54. Purest Feeling

23 4 0
                                    

Laura pikir, saat ia memberitahu Keanu tentang identitas sebenarnya, Keanu akan marah dan merasa terkhianati. Tapi, ternyata justru berbanding terbalik.

Setelah tadi Laura menjelaskan semuanya pada Keanu tentang bagaimana ia memakai identitas Anna, kini mereka semua justru menghabiskan waktu bersama di rumah Anna dan Brian. Mengejutkannya lagi, Keanu bahkan dapat langsung dekat dengan Brian.

Perasaan Anna sekarang jadi campur aduk. Ia lega Keanu tak marah padanya, tapi ia justru merasa aneh sendiri. Itu membuatnya tanpa sadar melamun di dapur dengan menatap kosong ke arah Keanu, Brian, dan Anna yang sedang berbincang.

Bahkan, ketika kemudian Keanu datang menghampiri Laura pun, Laura masih diam melamun. Keanu harus memanggilnya beberapa kali untuk membuyarkan lamunannya.

"Lagi-lagi kau melamun di dapur," ujar Keanu asal sembari tersenyum lebar. Laura hanya terkekeh kecil menyadarinya. "Kenapa? Apa yang membebani pikiranmu?"

"Tidak ada." Laura menggeleng sembari tersenyum manis. "Aku hanya merasa aneh, karena kau tidak marah padaku."

"Kenapa aku harus marah padamu?" tanya Keanu terkekeh kecil.

"Aku sudah membohongimu bertahun-tahun, K. Aku membuat banyak masalah untuk kita," jawab Laura bersungguh-sungguh.

Keanu pun berjalan mendekati laura dan mengusap kepalanya dengan lembut. "Aku bukan laki-laki yang langsung marah tanpa alasan, Laura. Kau sudah menjelaskan situasimu, aku mengerti. Jadi, aku tidak marah. Hanya saja, lain kali kau harus selalu bercerita semua hal padaku, supaya tidak ada kesalahpahaman lagi. Oke?"

Laura tersenyum manis dan mengangguk mengerti. Mendengar Keanu memanggil nama aslinya membuatnya senang. Akhirnya, Keanu tak lagi memanggilnya dengan nama Anna.

"Ayo, kita bergabung kesana," ajak Keanu sembari menggenggam tangan Laura.

"Duluan saja. Aku akan menyusul sambil membawakan buah," ujar Laura dan Keanu mengangguk mengerti. Setelah itu, ia kembali ke ruang tengah bersama Anna dan Brian.

Jujur, Laura merasa bebannya kini sudah mulai berkurang dengan Keanu yang sudah mengetahui identitas serta cerita dibalik semuanya. Hanya saja, kini masih ada hal besar lainnya. Keluarga Marvel. Walaupun Keanu tak marah padanya, bukan berarti orang lainnya yang ia bohongi tak akan marah padanya juga.

***

Tak terasa, pagi berganti dengan cepat dan kini sudah menjelang sore. Ella yang masih menikmati masa liburnya kini baru saja terlihat keluar dari taksi. Kemudian, ia berjalan masuk ke gedung apartemen kecil ayahnya, Roman.

Sampai di depan pintu apartemen Roman, Ella tak perlu menekan bel dan langsung menekan kata sandi yang sudah ia hapal. Saat ia masuk, ia langsung disuguhkan dengan pemandangan yang tak sedap. Bantal dan selimut yang berserakan di ruang tengah, botol-botol alkohol di meja, puntung-puntung rokok, dan sampah-sampah yang menimbulkan bau tak sedap.

Jujur, Ella miris melihat keadaan apartemen ayahnya. Ia tak bisa membayangkan ayahnya yang hidup berantakan seperti ini.

Tak lama kemudian, Roman terlihat keluar dari kamar mandinya dengan hanya mengenakan kaos dalam yang sudah robek-robek dan celana kolor yang sudah kusut. Ia berjalan sembari menguap dan berhenti melangkah saat menyadari ada Ella.

"Oh, kau datang," ujar Roman acuh sembari duduk di sofanya yang tak bisa Ella duduki. Jadi, Ella hanya berdiri di tempatnya.

"Cukup mengejutkan kau melakukan apa yang kuminta dengan tidak membuat onar," ujar Ella dengan nada datar seperti biasanya. Roman tersenyum simpul sembari menyalakan televisinya.

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang