"Ahhh ahhmms Askaaahhhhh" Desah Salma
"Ahhh Caaa ahhh kamu sempit banget sih Ca ahhh padahal udahh sering aku masukinnn" Ucap Rony
"Ahh pe pelan pe lan Askaahh" Balas Salma
Malam yang indah di Puncak, sepasang kekasih ini sedang asyik menikmati pergulatan ranjang yang cukup panas.
Di sisi lain, Nabila yang merasa haus di tengah malam ini pun memutuskan untuk turun ke dapur dan mengambil minum. Namun, saat melewati kamar sepasang kekasih itu. Nabila sangat terkejut dengan apa yang dia dengar dari dalam.
Nabila segera turun ke bawah dan membangunkan kekasihnya.
Tok tok tok
"Paul bangun Paul" Teriak Nabila dari luar kamar Paul
"Paulll plisss bangun, ayooo bangun" Teriak Nabila lagi
Setelah beberapa menit, akhirnya Paul bangun dan membuka pintu kamarnya.
"Kenapa sih sayang? Ngapain kamu malem-malem bangunin aku?" Tanya Paul pada Nabila
"Paul ituuu . . " Jawab Nabila Panik
"Kamu kenapa? Kamu habis liat hantu apa gimana? Jangan panik, cerita pelan-pelan sayang" Ucap Paul sembari menenangkan Nabila
"Paul ayo ke kamar Caca sama Rony" Ajak Nabila sembari menggandeng tangan Paul
"Mau ngapain Nab? Mereka juga pasti udah tidur" Jawab Paul
"Gak Paul, mereka belum tidur" Ucap Nabila
"Ya terus kamu mau ngapain nyamperin mereka ke kamar? Hmm?" Tanya Paul bingung
"Mereka berantem Paul, ayoo kita harus pisahin mereka" Jawab Nabila Panik
"Hah? Berantem? Berantem gimana sih? Aku bingung ini kalo kamu ceritanya sambil panik gini. Cerita pelan-pelan ya, maksud kamu mereka berantem gimana? Kamu denger mereka berantem?" Tanya Paul perlahan
"Ih kamu nih, kenapa jadi lemot sih? Ya berantem, kamu gak pernah tau emang orang berantem gimana?" Tanya balik Nabila
"Ya tau, maksud nya kok kamu bisa tau mereka lagi berantem sayang?" Tanya Paul lagi
"Jadi gini, tadi aku kan haus. Nah aku keluar kamar niatnya mau ambil minum di dapur, pas aku lewat kamar mereka. Aku denger mereka lagi teriak-teriak, aku gak begitu kedengeran jelas sih apa yang mereka omongin sambil teriak-teriak itu. Yang aku denger cuma waktu suara Caca kek orang nangis sambil bilang pelan-pelan ke Rony. Aku udah keburu panik, aku takutnya Rony lagi main tangan sama Caca atau lagi ngasarin Caca Pol. Mangkanya aku buru-buru lari bangunin kamu, aku takut Caca kenapa-napa. Ayoo buruan samperin Caca, aku takut dia kenapa-napa pol" Ucap Nabila panjang lebar
"Wait.. wait, Caca nangis? Terus bilang pelan-pelan ke Rony?" Tanya Paul memastikan
"Iyaa, ayo ah buruan. Aku yakin Rony pasti lagi ngasarin Caca itu, ayo pol kasian Caca. Cepetan samperin mereka" Ucap Nabila Polos
"Hahahahahahaha sayangggggg, kamu polos banget sihh. Gemes aku jadinya" Jawab Paul
"Ih kok kamu malah ketawa sih, kamu gak kepikiran Caca apa? Yaudah aku nyamperin mereka sendiri deh, kamu gak ada pedulinya sama adik sendiri ternyata ya" Balas Nabila hendak meninggalkan Paul
"Eh eh eh bukan gitu sayang, udah kamu jangan nyamperin mereka" Ucap Paul
"Kenapa? Kalo Caca kenapa-napa gimana? Caca sahabat aku ya pol, aku ga mau sampe dia kenapa-napa. Biar aku sendiri yang kesana, gak takut aku pun sama Rony. Biar ku pukul kepalanya pake tongkat sekalian, karena udah berani macem-macem sama Caca" Ancam Nabila ingin meninggalkan Paul
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
RomanceKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...
