Huft.
Ini adalah pertama kalinya Laura memutuskan untuk tidak bekerja karena alasan yang seharusnya tidak bisa diterima. Ya, ia memutuskan untuk tidak berangkat kerja pagi ini, karena ia mendapati Ella datang ke rumahnya dan ia takut kalau-kalau Ella membahas mengenai identitasnya pada Keanu.
"Aku lupa kalau hari ini libur." Setidaknya kalimat itu yang Laura katakan pada Keanu saat ia memutuskan untuk tetap berada di rumah.
Awalnya, tentu Keanu merasa aneh, karena hari ini bukan hari libur. Tapi, perasaan anehnya tergantikan dengan rasa senang karena Laura yang akan ada di rumah seharian bersamanya.
Di sisi lain, tentu saja Ella sendiri tahu kenapa Laura langsung bersikap seperti itu dan dia memakluminya. Padahal sebenarnya dia datang kesini hanya untuk berpamitan, karena hari ini dia akan kembali ke Oxford.
Kini, Laura benar-benar sedang meratapi kebodohannya sendiri di dapur. Ia merasa bodoh, karena bisa-bisanya dia salah menilai Ella sampai mengorbankan pekerjaannya. Di lain sisi, sebenarnya ia juga masih was-was pada Ella, walaupun ia memang berkata pada dirinya sendiri kalau Ella tak mungkin mengkhianatinya.
Tanpa sadar, Laura menghela napas panjangnya entah sudah keberapa kali. Pikirannya sedang melayang kemana-mana, padahal raganya ada di balik meja bar sambil menggenggam pisau.
"Anna." Tiba-tiba sebuah suara langsung menyadarkan lamunan Laura. Rupanya, Keanu yang datang.
"Hm? Apa?" tanya Laura yang sedikit gelagapan sendiri.
Keanu tak langsung menjawabnya, justru kini tatapannya teralihkan pada buah-buah yang ada di atas nampan. Mereka belum dipotong sama sekali, padahal tadi Laura sendiri yang menawarkan diri untuk memotong buah-buahan.
Detik berikutnya, Keanu justru terkekeh geli. "Tadi kau yang meminta untuk memotong buah-buahnya sendiri. Sudah 15 menit, tapi kau belum memotongnya?" ujarnya dengan geli sembari mendekati Laura.
"A-aku hanya⸺"
Sebelum perkataan Laura dapat terselesaikan, ia sudah dibuat membeku saat tiba-tiba saja Keanu memeluknya dari belakang. Kemudian, tangan kanannya menggenggam tangan Laura yang sedang membawa pisau, sementara tangan kirinya berada di atas pergelangan tangan kiri Laura yang menggenggam buah nanas.
"Apa ada sesuatu yang kau pikirkan dari tadi?" tanya Keanu yang otomatis napas hangatnya dapat dirasakan oleh kulit telinga Laura, karena kini mereka benar-benar menempel.
"Tidak. Tidak ada."
Bohong. Laura tahu ia berbohong.
Benar, kalau ada sesuatu yang ia pikirkan daritadi, yaitu tentang Ella yang menyangkut identitasnya. Tapi, sekarang justru Laura juga tidak bisa berbohong kalau pikiran tentang Keanu yang memenuhi otaknya sekarang.
Laura tahu, seharusnya ia tidak merasa seperti ini. Pasalnya, sudah beberapa kali mereka berdekatan dan sebelumnya rasanya biasa saja. Tapi, entah kenapa sekarang rasanya berbeda. Mendapati Keanu menempel di tubuh belakangnya sampai dapat merasakan wangi tubuhnya yang khas, Laura seperti dibuat tak bisa berpikir dengan waras.
"Apa kau sengaja berlama-lama di dapur supaya aku datang menghampirimu?" tanya Keanu tiba-tiba dan masih menggerakkan kedua tangannya di atas kedua tangan Laura untuk memotong buah nanas.
Mendengar itu, Laura tentu terkejut. Itu sama sekali bukan niatnya!
"Tidak, mana mungkin?!" seru Laura.
Keanu justru terkekeh. "Tidak peduli jawabannya iya atau tidak, tapi aku senang hari ini kau libur," ujarnya dengan jujur dan tak bisa menyembunyikan senyum bodohnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to a Playboy - HBS #4
Любовные романы(NEW - ON GOING) 🔞 Fourth Series of Handsome Brotherhood Menikah di usia sebelum menginjak 30? Mungkin sebagian orang-orang menginginkannya. Tapi, hal itu justru menjadi kutukan bagi seorang Keanu Marvel yang memiliki jiwa bebas, berbeda dari kelua...