48. Sorry

32 3 4
                                    

Media: Adele – Make You Feel My Love
——————————————————————————

Cuaca di luar masih hujan sekarang. Laura sudah mandi, tapi ia masih tidak tenang karena Keanu yang masih ada di luar sana.

Sedari tadi Laura hanya berdiri di depan jendela rumahnya menatap hujan deras di luar sembari memeluk dirinya sendiri. Ia ingin makan untuk membuatnya tenang, tapi tidak bisa. Bahkan, ia juga tidak ada pikiran untuk berangkat kerja sebelum Keanu pulang.

Di tengah-tengah ketidaktenangan Laura, bel pintu rumahnya berbunyi. Laura pun berjalan ke arah pintu untuk membukanya, walaupun suasana hatinya sedang tidak begitu baik.

Namun, saat ia membuka pintunya, entah apa yang ia rasakan sekarang. Ia terkejut dan khawatir, tapi juga merasa lega saat ia melihat Evelyne dan satu orang laki-laki berjas tengah membawa Keanu.

"Bisakah kita membawanya ke dalam sekarang?" tanya Evelyne memecah lamunan Laura.

"Uhm, y-ya. Ya, tentu!" seru Laura yang langsung mempersilakan Evelyne dan laki-laki asing itu masuk membawa Keanu. Setelah itu, ia mengantar mereka untuk meletakkan Keanu di ruang tengah saja, karena ada perapian disitu.

Laki-laki asing tadi menidurkan Keanu di sofa dengan posisi senyaman mungkin. Sementara Laura bergegas menghidupkan perapian. Detik berikutnya, ia mengambil selimut dari kamar kecil yang ada di lantai satu. Sambil berlari kecil, ia menghampiri Keanu lagi yang terlihat sedang menggigil.

Sambil duduk di samping Keanu, Laura melepas jaket Keanu dan kemudian menyelimutinya rapat-rapat. Setelah itu, ia menoleh menatap Evelyne yang duduk di kursi sampingnya.

"Apa yang terjadi? Dimana kau menemukannya?" tanya Laura.

"Di ruang kerja Ty," jawab Evelyne. "Tapi, kurasa Ty belum ada di kantornya tadi. Kalau dia sudah ada, sudah pasti dia akan membawanya kemari."

Laura mengangguk kecil. "Terima kasih karena sudah membawanya pulang."

Evelyne tersenyum simpul. "Apa yang terjadi pada kalian?" tanya Evelyne lirih.

Laura menunduk sedikit. "Kami bertengkar," jawabnya yang entah kenapa merasa menyesal. "Aku pergi ke pesta Brian. Tapi, Keanu melihat siaran langsung Reino dan disitu Anna sedang bersama Brian. Keanu marah karena mengira Anna adalah aku."

"Well, kurasa hal itu tidak akan terjadi lagi kalau kau memberitahu padanya yang sebenarnya," sahut Evelyne.

Laura terdiam dan menghela napas kecil. Namun, ia masih tertunduk. "Aku tahu," jawabnya lirih setengah bergumam pada dirinya sendiri.

"Sepertinya dia saking tidak maunya kau meninggalkannya, jadi ia marah begitu," ujar Evelyne sambil tersenyum simpul. "Dia sangat sayang padamu."

Seketika, Laura menoleh menatap Evelyne dan menatapnya dengan dahi berkerut. Ia tentu terkejut, karena baginya itu aneh dan hal yang baru.

Apa? Keanu menyayanginya? Bagaimana bisa? Kenapa Laura tidak tahu itu?

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa aku mengatakan hal yang salah?" tanya Evelyne tersenyum geli.

"Kau..." Laura masih tercekat. "Kenapa kau bisa berkata seperti itu?"

"Bukankah itu benar?" tanya Evelyne balik sambil tersenyum simpul. "Orang yang sudah terlalu sayang pada seseorang, dia akan sangat takut kehilangannya. Dia tidak akan rela melihat orang yang ia sayang bersama orang lain."

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang