Part 189

6K 424 3
                                    

"Apaaaa??? Caca kesana bund" Ucap Salma lemas sembari mengakhiri telponnya

"Hey kenapa sayang? Bunda kenapa? Kenapa kamu nangis?" Tanya Rony bingung

"Hiks hiks massss, Abang kecelakaan. Anak-anak gimana mas? Hiks hiks ayoo cepetan ke rumah sakit mas. Aku mau tau kabar anak-anak aku mas hiks hiks" Balas Salma terisak

"Ya Allah, yang bener Ca?" Tanya Rony shock

"Mas!! Aku gak mungkin bercanda dalam keadaan kaya gini! Hiks hiks ayoo ke rumah sakit mas" Ajak Salma terisak

"Iya iya, ayo Ca. Tenang yaa, aku yakin anak-anak pasti baik-baik aja" Ucap Rony

"Hiks hiks, gamau mas. Aku gamau anak-anak kenapa-napa mas, gamau hiks hiks" Balas Salma semakin terisak

"Tenang ya, berdoa semoga Abang dan anak-anak gapapa" Balas Rony sembari menopang tubuh istrinya yang sudah lemas di lantai dan membawanya untuk keluar kamar

***

"Bund, gimana bund? Gimana keadaan Abang? Gimana keadaan anak-anak aku bund? Kenapa bisa kejadian kaya gini sih bund hiks hiks hiks" Teriak Salma ketika melihat Bunda nya dan Nabila di depan IGD

"Ca tenang sayang, Abang kecelakaan sendiri. Anak-anak kamu aman, mereka udah di antar ke sekolah sama mang Ucup (supir Bunda)" Balas Bunda menenangkan Salma

Salma terduduk lemas di bangku rumah sakit sembari menggendong Baby Zaa di tangannya. Ada perasaan lega karena anak-anak nya tidak turut menjadi korban kecelakaan. Rony pun merasakan hal yang sama, ia merasa lega karena anak-anak nya baik-baik saja. Tapi terkesan egois jika mereka menunjukkan perasaannya saat ini, sedangkan Abang Paul tengah berjuang untuk hidupnya di dalam ruang IGD.

"Ini kenapa sih bund? Kenapa Abang bisa begini?" Tanya Rony penasaran

"Hiks hiks, ini salah gue Ron. Ini salah gue Ca hiks hiks" Balas Nabila yang tengah menangis tersedu-sedu

"Hah? Maksud lu Nab?" Tanya Rony tak paham

"Ca, sini biar Baby Zaa Bunda bawa pulang ke rumah ya. Gak baik kalo Baby Zaa lama-lama di rumah sakit. Bunda juga gaenak kalo nitipin Kenzo dan Letta lama-lama sama Mama nya Rony. Kamu dan Rony temani Nabila disini yaa, biar bunda yang jagain anak-anak"

"Sini Ron, tas perlengkapan Baby Zaa. ASI nya juga ada di dalem kan?" Tanya Bunda

"Iya bund, di dalem tas udah lengkap semua keperluan adik" Balas Rony sembari menyerahkan tas Baby Zaa yang ia bawa

"Sini Ca, biar bunda bawa Baby Zaa ya" Ucap Bunda lembut

"Caca titip adik dulu ya bund" Balas Salma sembari menyerahkan Baby Zaa pada Bunda

Sejujurnya Salma sangat khawatir membawa bayi kecilnya pergi ke rumah sakit. Namun apa daya, berita yang ia terima mentah-mentah tadi berhasil membuatnya kalang kabut. Mau tidak mau, ia harus membawa Baby Zaa ke rumah sakit. Karena di rumah, Salma sedang tidak ada orang. ART mereka sedang pulang kampung sehingga Salma nekat membawa bayi mungil itu pergi ke rumah sakit.

"Nanti biar Rony telpon Mama ya bund, bantuin Bunda jagain anak-anak. Biar Bunda gak sendirian" Ucap Rony

"Sepertinya gak perlu kamu telpon juga Mama kamu pasti nemenin bunda Ron, udah kamu gak usah khawatir yaa. Anak-anak aman sama bunda, nanti Abang sama Kakak juga biar di jemput sama Mang Ucup lagi. Kamu fokus aja nemenin Caca sama Nabila disini yaa. Bunda nitip mereka berdua" Ucap Bunda

"Iya bund, Rony akan nemenin mereka disini" Balas Rony

"Hati-hati ya bund"

"Adik, gabole rewel ya nak sama nenek. Adik kan pinter, jangan ngrepotin nenek ya sayang. Adik baik-baik sama Oma dan Nenek di rumah. Nanti Pika jemput adik lagi yaaa, bye sayang" Ucap Rony dan diakhiri mengecup kening bayi mungilnya

Sahabat Tengil Ku, Suamiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang