58. Threats part 1

19 4 2
                                    

"KYAAA!"

Sontak, semua orang di ruang tengah langsung terfokus pada Laura yang berteriak dan menjatuhkan kotak bingkisan yang ia buka tadi. Bagaimana ia tidak berteriak ketakutan seperti barusan? Ia baru saja melihat burung mati yang masih berlumur darah dengan foto pernikahannya dengan Keanu yang disobek-sobek di sekitarnya.

Melihat Laura yang ketakutan, Keanu langsung memeluknya berusaha menenangkannya. Ia mengusap belakang kepala dan punggung Laura dengan lembut sembari membelakangi kotak bingkisan yang tadi Laura jatuhkan.

Sementara itu, Tyger dan Evelyne memungut kotak bingkisan itu dan membawanya keluar ruangan. Beberapa yang lainnya pun mencoba menenangkan Laura, walaupun mereka juga terkejut setelah melihat isi bingkisan tadi.

"Keanu, bawa Laura ke kamar," ujar Deanne pada Keanu.

"Tidak. Aku ingin disini saja bersama kalian," ujar Laura dengan cepat sebelum Keanu membawanya ke atas.

Deanne memilih untuk mengangguk mengiyakan. Keanu pun duduk bersama Laura di tempat sebelumnya sambil masih menggenggam kedua tangan Laura yang tadi sempat bergemetar karena terkejut dan takut.

Tak lama kemudian, Tyger datang dengan wajah seriusnya. "Sudah kusingkirkan," ujarnya, tapi itu tentu saja tak cukup membuat yang lainnya merasa tenang.

Sementara itu, pelayan yang tadi memberikan bingkisan pada Laura juga datang setelah James memanggilnya. "Katakan, apa tadi kau melihat siapa yang mengirim bingkisan itu?" tanya James dengan nada serius.

"Pengirimnya tadi dari kurir pos sendiri, tapi dia juga tidak memberikan alamat pengirimnya dan yang lainnya," ujar pelayan tadi dengan penuh hormat dan menjaga kesopanannya. Setelah itu, James mempersilakannya untuk pergi.

"Tyger, bisa kau lacak pengirimannya?" tanya James dengan wajah seriusnya.

"Aku akan meminta sekretarisku untuk melacaknya langsung," jawabnya sembari mengangguk. Sementara kedua matanya tak sengaja menangkap Ella dan Evelyne yang sama-sama pergi. Tapi, fokusnya lebih tertuju pada Evelyne.

"Laura, kau sudah tidak apa-apa, kan?" tanya Deanne yang masih tampak khawatir pada Laura.

Laura mengangguk kecil dan tersenyum simpul. "Sekarang sudah lebih baik," jawabnya.

"Aku masih tidak habis pikir ada yang mengirim hal seperti itu," ujar Keanu dengan dahi berkerut keheranan dan keterkejutannya juga belum hilang.

"Keanu, kau harus katakan padaku apa selama ini kau berbuat macam-macam pada orang dan mereka ingin berbuat jahat padamu?" tanya James menatap Keanu dengan serius.

Keanu terlihat sedang berpikir selama beberapa saat. Tak lama kemudian, ia menatap James dengan sedikit aneh. "Apa ini karena dulu aku sering main-main dengan banyak perempuan?"

"Astaga, Keanu!"

Deanne tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya setelah mendengar ocehan anaknya barusan. Bahkan, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya jengah. Begitu pula dengan yang lainnya di ruangan ini.

"Maksudku, well, aku memang dulu seorang playboy dan aku sering mengencani banyak perempuan. Tapi, kurasa itu tidak akan jadi masalah yang membuatku diteror seperti ini, kan?" tanya Keanu memastikan.

"Tidak ada yang tahu tentang itu," jawab James menggelengkan kepalanya.

"Kuakui dulu kau benar-benar brengsek," ujar Tyger tiba-tiba.

"Ya, aku juga sadar itu," sahut Keanu dengan santai. "Tapi, yang terpenting sekarang aku sudah berubah total," ujarnya lagi dengan bangga. Tapi, yang lainnya justru hanya memutar kedua mata mereka dengan jengah.

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang