67. Bringing Back The Past

9 3 0
                                    

Laura membutuhkan waktu untuk menenangkan dirinya sendiri. Jadi, Keanu membawanya ke sebuah danau yang sepi dan menemaninya duduk di kursi panjang yang ada di tepi danau.

Di sana, Laura menceritakan semua hal yang belum pernah ia ceritakan pada Keanu. Terlebih, semuanya yang terkait dengan keluarganya dan masa lalunya. Setelah menceritakan semua itu, Laura langsung merasa semua bebannya menghilang begitu saja. Ia sudah lebih tenang.

Setelah menghabiskan lima jam berada di danau, Keanu dan Laura makan siang bersama di Tap42 Aventura, karena jam makan siang sudah lewat. Jam dinding yang ada di teras restoran sudah menunjukkan pukul setengah empat sore.

"Sepertinya kau sangat menyukai tempat ini, hm? Karena makanan cepat sajinya?" tanya Keanu berbasa-basi sambil tersenyum lebar menatap Laura yang sedang makan.

Laura terkekeh. "Makanan cepat sajinya tidak seperti di tempat lain. Terasa seperti bukan makanan cepat saji," jawabnya jujur memberikan opininya.

"Sepertinya aku setuju denganmu," sahut Keanu.

"Tapi, masakanmu lebih enak," bisik Laura tiba-tiba sembari mendekatkan kepalanya pada Keanu.

Mendengar itu, Keanu terkekeh geli. "Aku puas mendengarnya, Mrs. Marvel," sahutnya dengan puas membuat Laura turut terkekeh geli.

"Tunggu sebentar, Sayang. Aku harus ke kamar mandi sekarang," ujar Keanu sembari beranjak dari kursi dan Laura mengangguk mengiyakan sambil tersenyum menatap Keanu yang berjalan pergi menuju toilet. Kemudian, Laura kembali melanjutkan makannya.

Keanu berjalan masuk ke toilet sambil masih bersiul. Begitu pula saat ia menuntaskan urusannya di toilet. Setelah selesai, ia mencuci tangannya sambil bersiul-siul kembali. Sekilas, ia menoleh ke sampingnya dimana seorang laki-laki paruh baya juga mencuci tangannya.

"Keane, Somewhere Only We Know?"

Satu alis Keanu terangkat mendengar laki-laki paruh baya di sampingnya tiba-tiba membicarakan judul lagu yang ia nyanyikan lewat siulannya. Ia pun terkekeh dan menatap laki-laki paruh baya itu.

"Lagu favorit di daftar musik musim semiku," jawab Keanu sembari tersenyum ramah. Ia pun kemudian hendak berjalan melewati laki-laki itu untuk pergi keluar.

"Kau Keanu Marvel, bukan?"

Langkah Keanu langsung terhenti saat mendengar laki-laki paruh baya tadi menyebut namanya. Baru saja laki-laki lain keluar dari toilet tepat saat Keanu menoleh menatap laki-laki paruh baya di sampingnya.

"Kau tahu aku? Apa aku pernah mengenalmu?" tanyanya bingung.

Laki-laki paruh baya tadi tersenyum dan berbalik balas menatap Keanu. "Kau mungkin tidak kenal aku, tapi aku tahu kau."

Dahi Keanu berkerut masih keheranan sendiri. "Tunggu, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanyanya lagi untuk memastikan, karena rasanya ia sudah pernah melihat laki-laki paruh baya di depannya ini, tapi ia lupa dimana.

Laki-laki asing di depan Keanu masih hanya tersenyum. Kemudian, ia mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat tangan. "Aku Roman."

Keanu menerima jabatand tangan itu, walaupun ia masih merasa bingung apa yang sebenarnya sedang terjadi sekarang. "Aku Keanu," jawabnya yang kemudian jabatan mereka disudahi.

"Omong-omong, aku ayahnya Ricky," ujar Roman.

Keanu tersenyum sedikit canggung dan aneh sembari mengangguk kecil. "Nama yang bagus," jawabnya seadanya, karena ia bingung harus menjawab apa saat tiba-tiba Roman menyebut nama anaknya.

"Apa kau tidak tahu siapa Ricky?"

"Maaf?" Dahi Keanu berkerut semakin bingung lagi.

"Kau tidak pernah mendengar namanya?" tanya Roman lagi dengan tenang.

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang