40. The Agreement

36 3 0
                                    

Wordsworth. Kata itu tak pernah hilang dari pikiran Laura daritadi. Lima menit yang lalu, pertemuan mereka sudah selesai. Tapi, Laura masih dilanda keterkejutan yang bukan main. Ia masih ingat semua isi perbincangan mereka malam ini.

"Sebagai cucu dari Wordsworth, aku sudah minta izin pada kakekku untuk menjalin kerja sama dengan perusahaanmu," ujar Evelyne dengan tegas, tapi tetap terlihat tenang dan santai.

"Kerja sama bagaimana maksudmu?" tanya Laura dengan dahi yang berkerut.

"Sebenarnya, ini kerja sama antara perusahaanmu dengan keluargaku langsung, bukan perusahaan kami. Jadi, kami hanya ingin meminta perusahaanmu untuk yang selalu menyiapkan desain pakaian untuk kami setiap kami ada acara-acara penting. Hanya semacam itu."

"Semua detailnya sudah tertera disini," ujar laki-laki berjas lainnya yang Laura ketahui sebagai pengacara Evelyne.

Laura menerima selembar kertas yang diberikan pengacara Evelyne. Kemudian, ia membacanya dengan teliti dan seksama.

"Kenapa kau ingin kita bekerja sama?" tanya Laura.

"Aku sudah lihat kemampuan di acara malam itu." Evelyne tersenyum manis. "Jadi, aku ingin lihat kemampuanmu lebih banyak lagi. Aku juga yakin kalau ini adalah kesempatan baik untukmu."

Laura menghela napas panjang. Ia masih diam menatap lama kertas kontrak kerja sama yang ada di atas mejanya. Ia belum menandatanganinya, karena ia masih memikirkannya terlebih dahulu.

Sementara itu, Aston Martin biru Keanu baru saja terparkir di depan gedung perusahaan Laura. Ia pun berjalan turun hendak menjemput istrinya.

Tapi, baru saja Keanu hendak masuk ke gedung, ia justru melihat Evelyne bersama dua orang berjas hitam lainnya keluar dari gedung itu tanpa menyadari keberadaan Keanu. Dahinya berkerut saat ia merasa pernah melihat satu orang laki-laki berjas hitam itu.

Entah kenapa, Keanu merasa khawatir, karena Evelyne yang baru saja keluar dari gedung perusahaan istrinya. Ia takut Evelyne baru saja memperlakukan istrinya dengan buruk atau apapun itu.

Akhirnya, sedetik setelah mobil Evelyne pergi, Keanu langsung berlari masuk ke gedung perusahaan Laura. Sampai di depan pintu ruangan Laura, Keanu langsung membuka pintunya dengan tatapan penuh khawatir. Berbanding terbalik dengan Laura yang tampak seperti terkejut dan takut.

"Anna, apa kau baik-baik saja?" tanya Keanu mendekati Laura dengan khawatir.

"A-aku tidak apa-apa," jawab Laura yang merasa aneh sendiri.

"Aku baru saja melihat Evelyne keluar bersama dua laki-laki berjas. Mereka tidak berbuat sesuatu yang buruk padamu, kan?" tanya Keanu yang masih terlihat khawatir.

"T-tidak. Kami hanya berbincang," jawab Laura.

Seketika, Keanu menghela napas lega. "Aku lega mendengarnya," ujarnya jujur. Sementara Laura hanya terdiam merasa Keanu sedikit aneh malam ini.

"Bagaimana kalau kita pulang sekarang?" tanya Laura pada akhirnya sembari tersenyum manis.

Keanu tersenyum menatap Laura dan mengangguk. "Tentu."

***

Oxford, UK.

Di sebuah kamar yang cukup petang, jam dinding asrama Ella sudah menunjukkan pukul 11 malam. Berselisih lima jam lebih dulu dengan Miami, Ella yang sedang berdiri di depan jendela kamar asramanya kini tengah menelepon ayahnya, Roman.

"Ada apa?" tanya Roman langsung setelah telepon tersambung.

"Apa kau masih membuntuti Keanu dan Laura?" tanya Ella dengan nada seriusnya.

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang