Malam sudah menyapa Kota Miami. Tepat pada pukul tujuh, Laura baru saja keluar dari rumah Brian dan Anna setelah mereka menghabiskan waktu setengah hari mereka bersama.
Tadinya, Anna sudah mengajak Laura untuk makan malam terlebih dahulu. Tapi, Laura menolak dengan halus, karena sekarang ia akan bertemu dengan Evelyne di sebuah kafe yang ada di kota.
Setelah 15 menit perjalanan dari rumah Anna, Laura baru saja memarkirkan mobilnya di depan sebuah kafe yang Evelyne minta tadi untuk mereka bertemu. Saat ia masuk, ia dapat melihat hampir semua meja sudah terisi penuh. Tapi, untung saja ia dapat menemukan Evelyne yang duduk di ujung dan melambaikan tangan padanya.
Laura berjalan mendekati meja Evelyne. "Sangat ramai disini," ujarnya sembari duduk di seberang Evelyne.
"Aku suka tempat ini setelah Tyger yang memberi rekomendasi. Ini tempat kencan pertama kami," sahut Evelyne tersenyum simpul.
Laura tersenyum kecil sembari mengangguk. "Bolehkah aku pesan makanan sekarang?"
"Tentu saja. Silakan," sahut Evelyne sambil tersenyum.
Laura pun langsung meminta pelayan untuk datang dan menyebutkan pesanannya, karena ia sudah lapar sekarang. Sementara Evelyne hanya memesan beberapa cemilan.
"Bagaimana kondisi Anna?" tanya Evelyne berbasa-basi.
"Kakinya masih diberi gips selama seminggu. Selain itu, tidak ada masalah lainnya," jawab Laura. "Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku?" tanyanya kemudian sembari mereka menunggu pesanan mereka.
"Sebenarnya, ini tentang Keanu," ujar Evelyne.
"Keanu?" Dahi Laura sedikit mengerut. "Ada apa dengannya?"
"Apa Keanu tidak memberitahumu kalau dia sudah pulang?" tanya Evelyne balik tepat dengan pesanan mereka yang datang satu per satu.
"Dia sudah pulang? Bagaimana kau tahu?" tanya Laura balik.
"Dia datang ke kantor Tyger tadi siang," jawab Evelyne dan Laura hanya mengangguk sedikit tak tertarik. "Dia terlihat sangat marah tadi," lanjutnya lagi.
"Kenapa?" tanya Laura dengan ringan dan masih fokus makan.
Evelyne masih terdiam sembari menatap Laura yang sibuk makan. Ia pikir, sepertinya Laura tak memiliki ketertarikan banyak pada Keanu.
Sebaliknya, tadi siang Evelyne jelas-jelas mendengar sendiri kalau Keanu memiliki perasaan pada Laura. Melihat sikap Laura yang masih acuh tak acuh seperti ini membuatnya sedikit kesal tanpa alasan yang jelas.
Evelyne masih menatap Laura lurus-lurus dan berkata, "Keanu mengira kau selingkuh darinya."
Sontak, Laura langsung tersedak dan mendongak menatap Evelyne. "Aku⸺Apa?!"
"Sepertinya dia melihat Anna yang sedang bersama Brian saat kau tidak ada di sekitar mereka," ujar Evelyne.
Mendengar itu, Laura jadi terdiam sendiri. Ia jadi berpikir kapan saja ia tak bersama Brian dan Anna serta kapan kemungkinan Keanu melihatnya.
"Terserah kau mau percaya ini atau tidak. Tapi, tadi dia terlihat sangat frustasi dan marah," ujar Evelyne. "Seolah-olah ia merasa sedang dikhianati."
Dahi Laura mengernyit dalam tak mengerti. "Kenapa dia merasa seperti itu? Untuk apa?"
"Aku tahu jawabannya." Evelyne tersenyum miring. "Tapi, bagaimana denganmu?"
***
Laura tidak suka ini. Ia tidak suka memikirkan apa yang seharusnya tak harus ia pikirkan. Ia juga tidak suka bagaimana ia dengan mudahnya merasa Evelyne seperti tahu tentang semuanya, sementara ia tidak. Sayangnya, Evelyne juga justru menyembunyikannya.
Setelah perbincangan Laura dan Evelyne tadi selesai bersamaan dengan selesainya Laura makan, ia pun berpamitan. Kini, ia sedang menyetir pulang. Tapi, ia menjadi sedikit tak fokus, karena masih saja teringat perbincangannya dengan Evelyne tadi.
"Keanu mengira kau selingkuh darinya."
"Terserah kau mau percaya ini atau tidak. Tapi, tadi dia terlihat sangat frustasi dan marah. Seolah-olah ia merasa sedang dikhianati."
Laura berdecak. "Frustasi? Terkhianati? Kenapa dia harus merasa seperti itu hanya karena menyangka aku selingkuh darinya?" gumamnya yang masih keheranan setengah kesal.
Tapi, lamunannya justru teralihkan saat tatapannya beralih pada kaca spion tengah mobilnya dan menyadari ada sebuah mobil asing di belakangnya. Awalnya, ia merasa tak ada yang janggal dengan mobil itu.
Tapi, dahinya semakin berkerut dalam saat ia merasa mobil itu seperti mengikutinya. Tampak dari kenapa mobil itu justru tak menyalip mobil Laura, padahal tak ada siapapun di depan Laura.
Menyadari ada hal yang janggal, Laura pun menginjak pedal gasnya. Berjaga-jaga kalau saja itu adalah seseorang yang jahat, ia tetap berwaspada.
Tak lama kemudian, mobil di belakangnya itu pun menyalip mobil Laura. Melihat mobil itu sudah jauh, Laura pun kembali melajukan mobilnya.
Tapi, tiba-tiba saja Laura harus menginjak remnya secara mendadak saat sebuah mobil langsung berhenti tepat di depan mobilnya dengan mendadak. Untung saja ia menjadikan tangannya sebagai bantalan, sehingga dahinya tak membentuk setir mobilnya.
Perlahan, Laura mendongak untuk melihat siapa yang berani-beraninya menghadang mobilnya malam-malam seperti ini. Namun, ia justru merasa semakin kesal saat melihat Audi R8 oranye yang ia kenal dan seorang Keanu yang turun dari mobilnya. Tapi, Laura juga merasa penasaran kenapa Keanu melakukan hal berbahaya seperti itu.
Detik berikutnya, Laura langsung membuka pintu mobilnya dengan kasar. "Apa masalahmu, ha?!" teriaknya dengan kasar pada Keanu.
"Kau dari mana saja?" tanya Keanu dengan tajam.
"Apa pedulimu?" tanya Laura balik dengan sama tajamnya.
"Aku tidak mau tahu apapun yang kau lakukan hari ini. Tapi, ayo pulang!" seru Keanu masih dengan nada tajamnya.
Laura tersenyum miring. "Kau berbicara begitu seperti aku baru saja berbuat hal yang buruk."
Rahang Keanu sedikit mengeras. "Bukankah memang begitu?"
Hampir saja Laura marah, karena ia seperti dituduh secara tak langsung oleh Keanu. "Kau tidak tahu apapun," ujarnya dengan tajam dan berbalik hendak masuk ke mobilnya.
Namun, sebelum Laura dapat membuka pintu mobilnya, Keanu sudah mencekal lengannya terlebih dahulu. "Anna⸺"
"Kau baru saja hampir membuatku celaka. Sekarang, apa yang kau mau, Keanu?" sela Laura dengan cepat dan kedua mata yang sedikit melebar.
"Naik ke mobilku dan pulang bersamaku," ujar Keanu dengan tegas.
"Aku bawa mobilku sendiri, kau tidak lihat?" jawab Laura sambil menepis tangan Keanu dengan sedikit kasar dan langsung masuk ke mobilnya. Tanpa banyak pikir lagi, Laura langsung menginjak pedal gasnya pergi dari sana meninggalkan Keanu yang menjambak rambutnya dengan frustasi.
***
"Shit! Shit! Shit!" Tiba-tiba, Roman terlihat membuka pintu apartemennya dengan kasar sembari mengumpat kasar. Tanpa bisa mengontrol amarahnya lagi, ia langsung membanting botol-botol minuman kosong yang ada di atas mejanya.
Roman tidak akan sekesal ini kalau saja tadi ia tak gagal dengan rencananya. Dia sudah hampir saja berhasil membuntuti istri Keanu sampai di rumah mereka. Tapi, dia harus menggagalkan rencananya sendiri saat ia melihat mobil Keanu melaju kencang dari belakangnya. Terpaksa, dia harus melambatkan kecepatan mobilnya dan mundur.
"Kalau saja anak itu tidak muncul tiba-tiba seperti itu, aku sudah langsung bisa mendapatkan mereka semua."
———————————————————————————
Tbc.
Tuesday, 6 August 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to a Playboy - HBS #4
Romance(NEW - ON GOING) 🔞 Fourth Series of Handsome Brotherhood Menikah di usia sebelum menginjak 30? Mungkin sebagian orang-orang menginginkannya. Tapi, hal itu justru menjadi kutukan bagi seorang Keanu Marvel yang memiliki jiwa bebas, berbeda dari kelua...