59. Threats part 2

17 3 0
                                    

Semuanya terjadi dengan sangat cepat. Helikopter menukik dengan tajam sebelum akhirnya jatuh ke daratan penuh dengan pohon. Tapi si pilot dapat mengendalikannya dengan cukup baik, membuat badan helikopter masih utuh, walaupun berhenti dengan kasar saat menabrak pohon besar di depannya.

Tak lama setelah kecelakaan itu, Keanu membantu Laura untuk keluar bersamanya. Ia meminta Laura untuk duduk di tempat lain yang cukup jauh dari helikopter untuk mengamankannya.

"Apa kau tidak apa-apa?" tanya Keanu pada Laura. Wajahnya terlihat berkeringat banyak dan kusut.

"Ya, aku baik-baik saja. Cepat tolong pilotnya!" seru Laura yang masih mengatur pernapasannya. Tangannya memang sempat tergores kaca jendela helikopter, tapi tidak begitu sakit.

Setelah itu, Keanu berlari untuk menolong si pilot. Perlu beberapa waktu untuknya dapat mengeluarkan si pilot yang terlihat terluka di lengan dan kakinya. Ia memapah si pilot dan menidurkannya di dekat Laura. Setelah itu, ia menelepon rumah sakit dan keluarganya, karena posisi mereka belum terlalu jauh dari mansion.

Tak lama kemudian, dua mobil dari rumah sakit datang bersama dua mobil polisi. Beberapa perawat langsung menghampiri Laura, Keanu, dan si pilot yang masih tergeletak karena kesakitan.

Mereka membawa si pilot dengan tandu menuju mobil ambulans. Sementara Laura juga dibawa ke mobil kesehatan dengan ditemani oleh Keanu setelah Keanu berkata kalau Laura sedang hamil.

Di dalam mobil kesehatan, Laura diperiksa janinnya. Sementara perawat lainnya mengurus luka gores di lengan Laura.

"Tidak ada masalah pada kandungannya."

Setelah dokter yang memeriksa mengatakan itu, Laura dan Keanu langsung menghela napas lega. Keanu memeluk Laura sambil mengusap kepalanya untuk menenangkannya.

"Keanu! Laura!"

Terlihat Deanne yang berteriak dan berlari menghampiri Keanu dan Laura dengan gusar dan ketakutan. Sontak, ia langsung memeluk keduanya dengan erat karena saking khawatirnya. Bahkan, tanpa sadar air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya.

"Apa kalian baik-baik saja?" tanya Deanne dengan sangat khawatir.

"Kami baik-baik saja. Lengan Laura hanya tergores kecil. Kandungannya juga tidak ada masalah," jawab Keanu.

Deanne langsung menghela napas lega. "Astaga, aku benar-benar ketakutan sejak berangkat tadi!"

"Kecelakaannya tidak terlalu parah. Tapi, pilotnya terluka-luka lebih parah dari kami," jawab Laura.

"Permisi. Aku Hank dari kepolisian setempat" Tiba-tiba dua polisi laki-laki paruh baya datang menginterupsi sambil menunjukkan lencananya. James, Deanne, Laura dan Keanu pun terfokus pada mereka.

"Kau Tuan dan Nyonya Marvel, bukan?" tanya salah satu polisi.

"Ya, itu kami," jawab James.

"Maaf karena menginterupsi. Tapi, kami perlu menanyakan beberapa hal untuk investigasi. Tidak akan lama dan kami akan melakukannya disini saja, jadi kuharap kalian dapat bekerja sama dengan kami."

"Ya, tidak masalah," jawab James dengan mantap.

"Apa helikopter itu milik kalian?" tanya polisi tadi sambil menunjuk ke helikopter yang jatuh dan hanya menyisakan badannya yang utuh.

"Ya. Itu helikopter kami atas namaku dan biasanya dipakai oleh anak-anakku untuk perjalanan dari Miami ke New Jersey atau sebaliknya," terang James jujur.

"Dan bagaimana dengan pilotnya?"

"Dia sudah bekerja bersama kami sejak kami memiliki helikopter itu lima tahun yang lalu. Dia sudah memiliki sertifikat dan yang lainnya, jadi kami mempekerjakannya," jelas James.

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang