kalian ada yang mau ga kalo aku adain kayak bundling hemat gitu untuk cerita forbidden, aku jual di trakteer shop benefitnya bukan cuma lebih murah beli beberapa cerita tapi juga kalian free akses kapanpun. atau cerita dengan judul lain juga boleh, kalau mau atau mau req boleh langsung komen yaaa.
**
Sera merasakan dadanya seperti ditusuk ribuan jarum, matanya terasa panas sampai perlahan mengeluarkan air mata. Bahkan yang tidak habis ia pikir, laki-laki itubenar benar mengatakan kalimat tidak pantas itu didepan umum, ditengah keramaian dimana Hans tengah berkumpul bersma teman-temannya. Bagaimana bisa laki-laki yang begitu ia cintai malah mengoloknya didepan umum, mempermalukannya seperti ini. Bukankah Hans juga mencintainya, bukankah dulu Hans duluan yang mengejar-ngejarnya dan memohon agar cintanya berbalas, lalu kenapa sekarang ia diperlakukan seolah sampah.
Mata laki-laki itu bahkan masih menatapnya seolah jijik, pun orang-orang disekitar seolah hanya diam menjadi penonton, menikmatinya dengan segelas alkohol ditangan masing-masing, Sera meras ia sudah mati ribuan kali sebab dadanya sakit bukan main, ia merasa sesak.
"Jangan ganggu gue lagi, lo harusnya sadar diri badan lo nggak bisa bikin gue sange. Lo rata, tete aja nggak ada, apa coba yang mau gue pegang kalo lagi ngewe sama lo?" ucapnya merendahkan.
Sera akui, ia memang tidak sepolos itu, ia cukup sering melakukan itu bersama Hans, tapi yang tidak ia sangka- laki-laki yang begitu ia cintai itu malah mengatakan hal buruk tentang mereka tanpa malu didepan umum, bukankah seharusnya Hans tidak mengatakan itu, bukankah harusnya Hans menunggu sepi dulu untuk mengatakannya hanya pada Sera.
"Dan satu lagi," Hans mendekat kearahnya, berbisik dengan wajah merendahkan, "jangan pernah ngemis untuk balikan sama gue lagi, karena gue nggak sudi sama perempuan triplek kayak lo, lo harusnya sadar diri Sera- lo itu nggak pantes buat siapapun dengan-" ucapnya memotong bembicaraanya sendiri sambil melirik payudaranya yang memang rata.
Tepat saat Hans merendahkannya dengan tatapan dan kalimatnya, sebuah tinjuan datang menghujam wajah tampan Hans, membuatnya langsung terperosok jatuh kelantai membuat semua yang ada disana terkejut tidak terkecuali Sera. Ia bahkan sampai mundur selangkah karena sangking terkejutnya.
"Anjing! Lo apa-apaan sih Ji?" Hans mengumpat mendapati sudut bibirnya berdarah, si pelaku hanya menatapnya datar lantas kembali menarik kerahbaju yang Hans kenakan.
Jio, laki-laki paling diam sekaligus ketua dari geng ini kembali memberikan tonjokan diwajah tampan Hans membuatnya tidak bisa berbuat banyak sebab kuatnya tenaga dan cepatan pukulan yang Jio berikan. Puas memberikan banyak memar diwajah temannya itu ia menjatuhkan tubuh Hans begitu saja, sampai laki-laki itu terbatuk batuk memegangi dada dan wajahnya yang hampir bonyok.
Jio memandangi sekelilingnya yang lagi-lagi hanya diam melihat kejadian memalukan seperti ini lantas membuka jaket kulit yang ia kenakan untuk dipasangkan pada Sera yang masih terdiam kaget dengan mata bengkaknya. Jio kembali menatap Hans sengit, "cowok kayak lo yang nggak pantes buat siapapun."
"Lo suka sama Sera? cewek triplek kaya dia nggak akan buat lo sange."
kelanjutannya di trakteer
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)
FanficORIGINAL FICTION! cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini. ⚠️Member NCT hanya visualisasi ⚠️Mature ⚠️21++ ⚠️No children