J12

1.2K 205 3
                                    

Keesokan paginya, semua pengawal dan pelayan yang ada di istana itu benar-benar sangat kaget karena setelah 3 tahun kepergian pangeran jaemin dan pasukannya yang berkelana tanpa ingat jalan pulang akhirnya pulang, bahkan mereka semua membungkuk seketika dan jaeminpun turun dari kudanya lalu diapun melihat pasukannya juga pengawal pribadi yang setia padanya.

"Kalian semua bisa istirahat lebih dulu, dan ingat lusa kita akan kembali pergi."

"Baik yang mulia." Ucap pasukan itu sembari membungkuk lalu bubar

"Kau istirahatlah pengawal Choi. Aku akan ke kamarku sendiri, hari masih terlalu pagi." Ucap jaemin.

"Baik yang mulia." Ucap bomin mengerti lalu membungkuk dan jaeminpun segera pergi dengan wajah datar dan auranya yang sangat gelap sekali.

Jaemin bahkan tak memperdulikan apapun, diapun langsung menuju kamarnya yang ternyata secara tak sengaja bersebelahan dengan renjun, karena awalnya kamar yang ada dilantai itu hanya kamar milik jaemin, tapi karena renjun bekerja disana akhirnya taeyong memberikannya kamar disana agar renjun bisa gampang menuju kamarnya dan tak terlalu jauh.

Jaemin membuka pintu kamarnya dan diapun langsung masuk bersamaan dengan renjun yang membuka pintu kamarnya lalu diapun melihat pintu kamar yang menjulang tinggi disebelahnya terkesan sangat mewah sekali tapi auranya sangat mengerikan. Padahal itu hanya kamar saja bukan Medan perang.

"Aku merasa ada seseorang yang masuk, apa aku salah? Sudahlah lagian tak mungkin juga, lebih baik sekarang aku berkeliling sembari menghirup udara segar." Monolog renjun pada dirinya sendiri lalu diapun pergi mengelilingi istana mewah itu.

Saat renjun berada di.luar diapun dapat melihat beberapa kuda baru yang bahkan tak pernah dia lihat, dan ini baru pertama dia melihat, tapi dia tak terlalu perduli dan berjalan saja menuju sungai kecil yang ada di samping istana itu, tapi saat dia berjalan diapun mendengar perkataan pengawal dan pelayan yang sudah ada terbangun di pagi buta itu.

*Aku tak salah lihat kan? Itu memang pangeran jaemin bukan?"

"Hmm, aku sangat kaget karena setelah 3 tahun pangeran jaemin akhirnya kembali."

"Kau juga dengar bukan kalau dia hanya akan berada sampai.lusa saja disini?"

"Kau benar, auranya sangat gelap dan mencekam, aku tak bisa menemukan pangeran jaemin yang dulu pada dirinya."

"Pangeran jaemin yang dulu itu sudah mati sejak saat itu. Lagian kalian kan tahu betapa kelamnya masa lalu pangeran jaemin."

"Kau benar."

Renjun hanya diam dan diapun melalui mereka semua lalu menuju kearah sungai itu dimana ada batu besar yang bisa di duduki olehnya lalu diapun duduk diatasnya sembari menikmati pemandangan dan udara sejuk pagi ini, bahkan dia tak mempermasalahkan surainya yang terkena angin pagi yang sangat menyegarkan itu.

"Jadi pangeran jaemin itu kembali setelah sekian lama? Aku jadi ingin bertemu dengannya, bisakah?" Ucap renjun pada dirinya sendiri.

Sementara itu jaemin yang baru saja selesai bersih-bersih tak memutuskan untuk tidur dan diapun membuka jendela kamarnya untuk membiarkan udara pagi yang sejuk itu masuk, dia juga mengeluarkan kotak yang berisi dua gelang couple itu, dia melihatnya dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan saat ini.

"Kenapa aku membelinya? Untuk apa gelang ini?" Monolog jaemin lalu diapun menutup kotak gelang itu dan diapun tanpa sengaja melihat sosok renjun yang tengah duduk di batu besar dekat sungai kecil yang ada di istana itu. Ntah kenapa jaemin bisa terganggu dengan keberadaannya bahkan dia tak bisa melepaskan perhatiannya dari renjun yang baru saja dia lihat dari balkon kamarnya saat ini.

"Siapa dia? Kenapa aku merasa sangat tertarik padanya?" Monolog jaemin dan terus memandang kearah renjun yang asyik menikmati udara pagi yang sejuk itu.

Cantik.

Jaemin lantas mengenyahkan pikirannya itu lalu diapun menutup jendela kamarnya seketika lalu meletakkan kotak gelang couple itu di dalam laci sebelah tempat tidurnya dan diapun duduk diatas tempat tidurnya lalu membaringkan tubuhnya dengan kaki yang menjuntai sembari menatap langit-langit kamarnya itu.

"Tidak Jaemin kau harus ingat semua wanita dan submissive sama saja. Tak akan ada yang tulus mencintaimu sama sekali, kau harus sadar soal itu." Monolog jaemin lalu diapun menutup matanya.

At. Kediaman bangsawan Seo.

Haechan masih berada didalam mimpinya seketika terusik karena suara pintu kamarnya di ketuk dengan sangat brutal sekali.

Diapun menggerutu lalu membuka pintu kamar dan akan memukul orang yang membuat dia terganggu tapi orang itu berhasil mengelak saat ini.

"Kenapa kau suka sekali menggangguku! Seo Jung min!" Kesal Haechan pada adik bungsunya itu.

"Ntah. Tapi aku melakukan ini karena jika aku mengetuk secara baik-baik kau tak akan bangun, ini ada kiriman surat untukmu, kata pengirim surat itu dia harus segera menyampaikan padamu, karena isi surat itu sangat penting sekali." Ucap Jung min. Haechan mengambil surat dari adiknya itu dan melihat siapa pengirim tapi tak ada nama yang tertera.

"Kau sedang tidak bercanda padaku bukan?"

"Tidak, lagian aku sedang malas mengerjai mu saat ini." Ucap Jung min lalu diapun pergi dari depan kamar kakaknya itu. Haechan masuk kembali dan menutup pintu lalu diapun menyalakan lampu kamarnya dan membuka amplop yang berisi surat itu.

Maaf sepertinya tulisan Hangul ku sangat jelek. Tapi mau bagaimana lagi, aku butuh memberitahu padamu Haechan Hyung, renjun oniichan kabur karena tak mau menikah dengan pangeran Lai dari dinasti Ming. Tapi, aku bersyukur dia kabur karena pangeran itu sangat brengsek. Aku meminta tolong pada haechan hyung, kalau bertemu dengan hyungku tolong katakan padaku, dan katakan padanya aku akan membuat semua orang tahu siapa keluarga istana Lai itu. Tolong katakan padanya untuk tetap tenang dan tak kabur lagi. Karena aku yakin paling jauh dia pergi pasti ke Joseon karena kalau dia pergi ke Eropa pasti sudah bertemu dengan oniichan, otusan dan Mama, tolong bantu aku Hyung. Dan jangan kaget, juga simpan semua ini sendiri untukmu jangan sampai ada yang tahu kecuali dirimu. Oke?

Salam.

Nakamoto Riku.

Haechan seketika membulatkan matanya bahkan kantuknya menghilang begitu saja karena mengetahui fakta itu.

"Bagaimana mungkin dia bisa melarikan diri tanpa mengatakan apapun padaku. Sekarang dimana kau Nakamoto Renjun!" Monolog Haechan.









































😘😘😘

"Prince J" (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang