37. What If...

25 3 0
                                    

Jam sudah menunjukkan tepat pukul tiga sore saat Laura selesai rapat dengan Katy dan yang lainnya. Ia baru saja memasuki ruangan kantornya, tapi justru mendapati Keanu yang tertidur di sofa ruangannya.

Hah. Laura jadi teringat bagaimana tadi ia dan Keanu berdebat kecil hanya karena Keanu yang keras kepala ingin tetap berada di kantor Laura, padahal Laura sudah berkata dia ada rapat. Jadilah sekarang Keanu tertidur di ruangannya.

Namun, melihat Keanu yang seperti ini, entah kenapa Laura justru merasa geli. Ia tidak pernah memperhatikan Keanu tertidur sebelumnya, jadi ia pikir kesempatan emas seperti ini jangan disia-siakan.

Perlahan, Laura pun berjalan mendekati sofa. Kemudian, ia berjongkok tepat di depan Keanu yang tengah tertidur dengan lelap.

"Bahkan, ekspresi wajahnya saat tidak tertidur dan saat tertidur pun sama," gumam Laura setengah berbisik dan terkekeh kecil saat mendapati dahi Keanu yang berkerut lucu.

Tanpa melepas tatapannya, Laura mengangkat tangan kirinya dan menggunakannya sebagai penyangga kepalanya di sofa. "Hmm... aku penasaran apa yang sedang kau mimpikan sekarang," gumamnya kecil.

Ada satu hal yang baru Laura sadari hari ini. Alis Keanu ternyata lebih tebal darinya. Astaga, sudah lama mereka bersama, tapi dia baru menyadari hal itu hari ini saat ia diam-diam memperhatikan Keanu yang sedang tertidur.

Laura harus akui, Keanu memang terlihat tampan. Tak heran dia bisa dekat dengan perempuan cantik di luar sana karena mereka pasti tergila-gila dengan tampang Keanu.

Bahkan, Laura juga bisa menebak kalau perempuan-perempuan itu pasti mengincar kekayaan Keanu. Maksudnya, mereka pasti mengenal Keanu dari keluarga Marvel, karena Keanu pasti mengenalkan siapa dirinya terlebih dahulu dengan bangga.

Namun, seketika pikiran-pikiran itu langsung lenyap saat pikiran lain tentang dirinya muncul. Senyum geli Laura hilang saat ia membayangkan apa yang terjadi nanti saat Keanu tahu tentang siapa Laura sebenarnya, bahwa dirinya bukanlah Anna yang keluarga Marvel tahu.

Dalam hati, Laura bertanya-tanya, apakah itu akan berpengaruh pada hubungan mereka saat ini? Apakah semuanya akan baik-baik saja? Kira-kira bagaimana reaksi Keanu nanti padanya?

Bagaimana jika...

Bagaimana jika nanti Keanu sakit hati?

Tapi, kalau Laura tak kunjung memberitahu yang sebenarnya, bagaimana jika Keanu semakin sakit hati, karena ia tahu dari orang lain? Astaga, kenapa ini begitu memusingkan bagi Laura untuk berpikir banyak kemungkinan?

***

Pantai-pantai yang ada di Miami benar-benar indah. Pemandangan laut dan langit birunya benar-benar membuat siapapun yang menikmatinya akan dapat mendapatkan healing time. Tidak hanya saat pagi dan siang, tapi saat sore hari, seperti sekarang ini.

Satu jam sebelum matahari terbenam, Evelyne yang memakai atasan bikini dan celana pendek kini tengah berada di tepi pantai menikmati waktunya sendiri. Tapi, semua itu mulai berbeda saat tadi Tyger meneleponnya dan kemudian langsung menghampirinya. Sekarang, tidak hanya ada Evelyne di situ, tapi juga Tyger yang rebahan di kursi panjang samping Evelyne.

"Kurasa memiliki tempat tinggal di sekitar pantai itu benar-benar menakjubkan," ujar Tyger yang menikmati pemandangan langit senja di balik kacamata hitamnya.

Evelyne tersenyum. "Jujur saja, itu masuk ke daftar cita-citaku," sahutnya dengan bangganya.

Tyger terkekeh. "Untuk seorang keturunan Wordsworth, tidak susah untuk mewujudkan hal itu, bukan?"

"I think so." Evelyne menghela napas panjangnya. "Hanya saja..."

Tyger menoleh menatap Evelyne saat Evelyne tak kunjung melanjutkan perkataannya. "Apa?"

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang