Entah bagaimana mengungkapkan rasa bersyukurnya diminggu pagi ini, menatap gadis muda yang tengah terbaring diatas ranjang dengan cahaya matahari pagi yang menyinari wajah cantiknya. Javian terkesima berulang kali melihat wajah itu, mengingat bagaimana tubuh mungil itu selalu terombang-ambing diatasnya setiap kali percintaan panas mereka, dan ketika gadis itu berteriak karena puncaknya akan segera tiba, Javian terkesima dan tidak akan melepaskan Hanny sampai kapanpun.
Jari beruratnya menyentuh kaki mulus Hanny yang tidak dibalut sehelai benangpun, menyentuh lembut mulai dari pangkal kakinya hingga keselangkangan sang gadis. Hanny yang hanya mengenakan celana pendek tanpa celana dalam, terlihat sangat lelah setelah mengingat percintaan mereka semalam yang begitu hebat.
Javian terkekeh gemas, jemarinya kembali menyentuh lembut Hanny seolah gadisnya yang paling rapuh didunia. Telunjuknya bermain dipusar sang gadis, memutar sampai Hanny melenguh dalam tidurnya, terusik dengan sentuhan Javian ditubuhnya yang begitu intim.
Pria itu menggeram dalam permainannya sendiri, niat hati membangunkan Hanny dari tidurnya malah tergoda sendiri. Tubuh mungil Hanny selalu membuat kontolnya bangun tanpa ingat situasi, membuatnya harus meremas benda panjang itu sendiri sambil terus menyentuh Hanny.
"Ahhaahhh eumhh."
Tidurnya mulai terusik, tubuhnya terasa geli meremang remang, Hanny bisa merasakan sentuhan diperut hingga menjalar menjadi remasan pada payudaranya yang hanya dibalut bra. Perlahan ia membuka mata dan langsung disuguhkan pemandangan Javian yang tengah menatapnya sayu sambil meremas kontolnya sendiri.
Hanny tersenyum riang, "iiiih om geli tauu!"
"Good morning sweet heart, tidurnya nyenyak?" tanya Javian, tangannya masih sibuk meremas-remas payudara Hanny intens.
"Nyenyak," katanya sambil memanyunkan bibirnya berlagak gemas, pun ditanggapi oleh Javian dengan lucu pula. Pria itu mencubit gemas pipi Hanny lalu mengecupi seluruh wajah sang gadis.
Aksinya meremasi payudara Hanny masih terus berlanjut, semakin intens sampai mengeluarkan benda kenyal itu membuat Hanny melirik pintu kamarnya yang dibuka lebar begitu saja, "om, nanti tante sama Olivia, liat gimana?"
Kelanjutannya ada di trakteer yaaa guys
Anyway make privatter yaa, biar linknya ga rusak muluu
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)
FanfictionORIGINAL FICTION! cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini. ⚠️Member NCT hanya visualisasi ⚠️Mature ⚠️21++ ⚠️No children