Hari sudah menjelang sore. Mobil Reino baru saja terparkir di depan rumah Keanu. Setelah ia tadi berbincang-bincang dengan Roman, sekarang ia ingin mampir ke rumah Keanu hanya untuk iseng, sebenarnya. Tapi, siapa tahu nanti akan berubah menjadi seru, kan?
Setelah menekan tombol bel pintu rumah Keanu, pintu langsung terbuka tanpa menunggu waktu lama. Tampak Keanu yang langsung terlihat malas saat mendapati Reino di depannya. Tanpa meminta Reino masuk, ia langsung balik berjalan masuk ke rumahnya. Sementara Reino menganggap itu adalah pertanda untuknya masuk.
"Untung saja Laura belum pulang. Kalau dia sudah pulang, sudah kupastikan kau akan kuusir dari sini," ujar Keanu setengah bergumam dan Reino hanya tersenyum simpul mendengarnya.
"Padahal aku kemari karena ingin menemui Laura," ujar Reino sambil menghela napasnya terlihat kecewa.
"Jangan memancing amarahku. Suasana hatiku sedang baik sekarang, aku tidak mau suasana hatiku buruk karena dirimu," ujar Keanu tanpa memperhatikan Reino dan tengah sibuk sendiri mempersiapkan makan malam nanti.
Sementara itu, entah Reino mendengarkan Keanu atau tidak. Keanu berbicara, tapi dia justru sedang diam menatap figura besar yang ada di ruang tengah. Bahkan, besarnya hampir memenuhi satu tembok itu. Ini baru pertama kalinya ia melihat foto pernikahan Laura dan Keanu yang begitu besar dipajang di ruang tengah.
"Kenapa? Kau menyukainya?" tanya Keanu yang baru saja menyadari Reino hanya diam menatap figura itu.
Tak ingin merasa dipermalukan lagi, Reino berpaling dari figura itu dan berjalan sedikit mendekati Keanu. "Kau saking bangganya dengan pernikahanmu, hm, sampai-sampai kau memasangnya dengan figura yang sangat besar seperti itu?"
Keanu tersenyum bangga. "Tentu saja."
Reino tersenyum miring. "Tapi, kuharap kau tidak lupa dengan asal mula dulu kenapa kau dan Laura menikah," ujarnya menyindir.
"Itu sudah tidak penting lagi, yang penting sekarang kami bersama dan tidak akan berpisah sampai kapanpun," jawab Keanu dengan mantap, walaupun ia tak menatap Reino.
Mendengar itu, tentu saja Reino menjadi panas sendiri. Ia tak suka bagaimana Keanu mengatakannya seolah-olah tidak akan ada yang terjadi padanya. Tapi, tentu saja ia sudah bersumpah akan membalik keadaan.
"Kau yakin kalian tidak akan berpisah, hm?" tanya Reino masih dengan senyum miringnya.
Seketika, Keanu yang sedang memotong buah untuknya kini berhenti. Ia menatap Reino dengan sedikit tak bersahabat. "Apa tujuanmu berkata seperti itu?"
"Biar aku jujur padamu." Reino melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Keanu lurus-lurus. "Aku tidak suka bagaimana kau yakin kalian tidak akan berpisah."
"Kami memang tidak akan berpisah dan aku⸺"
"Hentikan." Reino menyela dengan cepat sembari menghela napas.
"Apa?" Dahi Keanu berkerut.
"Kuberi tahu saja. Sebaiknya kau jangan terlalu yakin pada dirimu, Laura atau hubungan kalian. Kau percaya kalau semuanya tidak ada yang kekal, kan?"
Sebenarnya Keanu tidak begitu paham dengan perkataan Reino baru saja, tapi ia sudah malas meladeninya. Untung saja Reino sudah langsung pergi sebelum amarahnya lebih lama terpancing lagi. Keanu sendiri kembali mengurus masakannya.
Sementara itu, Reino berjalan dengan langkah cepat menuju mobilnya. Tapi, langkahnya terhenti saat tiba-tiba saja ada yang memanggilnya. Saat Reino berbalik, ternyata terlihat Ella yang sedang menghampirinya.
"Ella?"
"Apa kau tahu siapa aku?" tanya Ella dengan nada serius dan tatapan yang lurus pada Reino sesaat setelah ia sampai di depan Reino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to a Playboy - HBS #4
Romance(NEW - ON GOING) 🔞 Fourth Series of Handsome Brotherhood Menikah di usia sebelum menginjak 30? Mungkin sebagian orang-orang menginginkannya. Tapi, hal itu justru menjadi kutukan bagi seorang Keanu Marvel yang memiliki jiwa bebas, berbeda dari kelua...