ORIGINAL FICTION!
cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini.
⚠️Member NCT hanya visualisasi
⚠️Mature
⚠️21++
⚠️No children
Sudah menjadi hal wajar jika anak muda ditengah kota pergi berkeliaran di club malam hingga menegak miras, pun dengan yang dilakukan Jesse dan teman-temannya. Merayakan akhir tahun 2023 bersama teman alih alih keluarga sudah Jesse lakukan semenjak usianya menginjak 17, ia masih muda dan mengekspor dunia dari hal yang membuatnya penasaran adalah keharusan. Disinilah Jesse sekarang, disebuah Club malam terkenal dikotanya, bersama pentolannya ia menggenggam segelas miras ditangan, lantas mengangkat tangannya tinggi diiringi teriakan nyaring dari pengunjung lain sebab tahun sudah berganti.
Jesse bangkit dari tempatnya setelah menegak habis minuman digelasnya, bergabung untuk berjoget bebas dilantai dansa bersama yang lain. Dentuman musik super keras bersaut sautan bersama kembang api yang diledakan dari segala penjuru arah, laki laki itu melompat dan mengangkat tangannya tinggi, benar benar tengah menikmati musik bising yang sedang dimainkan.
Bagaimana bisa ada yang melewatkan hal paling menyenangkan seperti ini, menikmati malam tahun baru dengan miras pilihan dan gadis gadis bertubuh indah meliuk didepannya, bahkan ditempat ini Jesse tidak perlu sungkan meremas bokong para gadis dan menciumnya mesra meskipun mereka tidak saling kenal.
"Lo liat kelakuan Jesse," ucap salah satu temannya yang memilih duduk dimeja mereka.
"Nggak pernah berubah, dapet aja mangsa buat ngewe gratis," yang satunya menyauti sambil geleng geleng kepala, seolah paham benar bagaimana kelakuan Jesse selama ini. Lihat saja bagaimana bokong dan payudara sintal gadis itu terbentuk indah dibalik gaun seksi yang gadis itu kenakan malam ini, bagaimana Jesse tidak tertarik dan menjadikannya mangsa malam ini.
"Lo cantik," ucap Jesse tanpa basa basi pada gadis asing yang pinggulnya tengah ia rangkul sambil berjoget bebas.
Gadis itu tersipu malu, bohong jika jantungnya tidak berdebar kala dipuji oleh laki laki setampan ini. Dengan pipi tersipu ia sempat menyelipkan rambut bergelombangnya kebelakang telinga, "gombal!"
Jesse terkekeh. Sudah masuk perangkap, pikirnya.
"Gue Jesse," bisiknys ditelinga sang gadis, tangan Jese masih dipinggul sang gadis, bergerak menikmati musik sambil terus menatap mata indah gadis dihadapannya.
"Vio, gue Vio," demi apapun, Vio bahkan merasakan dadanya bergetar setiap kali melihat matanya yang percis bulan sabit dibarengi senyuman yang entah kenapa sangat manis dan lembut, dan lihatlah bagaimana manisnya Jesse meremas pinggulnya saat akan ada yang menyenggolnya tanpa sengaja. Apa laki laki itu tertarik padanya?
Vio memang mewajarkan jika memang hal itu yang terjadi. Sebab, ini bukan yang pertama kali, Vio sering mendapatkan pengakuan cinta dari laki laki diluaran sana, jujur saja ia merasa biasa saja tapi entah mengapa dengan Jesse ia merasa sangat berdebar, mungkinkah ini cinta pada pandangan pertama?
"Satu.. dua.. tiga! Denggg!" teriak temannya yang sejak tadi memperhatikan tindak tanduk Jesse dari tempatnya. Sudah dipastikan laki laki tampan itu akan mencium calon mangsanya dengan mesra, membuat mangsanya melayang dan selanjutnya akan dibawa untuk memuaskan kontolnya yang sudah dipastikan menggembung dibalik celana ripped jeans yang dikenakannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.