Malam dimana jaemin dan renjun juga rombongan jaemin yang lainnya akan pergi ke dinasti Ming pun di percepat, yang seharusnya mereka pergi malam terpaksa pergi siang, dikarenakan tak ingin banyak tamu yang memang menginap di istana untuk acara pernikahan Mark dan Jung woo malah bergosip karena melihat kepergian jaemin, selaku adik dari sang putera mahkota itu.
Disisi lain renjun senang karena harus pergi lebih cepat, karena dia mendengar dari hwall kalau keluarganya juga akan datang, membuatnya tak tenang sejak tadi karena belum juga berangkat.
Setelah betpamitan dengan raja, ratu, dan yang lainnya jaemin dan renjunpun pergi dengan kereta kuda yang memang lumayan besar juga beberapa kereta kuda, khusus untuk jaemin dan renjun duduk bahkan tidur karena perjalanan yang jauh, juga ada kereta kuda yang berisi pakaian juga obat-obatan yang mungkin akan diperlukan, apalagi salju masih terus turun. Juga ada satu kereta yang penuh dengan bahan makanan yang cukup untuk perjalanan mereka. Jikapun ada yang kurang juga bisa mereka beli. Para pengawal milik jaemin yang selalu ikut dengan jaemin menjaga didepan dan dibelakang juga kiri dan kanan dengan menggunakan kuda mereka masing-masing. Jaemin juga meletakkan pedang didekatnya untuk berjaga-jaga. Jaemin juga menolak tambahan pengawal, karena dia ingin hanya orang-orang nya saja yang pergi dan itu disetujui oleh putera mahkota juga raja dan ratu mau tidak mau. Dan sebagai permintaan renjun pada jaemin, hwall juga ikut, hanya saja dia berada di kereta kuda yang juga tempat meletakkan pakaian dan obat-obatan, disana juga nyaman karena memang Mark membuat perjalanan adiknya itu menjadi senyaman mungkin.
Setelah kereta kuda jaemin dan renjun keluar, kereta kuda milik raja dan pangeran dinasti Ming memasuki istana itu tanpa curiga dengan kereta kuda milik keluarga istana Jung yang keluar itu.
"Semuanya sudah aman, setidaknya untuk saat ini kau tidak akan ketahuan bukan?"
"Ne." Angguk renjun merasa lega.
"Saat sampai di desa sebelah, kita akan istirahat, karena kuda yang membawa kereta kuda ini harus istirahat extra. Disana kau bisa berubah menjadi wanita, semuanya ada di kereta kedua, tepat dibelakang kita."
"Ne."
"Kita harus bersandiwara, karena tak ada rakyat sama sekali yang tahu kalau aku adalah seorang pangeran. Jadi, saat kau menjadi wanita, dan ada yang bertanya hubungan kita, maka katakan kalau kita suami istri."
"Apa harus begitu pangeran?"
"Ne, karena di negeri ini, jika bukan sepasang suami-istri maka dilarang keras untuk memiliki perjalanan jauh."
"Aaa baiklah." Ucap renjun mengerti setidaknya demi keamanan dan kenyamanannya.
"Pelayan Hwang juga akan ikut bersandiwara menjadi wanita."
"Ne." Angguk renjun mengerti. Lalu diapun membuka gorden jendela dan melihat salju yang turun walaupun tidak deras tapi sangat cantik. Jaemin juga melakukan hal yang sama pada jendela disisinya dan diapun melihat tangan kanannya menjaga disamping kirinya. Disaat bersamaan bomin melihat kearah jendela dan dia hanya memberikan kode mengangguk pada jaemin. Semua pengawal juga menjaga ketat bahkan sampai kebelakang kereta kuda paling terakhir. Membuat ketiga kereta kuda itu berada ditengah-tengah para pengawal berkuda itu.
Renjun lantas melihat kearah jaemin membuat sang pangeran juga ikut menatapnya.
"Pangeran kasihan sekali para pengawal mu, mereka harus terkena salju yang sudah dapat dipastikan kalau mereka kedinginan sekali."
"Semua pengawal termasuk tiga orang yang mengendarai kereta kuda ini sudah bissa dengan cuaca ekstrem bahkan saya juga sama."
"Lantas kenapa harus menggunakan kereta kuda saat ini?"
"Karena ini perintah dari yang mulia raja dan ratu, apalagi perjalanan sangat jauh dari Joseon ke dinasti Ming, bisa seminggu dengan hanya kuda dan hampir dua Minggu dengan kereta kuda. Jadi kemungkinan kita sampai di istana kembali adalah saat musim semi."
"Aaa dan selama itu aku harus bersandiwara menjadi wanita dan sebagai suami-istri?"
"Ne, demi kenyamanan dan kebaikan kita semua. Ditambah apa yang akan aku selidiki cukup berbahaya." Ucap jaemin dengan wajah datarnya dan renjun hanya bisa menganggukkan kepalanya saja. Lalu diapun kembali melihat kearah luar jendela dimana desa juga jalanan yang mereka lalui terkesan indah dengan salju yang berjatuhan itu.
Sedangkan jaemin hanya menatap renjun dalam diam dengan debaran pada jantungnya sejak tadi. Dia memang merasa jantungnya sangat berdebar tapi bukan yang menyakitinya melainkan yang membuatnya merasa senang (?) Dia juga tidak tahu pasti dengan perasaannya saat ini, karena dia tak mau percaya dengan cinta sama sekali.
😘😘😘
![](https://img.wattpad.com/cover/351881180-288-k209518.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"Prince J" (jaemren)
FanficNakamoto Renjun adalah putera kedua kaisar Nakamoto Yuta dan Huang (Dong) Winwin yang melarikan diri karena tidak mau menikah dengan keluarga dari dinasti Ming, renjun melarikan diri dan menjadi perawat untuk ratu dari Joseon, dia berhasil terpilih...