"Akhhhahhh pelanhhh ahhh Nareshhh pelanhhh ahhhh anjinghhh."
"Fvckhhh ahhhhmmmhh makan nih.. ahhh memek lo lacur enakhh banget anjinghhhh."
"Pelanhhh ahhh enakhhh ahhhh Na ahhhhh.. mau cumhhh ahhh."
"Lepasinhhh banjirinhh kontol gue ahhhh."
"Eunghhhh nggakhh kuathh."
Disaat hentakan Naresh semakin intens Cia merasakan pelepasannya semakin dekat, sampai pada hentakan kesekian kalinya Cia pelepasan begitu hebat membuatnya mendesah panjang sebelum menarik bibir Naresh untuk berciuman.
Gadis itu tersengal-sengal, dadanya naik turun membuat Naresh terkekeh sambil memainkan payudara gadis itu.
Bahkan kontol besar Naresh masih berada didalamnya saat laki-laki itu mengubah posisi tanpa melepaskan penyatuan keduanya.
"Bentar ya, gue bentar lagi sampai." Begitu kata Naresh sebelum menggempur habis memek Cia.
Juan meringis nyeri melihatnya, kontolnya juga sudah berdenyut-denyut melihat permainan antara Naresh dan juga Cia, tapi apa boleh buat dosennya sudah menunggu dan ia sudah sangat terlambat. Jika saja tidak, ia akan bergabung bersama adiknya untuk menggempur memek Cia secara berutal, akan ia tunjukan kontolnya bisa membuat nikmat dan merubah rasa benci saudara tirinya itu menjadi pendamba kontolnya.
"Anjing! Anjing! Anjing!" umpatnya lalu memutar gasnya sekuat yang ia bisa.
Juan sampai dibuat terdiam berjam-jam pasca melihat adegan panas antara adiknya dan juga Cia, ia jadi penasaran bagaimana lubang hangat gadis songong bisa membuat kontolnya menghangat dan pelepasan didalam memeknya dengan begitu hebat.
Membayangkan bagaimana Cia menyebut namanya saat bercinta benar-benar membuat Juan hilang akal, ia jadi lupa bagaimana memperhatikan sekitar.
"Babe, are you okay?"
Sedikit terkejut, namun Juan masih bisa mengatasinnya. Ia mengusap pipi sang kekasih yang terlihat cemas, "im good, don't worry."
"Really?"
"Of course."
Tidak ada yang kurang dari kekasih cantiknya itu, semuanya sempurna namun setelah melihat Cia tengah disetubuhi dengan tubuh basah dan desahan keenakan membuat Juan juga ingin merasakannya. Membuatnya Cia berkali-kali lipat mendesah dari apa yang Naresh lakukan hari ini.
Gadis itu menyentuh kening sang kekasih, "kamu nggak panas, tapi kenapa daritadi diem aja?"
"Aku cuma pengen dipeluk," katanya sambil memeluk sang kekasih manja.
Kelanjutannya ada di trakteer yaaa guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)
FanfictionORIGINAL FICTION! cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini. ⚠️Member NCT hanya visualisasi ⚠️Mature ⚠️21++ ⚠️No children