Part 5

14.7K 536 5
                                    

Keesokan harinya Salma masih saja mengurung diri di kamarnya, Rony pun sama. Sebenarnya Rony hanya ingin menenangkan pikirannya saja, Rony tidak cinta dengan Bella jadi dia tidak akan sulit melupakan wanita itu. Berbeda dengan Salma yang terus-menerus menangis di dalam kamarnya. Ayah dan Bunda Salma sedang berada di luar negeri untuk kepentingan bisnis, hanya tinggal Paul yang ada menemani Salma. Paul bingung sejak tadi malam adiknya itu tidak keluar kamar, saat diajak sarapan dan mengantar orang tuanya ke Bandara pun Salma tidak ikut dengan alasan masih mengantuk.

Setelah mengantar kedua orangtuanya, Paul memutuskan untuk ke Rumah Rony. Paul ingin tau, sebenarnya apa yang terjadi dengan Salma. Setelah bertemu dengan Rony, Rony menceritakan semua yang terjadi semalam. Paul geram dan hendak menemui lelaki itu, tapi Rony menahannya.

"Udah bang, lu gak perlu kesana. Dia udah habis semalem sama gue. Kalo lu kesana bisa-bisa dia mati di tangan lu. Lu bisa masuk penjara nanti" Ucap Rony memperingati Paul

"Kurang ajar!! Gue gak ikhlas adik gue di giniin Ron!!" Balas Paul

"Iya bang, gue juga gak terima. Apalagi yang jadi selingkuhan itu cewe gue bang. Gimana hancurnya gue sama Salma malam tadi. Tapi gue udah habis-habisan kasih pelajaran semalem ke Raiden. Jadi tugas lu sekarang tenangin Salma aja ya, coba lu hibur bang. Gue gabisa ketemu Salma dulu, gue mau tenangin diri dulu. Mungkin Salma pun sama bang, dia mungkin gamau ketemu gue dulu sampe hati dia beneran bisa tenang dan ikhlas" Jawab Rony lemas

Paul langsung memeluk Rony erat.

"Lu juga adik gue Ron, gue tau ini gak mudah buat lu. Tapi makasih banget lu udah selalu ada buat adik gue di saat gue gak ada di samping dia. Lu yang kuat ya Ron, nanti kalo lu udah siap ketemu Caca. Gue bakal coba tenangin Caca, Caca gak akan bisa lama marah sama sahabat kesayangannya ini" Ucap Paul sembari memeluk Rony dan mengusap punggung Rony

"Makasih bang, gue juga agak lega udah cerita sama lu" Balas Rony

Akhirnya Paul pulang ke rumahnya, dia mengajak Nabila untuk ke rumahnya dan berusaha membujuk Salma. Paul menceritakan semua masalah Salma pada Nabila, agar kekasihnya itu bisa menghibur adiknya.

"Caaaaa.... Yuhuuuu spadaaaaa" Ucap Nabila menggedor pintu Salma

Akhirnya Salma membuka pintunya mendengar suara temannya itu

"Kenapa Nab? Mau ijin keluar sama bang Paul ya? Yaudah pergi aja, gue gapapa kok" Salma sembari tersenyum getir

"Apaan sih lu, orang gue mau main sama lu juga. Yuk bestie kita main" Ajak Nabila mencoba menghibur Salma

"Gak ah Nab, gue lagi males banget kemana-mana" Balas Salma lemas

"Hmmm yaudah gimana kalo kita masak yuk" Tanya Nabila

Lagi dan lagi Salma menolak. Semua usaha Paul dan Nabila menghibur Salma pun gagal. Beberapa hari Salma mengurung diri di kamar, tak arang keluar kamar hanya untuk mengambil makan dan minum setelah itu kembali ke kamarnya.
Salma juga izin tidak kuliah beberapa hari. Hari ini pun Salma izin tidak kuliah lagi, Paul pun berangkat ke kampus dan Salma sendirian di rumahnya.

Rony rindu sekali dengan sahabatnya itu, sebelum berangkat kuliah ia pun mencoba menemui sahabatnya. Rony mengetuk pintu kamar Salma dan tidak lama pintu kamar itu terbuka menampakkan Salma yang sedang tidak memakai kerudung dan hanya menggunakan tengtop dan hotpants. Rony sudah biasa dengan penampilan sahabatnya, jika berada di rumah memang seperti itu. Rony langsung memeluk Salma dengan erat.

"Gue kangen banget sama lu Ca, sampe kapan lu mau begini hmm??" Tanya Rony sedih melihat keadaan sahabatnya

Bukannya menjawab, Salma hanya melepaskan pelukan Rony dan tersenyum. Kemudian Salma mengajak Rony masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu kamarnya. Rony sempat bingung apa yang dilakukan Salma, dia memang sering masuk ke kamar Salma dan tidur di sana tapi dia tidak pernah mengunci pintu seperti yang Salma lakukan sekarang. Salma menggandeng Rony menuju ranjangnya dan mendudukkan Rony di hadapannya.

Sahabat Tengil Ku, Suamiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang