Paris, France.
KRIIING. KRIIING. KRIIING.
Seketika, Laura langsung membuka kedua matanya dengan terkejut setelah ia mendengar suara keras dari dalam mimpinya. Ternyata, itu adalah alarm yang ada di atas meja nakas sampingnya. Detik berikutnya, ia melihat jam dindingnya sudah menunjukkan pukul delapan pagi.
Sial! Laura bangun kesiangan, padahal acara siang hari ini.
Cepat-cepat, Laura pun mengisi baterai ponselnya dan sambil menunggunya, ia mandi dengan cepat. Setelah itu, ia memakai suit hitamnya. Ia memoles sedikit riasan dan menguncir rambutnya dengan sederhana.
Laura kemudian mengambil tasnya dan ponselnya untuk dimasukkan ke tasnya. Namun, sekilas ia melihat ada banyak telepon tak terjawab dan pesan yang belum terbaca sejak semalam. Tapi, ia tak bisa mengecek mereka satu-satu sekarang ini. Ia sudah terlalu terlambat untuk menghadiri acara seminar.
***
Sekitar pukul 11.45 siang, acara seminar Laura selesai. Laura sempat berfoto-foto bersama rekan kerja lain yang mengikuti seminar ini. Dia juga bertemu dengan orang-orang baru dari berbagai daerah dan berkenalan baik dengan mereka.
Kemudian, tepat pada pukul 12 siang, Reino terlihat datang menghampiri Laura di tempat seminarnya. Sesuai janji mereka semalam, mereka akan berkeliling Paris sebelum Laura kembali ke Miami besok siang.
Sebelum Reino dan Laura sama-sama berjalan-jalan berkeliling Paris, Reino mengajak Laura untuk makan siang bersama. Selain karena Laura juga belum sarapan, Reino juga berkata mereka harus makan siang terlebih dahulu dan dia ingin menunjukkan satu restoran yang sangat ia ingin kunjungi bersamanya.
Sampai di daerah Faubourg Saint-Antoine menggunakan taksi, kini Laura dan Reino memasuki sebuah restoran minimalis bernama Septime. Desain restoran ini benar-benar memukau mata Laura. Memang, desainnya sederhana dengan adanya cermin besar dan instalasi industri, tapi diperkuat dengan adanya lantai dan furnitur yang antik, serta beton dan kayu asli.
Restoran ini cukup sepi hari ini. Hanya ada empat meja yang sudah diisi. Sementara Laura dan Reino mengambil tempat duduk tepat di samping jendela besar.
Pelayan pun datang menghampiri mereka untuk mencatat pesanan mereka. Laura dan Reino sama-sama memesan daging bebek yang sudah dipanggang. Untuk minumnya, Reino memesan wine, tapi Laura hanya meminum teh herbal seduhan asli dari daun pohon laurel, karena ia sendiri tidak bisa meminum alkohol.
"Kau memang sudah tahu restoran ini, ya?" tanya Laura.
"Sebelum aku datang ke Paris, aku sudah mencari berbagai tempat untuk kukunjungi," sahut Reino sambil tersenyum. "Bagaimana? Kau menyukai restoran ini?"
"Ya. Kurasa." Laura terkekeh kecil. "Omong-omong, kau belum beritahu aku kemana aku harus pergi denganmu setelah ini."
"Tentu saja rahasia," ujar Reino dengan senyum penuh artinya yang membuat Laura penasaran. "Kalau aku beritahu, itu tidak akan menyenangkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to a Playboy - HBS #4
Romance(NEW - ON GOING) 🔞 Fourth Series of Handsome Brotherhood Menikah di usia sebelum menginjak 30? Mungkin sebagian orang-orang menginginkannya. Tapi, hal itu justru menjadi kutukan bagi seorang Keanu Marvel yang memiliki jiwa bebas, berbeda dari kelua...