Seminggu sudah setelah acara pengajian diadakan, rumah Rony sudah benar-benar kembali tenang. Tidak ada lagi kejadian mistis yang di alami dalam rumah tersebut. Namun hari ini, Rony tidak bisa bekerja di kantor karena Salma yang memintanya.
Tepat pukul 3 dini hari, Ponsel Salma berdering berkali-kali. Namun sang pemilik ponsel sama sekali tak bergeming, mungkin karena ia kelelahan setelah melayani suaminya di atas ranjang.
Rony yang memang merasa terganggu segera mengangkat telpon Salma, ia merasa terkejut karena Paul mengabarkan Nabila akan melahirkan dan ingin di temani oleh Salma. Rony bergegas membangunkan sang istri untuk menyampaikan permintaan Paul.
Salma yang memang baru saja tertidur pukul setengah satu, sedikit sulit di bangunkan. Namun setelah Rony mengatakan bahwa Nabila memintanya untuk menemani ia melahirkan Salma langsung bergegas bangun dan meminta Rony mengantarnya ke Rumah Sakit.
Setibanya di rumah sakit, Salma meminta Rony untuk segera kembali ke rumahnya dan menjaga kedua anaknya. Salma meminta Rony untuk tidak bekerja hari ini, karena bisa di pastikan Salma akan berada di Rumah Sakit sampai sore.
Awalnya Rony menolak permintaan sang istri dan meminta Salma segera pulang jika Nabila sudah melahirkan. Namun Salma berhasil memohon agar Rony menuruti permintaannya kali ini.
***
"Abang, Kakak ayo dong di makan dulu itu sarapannya. Nanti kalian sakit kalo gak makan sayang" Bujuk Rony
"Gamau Pika, Abang sama Kakak mau mam sama Mica" Balas Zee
"Kan Pika udah bilang berapa kali sama Abang dan Kakak kalo Mica lagi nemenin Ibun melahirkan. Ibun mau ngeluarin adik bayi dari perutnya, kasian kalo Ibun sendirian. Jadi Mica harus nemenin Ibun di Rumah Sakit. Kalian harus ngerti yaaa, gabole rewel gini dong nak" Jawab Rony
"Sini biar gue aja yang bujuk mereka Ron" Ucap Paul yang tiba-tiba bergabung di meja makan
"Lah, kok bisa-bisanya lu disini sih bang. Bini lu lagi lahiran gila" Ucap Rony kaget
"Ntar deh gue ceritain, sini biar gue yang bujukin anak-anak makan. Kali aja mau" Jawab Paul
"Selamat pagi anak-anak ayah" Sapa Paul
"Ayahhhhhh" Sapa Zoe dan Zee senang
"Ayah, adik bayi sudah kelual ya dali pelut Ibun. Adik bayi laki-laki atau pelempuan ayah? Kakak tidak sabal deh main sama adik bayi ayah" Ucap Zee semangat
"Hey, pelan-pelan atuh tanya nya kak. Semangat bener" Omel Rony
"Kakak lagi bicala sama Ayah Pika, bukan sama Pika" Balas Zee
"Astaghfirullah, kalo bukan anak gue. Udah gue pites juga yaaa kamu Zee" Lirih Rony
"Hahahaha, iya sayang. Adik bayinya udah keluar dari perut Ibun. Adik bayi juga gak sabar mau main sama Abang dan Kakaknya, mangkanya sekarang adik minta keluar dari perut Ibu"
"Adiknya perempuan sayang, sama kaya Kakak perempuan ya" Balas Paul lembut
"Wahhhh asyikkkkkk, adik Kakak pelempuan. Bisa main boneka sama adik bayi yeayyyy" Ucap Zee semangat
"Loh, kok Abang kaya gak seneng gitu sih? Denger adiknya perempuan?" Tanya Rony heran melihat raut muka cemberut Zoe
"Kenapa adik bayi bukan laki-laki seperti Abang saja sih Pika, Abang jadi tidak punya teman untuk main Lego" Ucap Zoe sedih
"Hahaha eh sayangnya ayah. Abang tetep punya temen kok buat main Lego, kan nanti adik bayi bisa gantian main sama Abang dan Kakak. Abang juga jadi lebih hebat karena Abang punya dua adik perempuan. Abang laki-laki sendiri jadinya, kan keren bang" Bujuk Paul
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
RomansaKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...