Part 182

6.5K 474 7
                                    

Salma tersentak dari tidurnya kala mendengar tangisan dari putri kecilnya. Salma langsung bangkit, dan menyingkirkan tangan Rony dari perutnya dengan perlahan.

"Utututu anak Mica laper ya sayang, ayo ayo sini nak Mimi cucu dulu ya dek" Ucap Salma sembari mengangkat anaknya dari box bayi

Salma melangkah menuju sofa dan mendudukkan dirinya disana. Salma mulai membuka kancing bajunya untuk memberikan ASI pada Baby Zaa. Ketika Salma sudah mengeluarkan payudaranya dan mengarahkan pada Baby Zaa, bayi kecil itu tetap menangis dan menolak payudara Salma.

Salma dibuat bingung dengan tingkah Baby Zaa, biasanya bayi itu akan berhenti menangis kala di berikan ASI. Namun hari ini ia masih saja terus menangis. Salma melihat ke arah suaminya yang masih tidur pulas, Salma tak tega jika membangunkan Rony setelah semalam ia mengingat bahwa Rony lah yang begadang memberikan ASI untuk Baby Zaa.

Salma akhirnya berdiri dan membawanya menuju balkon kamarnya, dengan posisi menggendong sembari berdiri. Salma mencoba mengulangi untuk memberikan ASI nya pada bayi kecil itu dan akhirnya sekarang Baby Zaa berhenti menangis dan mulai menyusu.

"Astaghfirullah sayang, Mica kira kamu kenapa. Ternyata kamu mau di sini ya? Mau nen sambil liat pemandangan kah? Atau adik bosen di dalem kamar? Hahaha gemes amat sih" Ucap Salma terkekeh melihat tingkah bayi nya

Cukup lama Salma bersenandung sembari memberikan ASI dengan menggendong sambil berdiri di balkon kamar. Salma mengayunkan gendongannya perlahan berharap anaknya akan nyaman berada di gendongan nya, sedangkan Baby Zaa sendiri masih sibuk menyusu pada Salma dengan mata yang terbuka lebar.

Salma sedikit terkejut ketika ada tangan yang tiba-tiba melingkar di perutnya. Sudah di pastikan jika pelakunya adalah Rony.

"Yaampun mas, bikin kaget aja" Ucap Salma

"Lagian, asyik banget sih nyanyi-nyanyi dari tadi. Sampe gak sadar ada suaminya di belakang nya" Balas Rony

"Hehe iya nih, nyanyiin bos kecil. Biar makin menikmati hidupnya. Lagi nenen, liat pemandangan sambil di nyanyiin pula" Jawab Salma

"Ihh enak banget ya bos kecil ini, jadi pengen jadi adik" Balas Rony

"Pengen apanya nih? Kamu gausah jadi adik juga sering nen, bisa mandiri lagi, di keluarin sendiri dari bra aku" Sindir Salma

"Hehe kok kamu tau yang?" Ucap Rony salah tingkah

"Ya tau lah mas, se pules-pulesnya aku juga bisa ngerasain kalo kamu lagi nen" Balas Salma

"Hehe tapi semenjak kamu hamil sampe sekarang, aku belum pernah nen lagi yaa. Aku takut, inget kata dokter kalo lagi hamil gabole nen dulu kan. Malahan sekarang, itu aset aku udah di rebut sama adik" Rengek Rony yang masih memeluk Salma dari belakang

"Astaghfirullah, ya kan anak kamu hidupnya bergantung dari nen aku mas. Yakali dia gak nen" Balas Salma

"Pake sufor aja sih yang, biar ini buat aku aja" Ucap Rony asal sembari meremas payudara Salma

"Allahuakbar, suami siapa sih ini. Enteng bener ngomongnya"

"Enggak ya mas, selagi ASI aku lancar mah aku gamau kasih anak aku sufor. Kamu aja yang nen ke sapi sana" Balas Salma kesal mendengar ucapan Rony

"Ihhh sayanggg, masa suaminya di suruh nen ke sapi sih. Kan mau nya nen ini yang" Balas Rony yang masih meremas satu payudara Salma yang tidak tersentuh Baby Zaa

"Mas ih, sakit tau. Minggir ah tangannya, nanti tangan kamu kena muka adik loh" Omel Salma

"Ck, iya iyaa. Katanya aku gapapa manja-manjaan, tapi baru gini aja di omelin terus" Rengek Rony

Sahabat Tengil Ku, Suamiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang