Hari sudah menjelang siang, tapi suasana masih sama seperti semalam. Mansion besar Keluarga Marvel terasa sangat sepi, semua sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Ada yang bekerja, sekolah, atau bersantai-santai di mansion dan bermain bersama dengan yang lainnya.
Keanu sendiri sedang sibuk mengedit videonya yang tadi pagi ia buat bersama Laura. Sementara Laura masih merenung sendirian di taman samping mansion. Sebenarnya, ia sudah tahu apa yang akan ia lakukan untuk membujuk Deanne supaya tidak marah lagi atau tidak. Tapi, ia hanya merasa sedikit dilema.
Di tengah-tengah perenungannya, Laura dapat melihat mobil Deanne baru saja datang ke halaman depan mansion. Detik berikutnya, Deanne keluar dari mobil dan berjalan masuk ke mansion.
Laura tahu ini adalah kesempatannya untuk berbincang baik-baik dengan Deanne. Ia harus melakukan sesuatu sekarang, karena kalau tidak, kapan lagi?
"It's now or never, Laura," gumam Laura berusaha meyakinkan dirinya sendiri.
Detik berikutnya, Laura pun langsung berbalik dan mengambil langkah lebarnya sambil sesekali berlari kecil untuk masuk ke mansion. Karena saat di dalam Laura tidak bisa menemukan Deanne di ruang tengah mansion, ia pun kemudian berjalan menuju kamar Deanne yang ada di lantai dua.
Sampai di depan pintu kamar Deanne, Laura mencoba untuk mengatur pernapasannya. Setelah ia merasa berani, ia pun mengetuk pintu di depannya selama tiga kali.
"Mom, ini Anna!" seru Laura. Selama beberapa saat, tak ada sahutan, jadi ia masuk saja. "Mom?" panggil Laura bertepatan dengan ia melihat Deanne yang keluar dari kamar mandi.
Tatapan keduanya saling bertabrakan selama dua detik. Tapi, kemudian Deanne mengalihkan tatapannya dan berjalan ke arah lain.
"Mom, aku ingin bicara denganmu sebentar saja," ujar Laura setengah memohon.
Deanne hanya diam sibuk melepas kedua antingnya di depan cermin riasnya. Laura tetap berjalan menghampirinya dan duduk di kursi samping meja rias Deanne. Selama beberapa detik, Laura hanya diam menatap Deanne dari samping.
"Mom, bisakah aku minta waktumu sebentar untuk mendengarkanku?" pinta Laura berhati-hati.
Deanne terdiam sekilas dan kemudian menghela napas panjangnya. "Sebelum kau bicara, biarkan Mom bicara dulu," ujarnya dengan tegas sambil menatap Laura dari pantulan cermin di depannya. Sementara Laura pun diam patuh.
"Jujur, ini pertama kalinya kau mengecewakanku, Anna," ujar Deanne yang langsung membuat Laura merasa sedih, karena ia sadar kalau ia memang yang sudah mengecewakan Deanne. Detik berikutnya, Deanne pun menoleh menatap Laura lurus-lurus.
"Lima tahun yang lalu, aku memintamu untuk menikahi Keanu, itu bukanlah sebuah candaan, Anna. Aku memilihmu, karena aku tahu kau akan bisa mengubah Keanu. Aku sudah mempertimbangkan semuanya. Dan pada saat itu kau juga mengiyakan permintaanku. Aku memberikan apapun yang kalian inginkan. Privasi dan kebebasan, sudah kuberikan semuanya. Tapi, apa yang kau berikan padaku, Anna?"
Mendengar itu semua, Laura hanya tertunduk. Ia tahu Deanne sedang berkata serius sekarang. Ia mati-matian menahan air matanya yang bisa jatuh kapanpun karena terlalu sedih.
"Kalian sudah lima tahun menikah. Tapi, bahkan kalian tak memberiku seorang cucu yang kuinginkan. Kau selalu sibuk dengan duniamu sendiri sampai tidak bisa mengurus suamimu sendiri?"
Laura harus mengakui kalau ini pertama kalinya Deanne berkata seperti itu padanya. Tapi, ia tidak akan menyalahkan Deanne. Ia tahu ini semua salahnya.
"Apa sebegitu remehnya pernikahan ini bagimu, Anna?" tanya Deanne dengan tegas dan terlihat benar-benar kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to a Playboy - HBS #4
Romance(NEW - ON GOING) 🔞 Fourth Series of Handsome Brotherhood Menikah di usia sebelum menginjak 30? Mungkin sebagian orang-orang menginginkannya. Tapi, hal itu justru menjadi kutukan bagi seorang Keanu Marvel yang memiliki jiwa bebas, berbeda dari kelua...