28. Looks Like I Love Her

28 2 0
                                    

Setelah tiga hari Keanu menghabiskan waktunya di rumah Kynan, ia pun memutuskan untuk pulang setelah merasa tak kesal lagi pada istrinya. Bahkan, setiap hari ia memikirkannya. Ia jadi bertanya-tanya, apa ini yang namanya rindu?

Setelah 18 jam perjalanan dari New Castle, Keanu akhirnya sampai di bandara Miami tepat pada pukul sembilan pagi. Sembari berkacamata hitam, ia berjalan keluar dari bandara. Namun, saat ia sudah di luar, ia berdiri terdiam sembari tersenyum selama beberapa saat.

Detik berikutnya, Keanu mengambil ponselnya dari saku belakang celananya. Setelah itu, ia menekan group voice call bersama Kin, Kynan, dan Gavin. Ya, dia sudah berani menghubungi Gavin dengan leluasa, karena dia sudah mendapat kabar kalau seminggu yang lalu Neiva sudah pulang ke Sydney yang ternyata bersama anak mereka bernama Leo.

"Halo?" sapa Kin yang dulu mengangkat telepon dan ia terlihat sedang berada di kantornya. Sementara Gavin dan Kynan baru menyusul detik berikutnya.

"Oh, apa di Australia sekarang sedang malam?" seru Keanu dengan polos.

"Keanu, lain kali kalau kau mau meneleponku dan Kynan, perhatikan jamnya! Australia 14 jam lebih dulu daripada Miami!" seru Gavin.

"Untung saja masih jam delapan malam disini," sambung Kynan. "Omong-omong, kau baru saja dari rumahku dan bermain dengan anakku, sekarang kau rindu denganku secepat ini, ya?" godanya tiba-tiba, sementara Kin dan Gavin terkekeh geli.

"Rindu, my ass!" umpat Keanu.

"Eh, biarkan aku bicara sebentar!" seru Kin tiba-tiba dan yang lainnya memperhatikannya. "Bicara tentang anak, aku jadi teringat..."

Kin menggantung kalimatnya dan terlihat tersenyum penuh arti pada Keanu. "Apa hanya aku yang merasa kalau di antara kita, hanya Keanu yang belum memiliki anak?"

"Oh!" Tiba-tiba Kynan berteriak sambil menutup mulutnya dan kedua matanya melebar.

"Keanu, kau sudah lima tahun menikah, ada apa denganmu, ha?!" seru Gavin terkekeh.

"Wah, wah, wah, aku yang menelepon kalian, tapi kalian sekarang membuliku, seperti itu?" tanya Keanu menatap sinis ketiga temannya.

"Kami hanya membicarakan fakta," ujar Kynan dengan santainya. "Memiliki anak itu bukanlah hal yang buruk. Aku bahkan sampai menangis bahagia saat Rayna lahir!"

"Ya. Kynan benar. Sekarang anakku sudah dua dan rumahku benar-benar lebih ramai daripada sebelumnya saat aku dan Allcia masih hanya berdua," sambung Kin.

"Well, bahkan selama lima tahun aku tidak tahu kalau ternyata aku mempunyai anak yang sekarang sudah berusia empat tahun. Aku sampai tak bisa berkata-kata saat bertemu dengannya," ujar Gavin jujur.

Keanu menghela napas panjangnya sembari melepas kacamata hitamnya. "Sebenarnya, ada satu hal yang terlebih dahulu ingin kubicarakan dengan kalian," ujarnya.

"Apa?" tanya Kin, Gavin, dan Kynan bersamaan.

Detik berikutnya, Keanu terlihat tersenyum aneh menatap layar ponselnya. "Kurasa aku menyukai seorang perempuan."

"Yah, itu yang selalu kau katakan setiap kali kau bertemu perempuan cantik." Gavin membicarakan fakta.

"Aku tidak akan menyangkalnya," sambung Kin dan Kynan juga terlihat mengangguk.

Keanu berdecak dan menatap ketiga sahabatnya dengan gemas. "Tidak. Maksudku, aku benar-benar menyukai perempuan, karena dia berbeda!"

"For real?" tanya Gavin terkejut dan berusaha untuk percaya.

Keanu mengendikkan bahunya sambil tersenyum kecil. "Aku sudah merenungkan ini sejak kemarin aku di rumah Kynan," ujarnya. "Kurasa sekarang aku benar-benar menyukai seorang perempuan. Atau... kalian menyebutnya dengan rasa sayang? Cinta?"

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang