26. Unexpected

29 3 0
                                    

"Sebenarnya, bagaimana bisa kecelakaan ini terjadi?" tanya Laura pada Brian dan Anna setelah dia sudah tenang. Sementara Brian baru saja meletakkan secangkir teh panas untuk Laura di meja kecil sampingnya.

"Malam-malam, aku baru saja menutup toko dan Brian sudah lebih dulu pulang. Tapi, tiba-tiba saja ada mobil yang melaju tanpa menginjak rem dan membanting setirnya ke arah lain."

Dahi Laura mengernyit mendengar penjelasan Anna. "Ada remnya, kenapa dia tidak menginjaknya?" oceh Laura.

"Jangan berprasangka buruk seperti itu, Laura," ujar Anna bijaksana sambil tersenyum lembut seolah-olah ia tidak apa-apa. "Lagipula, karena refleksku yang cepat, lukaku tidak parah."

Laura berdecak kesal. "Di saat-saat seperti ini, aku tidak bisa tenang, Anna! Ini sudah sangat jelas kalau aku akan menyelidiki kasus kecelakaanmu!" serunya.

"Pelakunya sudah ditangkap, tapi dia masih belum mau mengatakan apapun," ujar Brian.

"Kalau begitu, besok aku akan datang langsung menemuinya dan membuatnya bicara dengan caraku sendiri," ujar Laura dengan tatapan yang mengerikan dan kedua tangan yang mengepal. Namun, Anna dan Brian yang melihatnya justru terkekeh geli.

"Daripada membicarakan itu, lebih baik kita bicarakan majalah yang sedang kusukai dua hari ini," ujar Anna.

"Majalah apa?" tanya Laura penasaran.

"Ini." Anna mengambil majalah yang ia maksud dari nakas sampingnya dan memperlihatkan halaman dari majalah itu pada Laura.

Di halaman majalah yang Anna buka itu, Laura dapat dengan jelas melihat foto dirinya saat sedang berpidato di acara malam terakhir itu dengan beberapa artikel tentang dirinya dan perusahaannya. Sementara di halaman sampingnya adalah artikel tentang Keluarga Marvel dan pernikahannya dengan Keanu lengkap dengan foto-foto Keanu dan Laura saat pemotretan tempo hari.

"Wah, aku tidak menyangka bakalan dimuat di majalah!" seru Laura dengan takjub dan kagum sambil mengambil majalahnya dan melihat-lihatnya sendiri.

"Aku sangat bangga setelah membaca artikel mengenai kesuksesanmu," ujar Anna bersungguh-sungguh. "Tapi, aku juga suka melihat foto-fotomu dengan Keanu. Kalian terlihat sangat serasi."

"Oh, iya. Bukannya kalian juga sedang liburan bersama? Jadi, hubungan kalian sudah membaik, ya?" tanya Brian yang sama senangnya dengan Anna.

"Baik apanya." Laura berdecak kesal sembari meletakkan majalahnya dengan malas. "Kurasa masih sama saja. Kalaupun ada perubahan, itu pasti hanya sedikit."

"Dimana Keanu sekarang?" tanya Anna penasaran.

"Kurasa masih di Indonesia atau mungkin sudah berkeliaran di negara lain. Entahlah, aku tidak peduli." Laura mengendikkan bahunya dengan acuh. "Sebelum aku pulang, kami berdebat. Dia seperti tidak terima kalau aku pulang dan menyalahkanku karena merusak liburan kami."

"Wow, apa itu mungkin karena Keanu seperti sudah tertarik padamu dan kesal karena tiba-tiba saja kau memutuskan untuk pergi?" tanya Brian dengan terkejut.

"Kurasa tidak mungkin," sahut Laura acuh.

"Apa kau menyebutkan alasanmu padanya kenapa kau harus pulang?" tanya Anna.

"Tentu saja tidak!" seru Laura. "Aku tidak mungkin berkata yang sebenarnya kalau aku menjenguk Anna yang sesungguhnya. Dia akan punya banyak pertanyaan nanti dan pada akhirnya aku akan menjelaskan bagaimana kita saudara kembar yang saling bertukar dan selama ini aku sudah berbohong pada semuanya."

"Laura, kalau kau mengatakan seperti itu, aku jadi merasa bersalah juga karena sama-sama berbohong secara tak langsung," ujar Anna dengan sedih. "Lambat laun, kau tetap harus memberitahu identitasmu pada keluarga Marvel. Aku yakin mereka tidak akan marah."

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang