Salma, keluarganya dan keluarga Rony telah sampai di depan ruang IGD. Disana juga terdapat Paul yang tengah menunggu di depan ruangan.
"Abangg hiks hiks hiks, kok bisa bang? Gimana keadaan suami gue bang? Mas Aska gapapa kan bang? Hiks hiks" Tanya Salma dengan tangisan di dalam pelukan Paul
"Adek tenang ya dek, Rony sekarang lagi di tangani di dalam" Jawab Paul menenangkan Salma
"Kenapa bisa kejadian kaya gini bang? Kalian ngantuk? Atau gimana?" Tanya Ayah Salma
"Maafin Abang ya Ma, Pa, Yah, Bund, dek. Abang gak becus jagain Rony. Harusnya tugas Abang ikut sama Rony selain nemenin juga jagain dia. Tapi kita tadi malah keasyikan bercanda sampai gak fokus sama jalanan" Jawab Paul menyesal
"Bang, bukan salah kamu, Ini udah musibah. Sekarang kamu ceritain gimana bisa kecelakaan bang?" Tanya Papa Rony
Bunda, Mama Rony dan Salma hanya mendengarkan sembari menangis. Tiga perempuan itu sangat takut jika Rony kenapa-napa.
Paul pun menceritakan dengan detail mengenai kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya dan Rony.
"Hiks hiks hiks ini semua salah Caca, coba aja Caca gak laper malem-malem, Caca gak pengen makan nasi goreng. Pasti Mas Aska sekarang masih baik-baik aja hiks hiks. Caca jahat Caca jahat sama suami Caca hiks hiks hiks" Ucap Salma setelah mendengar penjelasan Paul
"Suts sutss hey sayang, hiks hiks kamu gabole ngomong gitu nak. Ini semua sudah takdir sayang" Ucap Bunda menenangkan Salma
"Gak bund, Caca jahat sama suami Caca. Hiks hiks Caca jahat udah nyuruh-nyuruh Mas Aska hiks hiks" Balas Salma
"Sayang, Nak. Jangan nyalahin diri kamu sendiri ya nak, Ibu hamil laper tengah malem itu wajar nak. Sudah tugas Aska juga menuruti semua mau Caca, yang di kandung Caca kan anak Aska. Itu sudah jadi tanggung jawab Aska sayang. Ini semua musibah nak, Caca gabole nyalahin diri Caca sendiri ya hiks hiks" Ucap Mama Rony sembari terisak
"Caca sekarang berdoa ya sayang, doain suami kamu di dalem baik-baik saja. Kita semua berdoa ya nak" Balas Papa Rony
"Tapi kamu gapapa kan bang? Kamu gak di periksa juga?" Tanya Ayah melupakan keadaan anak lelakinya yang ikut menjadi korban kecelakaan
"Abang aman yah, tadi juga udah di periksa. Pas benturan terjadi air bag di depan Abang langsung terbuka mangkanya Abang gak sampe kena benturan parah. Sedangkan air bag di kursi pengemudi tempat Rony tidak terbuka saat kejadian. Itu yang buat kepala Rony terbentur agak keras, selain itu ringsek bagian depan mobil lebih parah di bagian Rony yah. Kaki Rony sempat terjepit lumayan parah. Maafin Abang ya Ma, Pa, Bund, Yah, dek hiks hiks" Ucap Paul sedih dan mulai menangis
Ayah Salma memeluk anak pertamanya itu, dia tau bagaimana perasaan anaknya saat ini.
"Udah bang, gausah minta maaf terus. Kamu gak salah bang, udah ya nak" Ucap Papa Rony
Kedua keluarga terus menunggu di depan IGD. Salma masih saja terus menangis memikirkan nasib suaminya di dalam.
Tak kunjung mendapat penjelasan dari dokter yang masih di dalam memeriksa keadaan Rony. Semuanya memutuskan untuk sholat subuh terlebih dahulu, semua berdoa untuk keselamatan Rony. Termasuk Salma yang masih setia dengan doanya untuk suaminya, air matanya terus saja menangis mengingat kondisi suaminya yang entah bagaimana di dalam ruang IGD.
Saat tengah khusyu' berdoa, pandangan Salma tiba-tiba buram dan
Brughhh
Salma pingsan di musholla Rumah sakit di sebelah bunda dan mertuanya.
"Cacaaaaaa Astaghfirullah nak" Ucap Bunda Salma
"Caaaaa ya Allah sayang, bangun nak" Panggil Mama Rony
Para lelaki yang mendengar teriakan dari arah belakang pun segera menghampiri mereka. Paul dengan cepat menggendong adiknya tersebut untuk di bawa ke ruang pemeriksaan.
Salma masuk ke ruang IGD untuk di periksa keadaannya. Salma di bawa dan berada tepat di sebelah brankar suaminya.
Setelah di lakukan pemeriksaan, Salma yang kelelahan dan kekurangan cairan harus di pindahkan di ruang rawat inap. Sementara Salma harus di rawat agar kondisinya bisa lebih baik. Dokter mengatakan jika cairan infus yang di pasang telah habis, maka Salma bisa kembali ke rumah untuk beristirahat.
Setelah di pindah ke ruang rawat, Salma juga tak kunjung membuka matanya.
Paul dan Bunda memutuskan untuk menjaga Salma, sedang yang lain masih menunggu Rony di depan IGD.
Setelah beberapa jam, akhirnya Salma mulai menunjukkan kesadarannya.
"Bund, Bang" Panggil Salma lemah
"Alhamdulillah, kamu udah sadar sayang. Ada yang sakit nak?" Tanya Bunda Salma
"Kenapa Caca disini bund? Gimana keadaan suami Caca hiks hiks" Tanya Salma sembari menangis
"Hey adek tenang dulu ya, Rony masih di periksa sayang. Adek istirahat disini dulu ya, tunggu kabar Rony disini ya" Jawab Paul menenangkan Salma
"Gak bang, gak mau hiks hiks. Caca mau nemenin suami Caca. Minggir bang" Ucap Salma sembari mencoba beranjak dari brankar
"Adek tolong ya, kondisi kamu itu lagi lemah. Kasian si kembar kalo kamu maksain diri kamu dek. Tunggu disini dulu ya, Abang yakin Rony baik-baik aja" Balas Paul
"Gak bang, gamau. Abang gak ngerti perasaan Caca. Suami Caca di sana bang, Mas Aska butuh Caca disana bang. Caca harus ke sana hiks hiks hiks" berontak Salma
"Sayang, dengerin bunda ya nak. Bunda yakin Rony baik-baik aja disana. Caca istirahat dulu di sini ya sayang, apa Caca gak kasian sama anak-anak Caca? Hmm? Mereka juga butuh istirahat sayang, kalo Caca maksa kesana sekarang nanti Caca kenapa-napa gimana? Kalo Rony tau Caca dan anak-anaknya sakit gara-gara khawatir sama keadaannya, Rony pasti kecewa sayang, dia pasti marah sama dirinya sendiri. Caca gamau kan kalo itu kejadian?" Tanya Bunda Salma lembut
"Hiks hiks gamau bunda" Jawab Salma lemas
"Yaudah, sekarang Caca nurut sama bunda ya nak. Caca istirahat dulu disini, kalo Caca udah sehat. Caca boleh ketemu sama suami Caca" Ucap Bunda Salma
"Mas Aska pasti gapapa kan bund hiks hiks" Tanya Salma
"Caca berdoa terus ya sayang, semoga suami Caca baik-baik aja. Bunda yakin kalo Rony itu anak yang kuat, apalagi bentar lagi mau jadi ayah kan. Bunda yakin Rony akan berjuang di dalam sana, bunda yakin nak" Jawab Bunda Salma
"Iya Ca, Abang juga yakin Rony pasti bisa melewati ini semua. Sabar ya Ca, kita harus berdoa terus untuk Rony" Balas Paul
"Semoga ya bund bang hiks hiks" Ucap Salma
Terima kasih sudah membaca :)
Happy New Year semua 🥰
Dukung terus Karya PaNaRoMa ya :)
Jangan lupa untuk terus streaming single-single PaNaRoMa Guyss ❤️
Love you ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
RomanceKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...