38. Crazy Times

39 5 0
                                    

Malam sudah mulai larut di Miami. Semua lampu ruangan di rumah Laura dan Keanu sudah dimatikan.

Keanu dan Laura sudah di kamar mereka masing-masing. Namun, karena masih merasa tidak tenang terhadap Anna, Laura pun memutuskan untuk menelepon Anna sebelum ia tidur.

"Anna, apa kau benar baik-baik saja?" tanya Laura dengan khawatir sesaat setelah Anna mengangkat ponselnya.

"Aku tidak apa-apa, Lou," jawab Anna dengan menyebut nama kesayangannya pada Laura dengan gemas. "Aku bahkan tidak terluka sama sekali."

Laura menghela napas lega sembari duduk di tepi ranjangnya. "Sebenarnya, anak kecil itu siapa, Anna? Kenapa kau bisa bersamanya di jalan-jalan malam yang sepi seperti itu?"

"Sebenarnya aku tidak kenal dengan anak itu. Aku bertemu dengannya saat sedang di jalanan tadi. Aku bertanya padanya dimana dia tinggal dan dia menunjukkannya padaku, jadi aku mengantarnya pulang, karena dia sedang sendirian tadi dan aku tidak tega," jelas Anna menceritakan kejadiannya dengan runtut.

"Begitu rupanya." Laura mengangguk kecil. "Jadi, apa sekarang dia sudah pulang ke rumahnya?"

"Ya. Tadi aku sudah mengantarkannya. Hanya saja sepertinya tidak ada siapapun di rumahnya. Aku berniat menemaninya sampai keluarganya pulang, tapi dia dengan beraninya berkata kalau dia tidak apa-apa di rumahnya sendirian dan memintaku untuk pulang," jawab Anna dan lagi-lagi Laura mengangguk kecil.

"Eh, aku lupa menanyakan ini padamu. Bagaimana dengan rapat kecil kalian tentang Mom kemarin? Apa kalian⸺"

Sebelum Laura menyelesaikan perkataannya, ia sudah langsung menutup teleponnya dengan cepat saat tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka. Laura langsung menoleh cepat ke arah pintu kamarnya dengan kedua mata yang melebar. Sementara Keanu dengan santainya masuk.

"Apa yang kau lakukan disini?!" seru Laura sambil beranjak menatap Keanu dengan gusar sekaligus masih terkejut. Benar-benar, ia sedang berbincang dengan Anna dan tiba-tiba saja Keanu masuk itu bukanlah hal yang bagus.

"Aku tidak bisa tidur," jawab Keanu dengan santainya dan justru langsung berbaring di ranjang Laura.

"Kenapa kau berbaring di situ?!" seru Laura kebingungan sendiri.

"Kubilang, aku tidak bisa tidur. Jadi, aku perlu seseorang yang bisa membuatku tenang untuk aku bisa tidur," jawab Keanu yang sedang memposisikan dirinya senyaman mungkin.

"Dan kenapa kau bisa berpikir aku bisa menenangkanmu?" tanya Laura dengan berkacak pinggang.

Keanu mengendikkan bahunya ringan. "Intuisiku yang berkata seperti itu."

"Salah!" seru Laura tiba-tiba. "Kalau kau tidur disini sekarang, yang ada kau hanya akan menjadi mangsaku!"

"Oh?" Seketika, Keanu mengangkat kepalanya menatap Laura dengan terkejut. Detik kemudian, ia justru tersenyum aneh. "Kalau begitu, itu justru lebih baik."

"Apa?" Dahi Laura berkerut dalam kebingungan.

Senyum aneh Keanu yang tampak seperti orang mesum masih belum hilang dari wajahnya. "Aku akan menjadi mangsamu malam ini, Sayang," ujarnya dengan nadanya yang aneh, tentu saja itu membuat Laura bergidik merinding.

"Apa katamu barusan?!" seru Laura terkejut.

"Apa?" tanya Keanu balik dengan wajah polosnya.

"Kau panggil aku apa barusan, ha?!" seru Laura maju selangkah.

"Oh, sayang itu? Kenapa? Bukannya tadi kau juga memanggilku dengan sebutan itu?" tanya Keanu dengan polosnya dan sangat tenang.

"A-apa? Kapan aku⸺" Tiba-tiba Laura tercekat sendiri. Ingatan tentang panggilan sayang justru langsung muncul di otaknya barusan.

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang