19. Surprisingly

33 3 1
                                    

Keesokan harinya, Keanu bangun sedikit kesiangan, karena semalam ia terlalu larut selesai bermain game dan mengedit video untuk ia upload ke chanel youtubenya. Sementara itu, sebenarnya pagi ini ia berencana untuk memberikan hadiah gaun yang kemarin ia beli untuk istrinya. Tapi, rencananya pupus setelah melihat istrinya sudah berangkat kerja.

Kini, Keanu harus memikirkan cara lain untuk memberikan gaun itu. Pasalnya, yang pertama, jelas ia takut istrinya akan menolak pemberiannya setelah kemarin dibuat kesal seharian.

Kedua, Keanu pikir istrinya akan kerja sampai sore. Jadi, ia juga berpikir sebaiknya gaunnya diberikan beberapa jam sebelum istrinya bersiap-siap untuk acara nanti malam.

Namun, terlalu banyak berpikir setelah bangun tidur ternyata membuat Keanu benar-benar merasa bosan. Alhasil, dia pun memutuskan untuk mandi dan pergi menuju Tyger, tempat yang selalu ia datangi kapanpun dia merasa bosan kalau tidak ada pilihan tempat lain.

Jam tangan Keanu pun sudah menunjukkan pukul 11.18 AM saat Audi R8 oranyenya sampai di pelataran parkir gedung perusahaan Tyger. Ia pikir Tyger pasti sedang ada di kantornya sekarang karena sudah mendekati jam makan. Jadi, ia langsung pergi ke ruang kantornya.

Di depan ruang kantor Tyger, para sekretarisnya pun juga tidak ada. Mungkin mereka sedang ada di kantin untuk makan siang, pikir Keanu.

Keanu pun langsung membuka pintu ruangan Tyger sambil berseru memanggilnya. Namun, seketika senyum lebarnya luntur dan langkahnya berhenti di ambang pintu saat ia justru melihat hanya ada Evelyne di ruangan itu.

"Kenapa kau disini? Dimana Paman Ty?" tanya Keanu dengan nada datar.

"Dia sedang rapat sejak 30 menit yang lalu dan memintaku untuk tunggu disini," jawab Evelyne sembari tersenyum simpul.

"Masuklah, kupikir kau juga ada yang ingin dibicarakan dengan Tyger," ujar Evelyne lagi sambil mempersilakan Keanu masuk dan duduk di sofa di depannya.

Keanu menghela napas kecil. Ia pikir, kalau ia balik pergi sekarang, ia justru akan semakin bosan di luar dan tidak tahu apa yang akan ia lakukan. Jadi, ia pun berjalan dan duduk di sofa di seberang Evelyne.

Evelyne hanya tersenyum simpul dan duduk dengan santai. Pandangan mereka sempat saling bertabrakan, tapi kemudian Evelyne kembali melanjutkan membaca majalahnya.

"Jadi...." Tiba-tiba Keanu angkat bicara sambil melirik Evelyne. Perlahan, Evelyne juga menatapnya dengan santai. "Sudah berapa lama kau menjadi kekasih Paman Ty?"

"Hmmm..." Evelyne terlihat sedang berpikir sejenak. "Aku tidak ingat sudah berapa lama. Tapi, yang pasti kami sudah resmi menjalin hubungan sehari sebelum kita bertemu bersama di kafe siang itu."

"Kapan pertama kali kau mengenal Paman Ty?" tanya Keanu lagi dengan serius.

"Saat aku datang pertama kali kesini."

"Apa kau mencintainya?"

"Tentu." Evelyne mengendikkan bahunya santai.

"Kenapa?" Kedua mata Keanu sedikit memicing.

Seketika, Evelyne justru terkekeh. "Tunggu, apa kau sedang menginterogasiku?" tanyanya geli. "Sebegitu tidak percayanya kau padaku, ya?"

Evelyne menghela napas panjangnya dan meletakkan majalahnya di atas meja. "Daripada kau mencurigaiku, lebih baik kau lebih banyak menghabiskan waktu bersama istrimu. Kudengar dari Tyger kalau keluarga kalian menginginkan istrimu untuk hamil. Itu benar, ya?"

Keanu sedikit memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia tidak mau menjawabnya. Toh, memang itu benar dan kalau Keanu menyangkalnya, ia justru terlihat berbohong.

Married to a Playboy - HBS #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang