69. Uncover it All

7 1 2
                                    

Setelah mendengar perkataan Laura dan melihat surat Reino untuk Laura tadi, Evelyne langsung merasa ada yang salah. Jadi, ia pun langsung berpamitan dan sekarang sedang dalam perjalanan untuk menemui Reino.

Evelyne sampai di rumah Reino setelah 15 menit perjalanan dari kantor Tyger. Ia pun langsung menekan bel pintu rumah Reino dengan sedikit tak sabaran, tapi tetap berusaha untuk tenang. Sementara samar-samar, ia dapat mendengar suara musik dari dalam rumah Reino.

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan tampak Reino yang tak memakai atasan, hanya mengenakan celana jins tiga per empat. Benar saja. Memang ada suara musik dari dalam rumah dan itu karena sedang ada pesta di dalam.

"Boleh aku masuk?" tanya Evelyne dengan nada datarnya.

"Tentu." Reino tersenyum dan mempersilakan Evelyne masuk.

Reino berjalan menuju ruang santai yang ada di lantai dua dan Evelyne mengikutinya. Untung saja mereka ke lantai dua, karena terlihat ada cukup banyak orang di lantai satu dan Evelyne sedikit tak nyaman dengan itu.

Ini adalah pertemuan kedua Reino dan Evelyne hanya untuk membahas Keanu dan Laura. Tapi, tentu saja sekarang konteks tentang mereka sudah berbeda lagi.

"Jadi, ada apa kau kemari tanpa menghubungiku? Oh, dan bagaimana kau bisa tahu alamatku? Kurasa, aku tidak pernah memberitahu alamatku padamu," ujar Reino sambil duduk di sofanya dengan santai.

Evelyne masih diam dan menatap Reino dengan datar sembari duduk di sofa seberang Reino. Jujur, ia sangat malas bertemu Reino. Ia tidak akan kemari kalau tidak ada keadaan yang memaksanya untuk datang.

"Aku tahu kau mengirim surat pada Laura," ujar Evelyne dengan tegas menghiraukan pertanyaan awal Reino.

"Oh, surat kemarin." Reino tersenyum. "Apa Laura yang memberitahumu?"

"Berdasarkan perjanjian awal kita, aku tidak pernah membuatmu bertindak tanpa mengabariku dulu. Tapi, sepertinya kau melanggar kesepakatan kita," ujar Evelyne dengan nada yang sama yang lagi-lagi mengabaikan pertanyaan Reino.

Reino tersenyum simpul. "Sepertinya kesepakatan kita sudah hangus saat tak ada hasilnya. Jadi, aku membuat persetujuan dengan orang lain."

"Itu berarti kau memang tidak berhak atas Laura," sindir Evelyne dengan tegas.

Reino mencondongkan tubuhnya ke depan dan menatap Evelyne dengan tajam. Tapi, Evelyne tidak takut. "Aku berhak atas dirinya. Aku menginginkannya!"

"Itu hanya obsesimu," ujar Evelyne masih dengan nada yang sama.

"Aku tidak peduli, yang penting sekarang rencanaku akan berhasil."

"Apa kau tidak tahu etika? Kau membuat kesepakatan denganku, seharusnya kau membicarakannya denganku dulu." Reino yang mendengarnya hanya mengendikkan bahunya acuh. "Siapa orang itu?"

"Ayah Ella," jawab Reino dengan cepat yang membuat Evelyne cukup terkejut. "Dia menginginkan Keanu dan aku menginginkan Laura. Kami bekerja sama untuk tujuan kami masing-masing dan cukup menguntungkan."

"Kau tidak tahu kau berurusan dengan siapa."

"Tapi, yang terpenting aku tahu apa mauku."

Evelyne terdiam selama beberapa detik. Kemudian, ia beranjak siap-siap untuk pergi. Tapi, ia masih menatap Reino dengan tajam dan berkata, "Apapun itu yang kalian rencanakan, sebaiknya kalian hentikan. Kalian tidak tahu konsekuensinya nanti."

"Siapa kau sampai menyuruhku begitu, ha? Kau tidak berhak menyuruhku!"

"Aku tidak perlu memberitahumu siapa aku, tapi aku bisa melakukan semuanya untuk menghentikan kalian," ujar Evelyne dengan tajam dan kemudian berbalik hendak pergi.

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang