39. The Unknown Meeting

32 3 0
                                    

Sesuai dengan izin Laura pada Katy sebelum Laura masak tadi pagi, ia memang benar berangkat siang harinya. Namun, itu sebenarnya tak ia rencanakan. Ia tak menduga kalau Keanu akan membuatnya berada di dapur selama beberapa jam.

Laura jadi berpikir, ternyata semalam Keanu mengajaknya belanja bersama itu karena memang Keanu sudah berencana untuk membuat kelas memasak untuk Laura. Bahkan, Keanu juga mendokumentasikannya lewat kameranya. Laura sempat menolak untuk direkam, tapi Keanu tak mengindahkannya.

Akhirnya, setelah jam-jam menegangkan bagi Laura di dapur, siang ini ia dapat melarikan diri ke kantornya. Namun, saat ia berada di kantor sekarang, rasanya justru tiba-tiba saja menjadi berbeda.

Tadi, di rumah terasa sangat ramai, padahal hanya ada Laura dan Keanu. Tapi, Laura justru selalu dibuat tertawa saat Keanu mengajarinya memasak. Berbeda dengan sekarang saat ia berada di kantor. Rasanya benar-benar terasa sepi.

Sempat terpikirkan oleh Laura karena perbedaan sikap Keanu hari ini, hanya perasaannya saja atau memang sejak kemarin Keanu baik padanya? Bahkan, dari kemarin mereka tidak berdebat banyak. Tak seperti minggu-minggu sebelumnya.

"Ah, itu mungkin hanya perasaanku saja," gumam Laura tiba-tiba sembari mengangguk meyakinkan dirinya sendiri.

Saat Laura sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba saja pintunya diketuk beberapa kali. Laura pun kembali bersikap biasa dan tak lama kemudian, pintu terbuka menampakkan Katy.

"Ada apa?" tanya Laura.

"Hari ini kau tidak ada jadwal apapun, bukan? Jadi, barusan ada yang menelepon kalau mereka ingin bertemu denganmu malam ini di kantor," jelas Katy.

"Kau sudah mengonfirmasi itu?" tanya Laura.

"Ya." Katy mengangguk yakin. "Kau tidak ada urusan apapun malam ini, kan? Maksudku, ini hanya pertemuan sebentar, jadi antara kau dan suamimu itu bisa⸺"

"Tidak. Aku tidak ada urusan apapun malam ini!" seru Laura menyela Katy dengan cepat supaya Katy tidak membahas topik lainnya. "Tapi, siapa yang ingin bertemu?"

"Kata dia, kau akan tahu nanti malam," jawab Katy.

Mendengar itu, dahi Laura mengernyit. Dalam hati, ia penasaran, tapi juga takut kalau-kalau ada yang iseng seperti itu.

"Kalau begitu, aku pergi dulu," pamit Katy dan ia langsung keluar setelah Laura menyahutinya.

Hah. Laura menghela napas panjang di kursinya. Entah kenapa, ia merasa sedikit tidak senang, karena dia harus pulang malam hari ini.

***

Jujur, Keanu bukanlah laki-laki yang sering belanja bahan masakan sendiri, karena baginya rasanya akan sangat aneh dan dia peduli dengan omongan orang lain di sekitarnya. Tapi, sepertinya sore ini adalah pengecualian.

Tanpa Keanu sadari, beberapa orang di sekitarnya memperhatikan Keanu yang mondar-mandir memilih bahan makanan. Entah karena tampangnya atau karena bagaimana Keanu yang memilih bahan makanan terlihat seperti seorang ibu-ibu yang sudah berpengalaman.

Sebenarnya, semalam ia dan istrinya sudah berbelanja beberapa bahan makanan. Tapi, karena mereka sudah menggunakannya setengah tadi pagi dan suasana hati Keanu sedang sangat bagus, jadi ia memakai waktu luang sore harinya ini untuk berbelanja.

"Apa aku harus membeli semuanya saja?" gumam Keanu tiba-tiba bertanya pada dirinya sendiri. Lalu, pada akhirnya ia melakukannya.

Setelah selesai berada di area bahan masakan, Keanu berjalan ke area lain untuk membeli beberapa minuman kemasan yang sudah dingin. Ia mengambil beberapa, seperti susu, jus, dan yoghurt.

Setelah itu, ia kembali berjalan ke area bagian cemilan-cemilan kecil. Ia tahu istrinya sering makan cemilan-cemilan seperti kue kering, jadi ia memilih beberapa untuknya dan istrinya.

Namun, saat Keanu sedang memilih-milih cemilan, tatapannya justru terfokus pada sosok yang ia kenal. Dahinya mengernyit mendapati Evelyne yang sedang berjalan di sekitarnya dengan satu orang berjas hitam yang rapi dan berbadan kekar di belakangnya, seperti bodyguard. Tapi, sepertinya Evelyne tak menyadari ada Keanu disitu.

Kini, Keanu yang jadi bertanya-tanya sendiri. Siapa laki-laki berjas yang jalan bersama Evelyne itu? Bodyguard? Asisten pribadi? Kalau dia bodyguard, kenapa Evelyne harus membawa bodyguard bersamanya?

Saking sibuknya pikiran Keanu, ia sampai tak sadar saat seseorang berjalan sedikit menabrak bahunya. Saat tersadar, Keanu menoleh sedikit untuk melihat siapa yang baru saja menabraknya.

Ternyata seorang perempuan. Namun, dahi Keanu mengernyit saat ia melihat postur tubuhnya yang cukup terlihat familiar untuknya.

Bukannya Keanu bermata mesum, tapi postur tubuhnya mengingatkannya pada istrinya sendiri. Ia sudah melihatnya dua kali dan dia tinggal lama bersama istrinya, sudah jelas ia mengenalnya dan hapal.

Melihat perempuan yang sama dengan istrinya itu, Keanu hanya bisa bergumam, "Kenapa dia sama sekali dengan istriku?"

***

Petang sudah mulai datang. Laura sudah memberi kabar pada Keanu kalau ia akan pulang malam, karena ada pertemuan sebentar. Ya, dia memberi kabar pada Keanu, hal yang tak pernah ia lakukan sebelumnya. Tapi, itu terlebih juga karena tadi Keanu yang mengantarnya kemari, jadi Laura harus memberitahu Keanu kapan ia pulang.

Kini, Laura sedang duduk di kursi kerjanya sembari menunggu pihak yang ingin bertemu dengannya malam ini. Jujur, ia sebenarnya sangat penasaran, tapi ia juga takut kalau-kalau pertemuan yang tidak ia ketahui ini justru hanya hal yang iseng atau mungkin lebih parah lagi dari sekedar iseng.

Hingga tak lama kemudian, terdengar ketukan di pintu ruangan Laura. Laura pun beranjak dari kursi kerjanya bersamaan dengan pintu kerjanya yang terbuka dan menampakkan Katy. Di belakang Katy, datanglah seorang laki-laki berjas hitam dan kemudian seorang perempuan yang sudah ia kenal.

"Evelyne?" Dahi Laura berkerut masih tak mengerti kenapa Evelyne datang kemari. "Ada apa kau kemari?"

Sementara itu, Evelyne bersama dua orang laki-laki berjas itu sudah berada di hadapan Laura. Evelyne tak langsung menjawab pertanyaan Laura. Ia hanya tersenyum penuh arti, tapi terkesan misterius. Seolah-olah ia sedang membiarkan Laura untuk menebak jawabannya sendiri.

Sampai pada akhirnya, Laura justru terkejut sendiri. "Kau... yang menelepon sekretarisku ingin bertemu denganku malam ini?" tanyanya dengan berhati-hati.

Evelyne masih menatap Laura dengan senyumannya yang sama pula. "Kurasa aku perlu berkenalan secara formal denganmu sekarang," ujarnya dengan nada yang membuat Laura berpikir ia sedang berbicara dengan seorang bangsawan dan dia harus berhati-hati padanya.

"Namaku Adalia Mirena Wordsworth," ujar Evelyne dengan nada yang sama seperti sebelumnya. Tapi, Laura justru dibuat terdiam tak mengerti sekaligus terkejut setelah mendengar nama marga Evelyne.

"Tapi, aku lebih sering menggunakan nama Evelyne West," ujar Evelyne lagi dengan santainya.

"W-wordsworth?" Rasanya Laura sudah seperti orang gagap sekarang saat ia menyebut nama marga itu.

"Ya. Aku cucu pertama Wordsworth," jawab Evelyne dengan tenangnya. Jujur, ia hanya memperkenalkan dirinya sebagai cucu Wordsworth untuk beberapa kali saja, karena ia tahu seberapa berpengaruhnya nama keluarganya itu.

Wordsworth. Nama yang jarang disebut dimanapun, tapi sekali orang mendengar nama itu, terlebih untuk yang tinggal di Australia, Jerman, Spanyol, dan sebagian Amerika, pasti tahu pengaruh besar dari keluarga bangsawan terpandang itu. Bisnis yang melebar dimana-mana dengan perkembangan yang sangat pesat di berbagai bidang.

Untuk semua pengusaha, sudah pasti mereka tahu dan mengincar perusahaan mereka atau bekerja sama dengan mereka. Bahkan, Laura pun juga tahu mengenai mereka, walaupun sebenarnya dia tidak pernah terpikirkan untuk mengincar atau bekerja sama dengan mereka. Tapi, sekarang ia justru berhadapan dengan cucu pertamanya!
——————————————————————————
Tbc.
Sunday, 1 September 2024

kalian bisa follow akunku di instagram @/authorphoenicis buat bisa tahu progres projek2 yang lagi aku kerjain sekarang 😘

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang