70. Beginning of The End

12 4 0
                                    

Tidak bisakah sehari saja Laura merasakan ketenangan? Sudah lebih dari setengah hari ia mengkhawatirkan Keanu yang tak kunjung pulang. Sekarang ditambah lagi dengan semua perkataan Evelyne yang membuatnya berada di titik antara percaya dan tidak percaya.

Tapi, Evelyne memberikan bukti-buktinya pada Laura. Begitu pula dengan Tyger yang ternyata membantu Evelyne dari awal. Itu membuat Laura tak bisa berkata apa-apa karena saking terkejutnya.

Sampai akhirnya Ella menelepon Laura meminta untuk bertemu. Awalnya, Laura merasa ragu untuk mengiyakan, karena ia merasa sedikit was-was pada Ella setelah apa yang diceritakan Evelyne tadi. Tapi, pada akhirnya ia tetap memutuskan untuk menemui Ella untuk mengetahui semua jawaban dari pertanyaannya yang masih janggal dan belum terjawab.

Tadinya Ella meminta untuk bertemu di kafe yang sepi. Tapi, Laura langsung meminta untuk bertemu di restoran Anna dan Brian saja. Ia juga sudah meminta Anna untuk meminjamkan ruangan sepi untuknya dan Ella berbincang satu sama lain.

Tepat pada pukul lima sore, Laura dan Ella ada di balkon lantai tiga restoran Anna dan Brian. Tempat itu benar-benar sepi, karena lantai tiga tidak untuk para pelanggan. Ditambah pula sekarang mereka yang sama-sama belum mengucapkan sepatah katapun.

Udara sore hari di musim semi bulan terakhir ini benar-benar terasa sejuk. Laura duduk sambil menatap jalanan menikmati udara sore hari ini.

"Kau yang mengajak bertemu, tapi sekarang tak mengucapkan sepatah katapun?" Akhirnya Laura angkat bicara tanpa menatap Ella.

Ella sedikit gelagapan setelah mendengar itu. Tapi, detik kemudian ia langsung bersikap tenang.

Setelah hening yang cukup lama, akhirnya Ella angkat suara untuk bertanya, "Kau tahu kalau semua orang di dunia ini menyimpan rahasia, kan?"

Mendengar itu, Laura menatap Ella. Tatapan keduanya bertemu.

"Bahkan, kau sudah menyimpan rahasiamu sejak kau masuk ke keluarga Marvel," ujar Ella lagi.

"Langsung katakan saja inti pembicaraanmu," ujar Laura dengan nada datar.

Ella menghela napas kecil. "Aku juga punya rahasia besar yang kusimpan sejak aku datang ke Keluarga Marvel."

Laura terdiam selama beberapa detik. Ia tahu Ella akan membahas tentang ayahnya. Jadi, sekarang ia tidak bisa menahan dirinya lebih lama lagi.

"Apa ini tentang kau dan ayahmu?" tanya Laura pada akhirnya.

Sebenarnya, Ella terkejut karena Laura mengetahuinya. Tapi, ia berusaha tersenyum. "Rupanya kau sudah tahu, ya," ujarnya dan Laura masih terdiam.

"Sudah sampai mana kau mengetahuinya?" tanya Ella dengan santai.

"Aku tahu ayahmu memiliki dendam pada Keanu."

"Kutebak, kau penasaran apa itu, kan?"

Laura terdiam menanggapi pertanyaan Ella. Tapi, Ella tahu itu adalah jawaban iya.

"Kejadiannya sudah 11 tahun yang lalu," ujar Ella sembari menghela napas dan tersenyum samar-samar.

"Aku memiliki kakak laki-laki bernama Ricky. Dia berada di SMA yang sama dengan Keanu. Ia cukup terkenal, karena ia mengencani seorang pemimpin cheerleader di sekolah bernama Brittany. Tapi, daripada ketenarannya karena berkencan, ia benar-benar menyayangi Brittany apa adanya."

"Apa kaitannya dengan Keanu?"

Ella tersenyum kecil menatap Laura. Lalu, tatapannya jatuh ke jalanan yang cukup ramai sore ini.

"Kakakku menangkap basah Brittany berselingkuh dengan Keanu. Bahkan, katanya mereka tidur bersama. Satu sekolah langsung mengetahuinya, bahkan mereka tak malu untuk berciuman di sekolah. Kakakku menuntut meminta penjelasan dari Brittany. Tapi, yang ada ia justru mendapatkan hinaan. Itu membuatnya putus asa dan depresi, sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri."

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang