka datang karena sang istri dari kaisar baru saja melahirkan anak kedua nya, taeyong memaksa datang walaupun dia juga sedang hamil besar saat ini.
"Selamat datang yang mulia. Mari, saya akan antarkan ke kaisar Nakamoto." Ucap salah satu pengawal keluarga kaisar itu.
Jaehyun hanya menganggukkan kepalanya dan mereka mengikuti pengawal itu, hingga pengawal itu mengetuk salah satu pintu besar yang menjadi tanda kamar dari pasangan kaisar itu.
Tok...tok...tok...
"Kaisar, yang mulia raja Jung dan ratu Jung datang."
Ceklek.
Pintu itu terbuka dan pengawal itu membungkuk, kaisar itu tersenyum kecil menyambut sahabatnya itu. Begitu pula dengan istrinya dan dapat mereka lihat anak sulung dari kaisar itu juga anak sulung dari sang adik kaisar yang ada disana.
"Selamat atas kelahiran mu winwin."
"Makasih yang mulia ratu." Ucap istri kaisar Nakamoto itu, Huang Winwin atau dikenal Nakamoto Winwin.
"Selamat juga untukmu yuta Hyung." Ucap jaehyun pada sang kaisar, Nakamoto yuta.
"Terimakasih yang mulia."Ucap nya.
"Bayinya sangat cantik, apa perempuan?" Ucap taeyong tersenyum.
"Dia bayi laki-laki yang mulia."
"Sepertinya kecantikan ibunya menurun padanya."
"Banyak yang mengatakan begitu yang mulia." Ucap winwin tersenyum.
"Anak sulungmu juga manis." Ucap taeyong.
"Terimakasih." Ucap yuta sedangkan anak pertama yuta dan winwin hanya diam saja.
"Mama win? Apa kalau adik sudah besar aku boleh menikah dengannya?" Tanya anak dari adik yuta.
"Tidak bisa sayang, karena dia adalah adik pangeran Samuel. Jadi, harus menjaganya."
"Baiklah aku akan menjaganya." Ucap anak dari adik yuta yang diberi nama Nakamoto Samuel.
"Winwin?"
"Iya yang mulia, ada apa?"
"Kenapa punggung tangannya ada memar?" Bingung taeyong padahal bayi itu tidur dengan tenang.
"Itu bukan memar yang mulia, itu adalah tanda lahir unik miliknya."
"Aaa, syukurlah. Aku takut kalau dia terluka."
"Tak akan aku biarkan."
"Bagaimana dengan kandungan yang mulia?"
"Baik, mereka tidak terlalu menyusahkanku." Ucap taeyong mengelus perutnya.
"Pangeran Mark bagaimana kabarnya?" Ucap winwin tersenyum.
"Baik nyonya." Ucapnya sopan karena dia telah belajar tata Krama sejak awal, apalagi posisinya adalah putera mahkota. Sikapnya sangat penting saat ini.
"Kau sangat baik, semoga kau selalu bahagia pangeran Mark." Ucap winwin tersenyum.
Flashback end.
"Yang mulia? Ada apa?" Ucap renjun karena taeyong tiba-tiba diam saja.
"Bukan apapun. Mianhe."
"Gwanchana yang mulia. Apa ada lagi?"
"Apa kau bisa berkuda?" Ucap taeyong asal karena bagaimanapun dia sekarang benar-benar merasa sangat kacau apalagi kalau dilihat-lihat renjun memang memiliki kemiripan dengan sahabatnya. Apalagi mereka sudah lama tak bertemu karena kesibukan masing-masing.
"Anio, kenapa yang mulia?"
"Aku hanya penasaran. Setidaknya mengenai perkataanku padamu untuk menjemput anak dari tabib Kim bisa lebih mudah. Karena kau tak bisa berkuda, setidaknya akan ada cara lain nantinya."
"Apa yang mulia yakin? Saya tak mau yang mulia kenapa-napa kalau saya tinggalkan."
"Gwanchana. Lagian tabib Kim juga pasti akan kembali. Tolong jangan tolak aku hmm?"
"Saya tidak tahu yang mulia. Saya bingung."
"Tak masalah. Sekarang kau bisa keluar." Ucap taeyong tersenyum dan renjun pun membungkuk lalu diapun keluar dari kamar taeyong. Taeyong lantas melihat kearah luar jendela kamarnya dan diapun melihat langit yang menggelap seketika.
"Apa mungkin Huang Renjun adalah anak dari Nakamoto Yuta dan Nakamoto Winwin? Tapi kenapa dia menyembunyikan identitasnya? Sepertinya aku harus mencaritahu." Monolog taeyong.
Renjun berjalan dengan kebingungan, dia tak menentukan akan berjalan kemana hingga dia bersisian dengan jaemin dan dia tak menyadarinya. Tapi, jaemin menyadarinya dan diapun berhenti lalu berbalik.
"Perawat Huang?" Renjun sontak saja berbalik dan diapun membulatkan matanya kaget lalu segera membungkuk seketika.
Jaemin mendekat padanya membuat renjun seketika menahan rasa gugup karenanya.
"Siapa kau sebenarnya?" Ucapnya dengan tatapan tajam.
"N—ne?"
😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
"Prince J" (jaemren)
FanfictionNakamoto Renjun adalah putera kedua kaisar Nakamoto Yuta dan Huang (Dong) Winwin yang melarikan diri karena tidak mau menikah dengan keluarga dari dinasti Ming, renjun melarikan diri dan menjadi perawat untuk ratu dari Joseon, dia berhasil terpilih...