"Yeayyyy, Mama pinter. Sarapan kali ini abis, setengah jam lagi minum obat ya Ma" Ucap Salma
"Caca ih, kok Mama jadi kaya si kembar gini" Omel Mama Rony
"Hahaha ya Caca seneng tau Ma, Mama udah mau makan. Perutnya udah gak mual, dan udah mendingan begini. Pasti bentar lagi juga boleh pulang sama Dokter. Mama kangen gak sama cucu-cucu Mama?" Tanya Salma
"Kangen lah sayang, udah lama mama gak dengerin bawelnya mereka" Balas Mama Rony
"Nah, itu artinya Mama harus cepet sehat ya Ma" Ucap Salma
"Iya sayang, makasih ya udah mau rawat Mama" Balas Mama Rony
"Ih apasih Ma, gausah ngomong makasih ah. Ini kan memang kewajiban Caca sebagai anak Mama. Maaf ya Ma, untuk kali ini Caca bicara sebagai anak Mama, bukan menantu Mama. Kan Mama juga dulu paling semangat jaga Caca kalo Caca sakit dan masuk Rumah Sakit. Mama bahkan rela ninggalin Mas Aska di rumah sama Papa demi jagain Caca loh. Ya, sekarang waktunya Caca lakuin hal yang sama. Jadi Mama gaperlu bilang makasih yaaa, cantikku" Ucap Salma manja
"Iya sayangnya Mama, udah gih kamu cari sarapan dulu terus bangunin itu suami kamu. Biar sarapan bareng" Balas Mama Rony
"Yaudah Ma, Caca tinggal bentar ya. Nanti Caca balik baru Mama bisa minum obat. Gak lama kok, Caca paling cuma cari sarapan di kantin Rumah sakit" Pamit Salma
"Iya sayang, udah sana" Balas Mama Rony
Akhirnya Salma keluar dan mencari sarapan untuknya dan Rony. Ketika menuju kantin, ternyata kantin Rumah Sakit masih tutup sehingga membuat Salma mencari sarapan di luar Rumah Sakit.
Pas sekali, di depan Rumah Sakit terdapat penjual Bubur Ayam. Salma memutuskan untuk membeli bubur Ayam tersebut.
"Mang bubur Ayamnya bungkus dua, yang satu gak pakai Kacang ya" Ucap Salma bersamaan dengan seorang pria yang memesan persis pesanan Salma
"Eh. Yaudah masnya aja dulu mang" Ucap Salma
"Gapapa mbak, mbaknya aja dulu mang" Balas seseorang
"Udah mas, mbak, duduk aja. Saya buatin langsung semuanya. Sabar yaa" Ucap Mang Bubur
"Silahkan mbak" Ucap seseorang mempersilahkan Salma duduk
"Iya, makasih Mas" Balas Salma
Salma dan seseorang ini duduk bersebelahan. Ada rasa canggung di antara keduanya, hingga Seseorang ini mencoba berbicara pada Salma.
"Hmm siapa yang sakit mbak?" Tanya Seseorang
"Mama saya mas, mas sendiri?" Tanya Salma
"Anak saya mbak" Balas Seseorang
"Ya Allah, umur berapa anaknya mas?" Tanya Salma
"Dua tahunan mbak" Balas sang Pria
"Ya Allah seumuran sama anak saya mas, kasiannya masih kecil gini harus di infus" Balas Salma
"Iya mbak, saya juga gak tega tapi mau gimana lagi. Mungkin karena saya juga kurang perhatian sama dia, selama ini dia cuma sama sus.nya. Saya nya terlalu sibuk kerja" Jawab sang pria
"Hmm maaf mas, Mamanya?" Tanya Salma ragu
"Mamanya meninggal saat melahirkan anak saya Mbak" Balas Pria sedih
"Inalillahi wa Innailaihi rojiun, maaf ya mas. Saya gatau, maaf sekali lagi" Ucap Salma tak enak
"Gapapa kok mbak, oh iya nama mbaknya siapa? Dari tadi ngobrol kita belum kenalan" Balas sang pria
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
RomansaKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...
