72. Be Strong

2 1 0
                                    

Media: Chord Overstreet – Hold On
—————————————————————————
boleh banget silakan sambil puter lagunya, biar merasuk & gak hening2 amat 🥹
—————————————————————————

Saat Tyger yang mengatur semua kebutuhan yang diperlukan, dia tidak pernah main-main. Contohnya saja saat ia mengatur tempat untuk Laura menginap di rumah sakit untuk menemani Keanu, kini Laura mendapatkan kamar inap terbaik. Di dalamnya ada dua ranjang besar, satu kamar mandi, dan ruang tv dengan perabotan yang lengkap.

Pagi ini, Laura bangun setelah tidurnya yang hanya tiga jam. Well, bagaimana ia bisa tidur dengan lelap saat suaminya masih di ruang perawatan intensif berjuang untuk hidup?

Hari ini Laura masih belum mulai bekerja. Ia sudah merekrut seseorang untuk menggantikannya sementara waktu ini. Ia juga sudah memberitahu semua karyawannya. Di satu sisi, ia juga banyak mendapatkan ucapan bela sungkawa dari para rekan kerja.

Semalam, Anna menginap di rumah sakit bersama Laura, Deanne, dan James. Keesokannya, Brian sudah datang dan ia pergi bersama Anna untuk mencari makan. Setelah itu, mereka pulang dan memberikan makanan yang sudah ia beli.

Awalnya, Laura tidak ingin makan, karena ia berkata rasanya tidak enak. Tapi, Deanne dan yang lainnya tetap membujuknya untuk makan. Dia juga perlu ingat kalau ia sedang mengandung. Jadi, pada akhirnya ia pun tetap makan demi anak di kandungannya, walaupun ia tak menghabiskan makanannya.

Setelah makan, Laura pergi ke ruangan Keanu sebentar untuk melihat kondisi Keanu. Namun, kondisi Keanu masih sama seperti semalam. Belum ada perubahan.

Sementara itu, di apartemen Roman, Ella terlihat berdiam diri di sofa ruang tengah. Setelah semalam ia dari rumah sakit, ia memutuskan untuk pergi ke apartemen ayahnya, karena tentu saja ia tidak bisa pergi ke New Jersey.

Ella malu dan takut tidak diterima, terlebih setelah apa yang dikatakan Deanne padanya semalam. Di sana ia bersih-bersih dan mencoba untuk tidur dengan lelap, walaupun tidak bisa sampai keesokannya.

Tepat pada pukul 10 pagi, Ella pergi ke kantor polisi. Ia berkata pada petugas disana kalau ia ingin menemui Roman dan rupanya ia mendapat izin dari petugas maupun dari Roman. Kini, Ella pun menunggu di tempat pertemuan yang di mejanya terdapat pembatas antara pengunjung dan narapidana.

Tak lama kemudian, Roman datang bersama dua polisi lainnya yang membawanya. Setelah Roman duduk di hadapan Ella, dua polisi tadi berjaga di belakang Roman. Kini, tatapan keduanya saling bertemu dalam diam dengan kaca transparan sebagai pembatas mereka.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Ella dengan nada datar.

"Apa yang bisa kuceritakan dari kehidupan di penjara?" Roman tersenyum miris.

"Apa kau butuh pengacara?" tanya Ella lagi.

Roman sedikit memiringkan kepalanya. "Kau datang kesini bukan untuk menanyakan itu, kan?" tanyanya dan Ella terdiam. "Aku tidak butuh pengacara. Aku akan berada disini sesuai dengan peraturannya. Apapun hukuman yang mereka jatuhkan, aku tidak peduli."

Mendengar itu, Ella sebagai seorang anak benar-benar merasa sedih dan tersakiti. "Apa ayah selalu seegois ini?"

"Apa?"

"Apa ayah hanya menyayangi Kak Ricky?"

"Apa yang kau bicarakan?"

"Selama ini kau hanya memikirkan balas dendam atas Kak Ricky yang memutuskan sendiri untuk mengakhiri hidupnya tanpa mempedulikan kita. Kenapa kau harus terus memikirkannya?!" seru Ella yang sudah tidak tahan untuk tak mengeluarkan uneg-unegnya selama ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang