44. With Friend

23 2 0
                                    

Baru saja Laura masuk ke ruangannya setelah selesai presentasi. Namun, ternyata tadi Evelyne tak datang dan yang datang sebagai perwakilannya adalah pengacara serta asisten pribadi Evelyne yang juga merangkap sebagai juru bicara Evelyne sendiri.

Sebenarnya tadi Laura sempat kesal karena Evelyne yang tak datang. Ia sudah menyiapkan banyak hal untuk Evelyne supaya dapat dilihat secara langsung. Namun, pada akhirnya Evelyne justru tak menunjukkan batang hidungnya.

Laura sedikit kecewa. Tapi, setelah selesai presentasi dan tak ada masalah apapun, kini ia dapat bernapas lega di ruangannya.

Saat Laura hendak membaca notulen pertemuannya barusan, tiba-tiba ponselnya berdenting tanda ada pesan masuk. Pesan masuk dari Keanu.

K : Aku tahu kau sibuk. Tapi, jangan lupa makan siangnya. Kalau wadah makananmu tidak kosong saat nanti pulang, aku tidak akan masak untukmu lagi.

Membaca pesan dari Keanu barusan, Laura langsung terkekeh geli sendiri. Ia menggelengkan kepalanya dengan geli dan membalas pesannya dengan mengiyakan.

Menuruti Keanu, Laura pun mengambil tas kecil yang ada di bawah mejanya. Kemudian, ia mengeluarkan wadah bekal makanannya. Namun, tanpa sengaja fokusnya justru teralihkan pada foto pernikahannya yang terpampang jelas di tembok depannya.

Memperhatikan foto pernikahannya selama beberapa saat seperti sekarang ini membuat Laura jadi teringat bagaimana pernikahannya dulu dengan Keanu. Ia masih teringat bagaimana ia berjalan di altar membawa sebuket bunga sembari menuju Keanu yang sudah berjas rapi menunggunya di ujung altar.

Laura ingat saat itu Keanu tersenyum padanya, tapi ia tak tahu maksud senyuman itu. Ia juga tersenyum, tapi yang pasti bukan untuk Keanu.

Sampai akhirnya mereka saling mengucap sumpah satu sama lain di depan penghulu. Kemudian, Keanu yang dipersilakan mencium Laura dan Keanu benar-benar melakukannya. Laura masih ingat ciuman lembut dan tipis Keanu saat itu, ciuman pertamanya seumur hidupnya. Hingga acara itu ditutup dengan foto bersama keduanya.

Laura dan Keanu tahu jelas pernikahan itu adalah hal yang tak diinginkan oleh mereka. Mereka melakukannya karena Deanne dan bertahan sampai sekarang karena Deanne pula. Mereka sama-sama tak menganggap penting pernikahan mereka, seolah-olah pernikahan hanyalah status biasa yang tak ada bedanya dengan status kekasih yang bisa putus kapan saja.

Sampai akhirnya Laura sadar...

Pernikahan ini benar-benar mengubah hidupnya.

Laura berpikir, pernikahan ini bisa jadi lebih berarti untuknya dan Keanu kalau saja mereka melakukannya dengan sukarela karena mereka sama-sama cinta. Tapi, nyatanya mereka tidak dalam situasi itu.

Kini, Laura jadi bertanya-tanya. Kalau saja Laura dan Keanu menikah karena sama-sama sayang, apakah keadaan mereka sekarang sama saja atau akan berbeda?

***

Setelah mengerjakan sebagian besar pekerjaan di kantor, kini waktunya pulang. Tapi, Laura sudah berkata pada Keanu kalau ia akan mengunjungi restoran temannya dulu yang tak lain adalah milik Anna dan Brian. Tadinya Keanu ingin mengantarnya. Tapi, Laura menolak dengan halus dan berkata akan menggunakan taksi saja.

Tepat pada pukul lima sore, Laura keluar dari taksinya dan membayarnya setelah sampai di depan restoran. Setelah itu, taksinya berjalan pergi.

Namun, saat Laura hendak berjalan masuk, dahinya mengernyit saat mendapati ada mobil sedan hitam yang tampak familiar untuknya. Pasalnya, ia terus mendapati mobil itu mengikutinya dari ia berangkat kesini daritadi.

Tentu saja pikiran negatif muncul di benak Laura. Ia takut kalau ada yang menguntitnya, tapi di lain sisi ia berpikir tidak pernah memusuhi siapapun. Jadi, ia berpikir banyak lagi siapa yang mungkin akan membuntutinya dan tidak menemukan siapapun.

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang