Bab 40

5K 563 188
                                    

Makan lalapan lele tidak pernah serepot ini, ketika Ais harus mencuil daging ikan dengan kukunya yang cantik. Terbesit sesal tiap kali ia membuat kuku-kukunya mencuil daging lele. Ini bukan kutek biasa, melainkan gel polish seharga dua ratus ribu sekian-sekian hanya untuk sepuluh jari.

Ais rasa berikutnya ia belajar mengaplikasikan kutek saja dan membeli peralatan nail art sediri di online shop. Sungguh harga yang mahal hanya untuk tujuh hari ketika ia sedang datang bulan. Tapi ia nekat menggunakan uangnya hanya untuk tampilan kuku seperti ini.

"Mama cancik yaaaa...." Shakila kembali mendekatinya yang sedang duduk di balik meja makan. Sejak hari-hari kemarin, putri kecilnya itu yang paling antusias memberi apresiasi atas penampilan barunya.

"Makasih Sayang. Mama makan dulu yaa," ucap Ais sebelum menyuap nasi.

"Gimana reaksi bos kamu?" Pertanyaan Murni yang baru saja keluar dari kamar membuat Ais nyaris menggigit lidah sendiri.

"Apaan sih Buk..." Ais merespon dengan lirikan malas. Kembali terbayang raut wajah Ares yang tampak terkejut ketika melihat perubahannya. Bahkan bukaan mata lelaki itu menjadi lebih lebar. Ais sudah tidak geer. Ia yakin hal itu terjadi karena Ares terkejut dengan penampilan barunya dan masih belum terbiasa.

Sebenarnya bukan Ares saja. Saat pertama kali muncul dengan penampilan seperti ini, setiap orang tampak tertegun memandanginya. Sebenarnya Ais masih merasa malu jika ditatap demikian, mengingat selama ini tidak ada satu pun yang menatapnya seperti itu.

Hari pertama ia berpenampilan seperti ini, Agus menatapnya dengan wajah bengong. Billy dan Brili berhenti mengobrol saat ia melintas di depan meja mereka, Sodiq juga menatap heran meski tidak mengatakan apa-apa, sementara Ratih langsung melempar pujian, "Ih Bunda, syantik banget hari ini!"

Bukan itu saja. Mendadak, Sammy menjadi perhatian saat ia ingin menyeduh kopi dan melihat antrean di depan dispenser. "Eh Bunda mau bikin kopi ya? Sini bareng aku!" Sammy yang sudah di depan dispenser menunggunya supaya tidak diserobot oleh yang lain. Saat makan siang, Dona menanyakan lipstik apa yang ia pakai. Gadis itu langsung checkout karena ingin lipstik serupa. Lalu saat jam pulang kantor, ia melihat lift yang nyaris penuh. Tetapi seorang staf laki-laki mengalah agar ia bisa masuk lebih dulu.

Mendadak, perlakuan orang-orang menjadi berbeda. Mereka seperti tidak lagi mengabaikannya.

"Lho? Ibuk kira penampilan ini buat bos kamu....." Murni menarik kursi dan turut duduk di samping Ais.

Ais masih enggan mengakuinya meski jika dipikir-pikir, penampilan barunya memang untuk membuktikan kepada Ares bahwa ia tidak sepayah itu. Akan tetapi, bukan untuk membuat Ares terkesan. Ais sungguh tidak ingin repot-repot mengesankan Ares. Ia hanya ingin membuktikan bahwa bisa berpenampilan lebih baik.

"Padahal udah rebonding segala," sambung Murni sambil membelai rambut Ais yang sudah tampak lurus.

"Smoothing Buk," ralat Ais, "ini bukan buat dia. Ais mau lebih cantik buat dilihat sendiri." Ais kembali menyuap nasi di piring. Ia memang ingin melihat, sejauh apa ia bisa tampil lebih baik. Maka dari itu di hari pertama cuti, ia langsung menuju salon khusus wanita yang direkomendasikan Dita untuk meluruskan rambutnya. Ais pikir, ia akan lebih percaya diri jika ia sendiri percaya bahwa bisa tampil menarik, setidaknya di dalam cermin kamarnya sendiri.

Ide merubah diri menjadi lebih baik itu muncul setelah Galih memberi kabar mengenai over kredit mobil mereka. Ais memberanikan diri menggunakan uang tabungan yang selama ini dihemat setengah mati. Selama cuti ia pergi ke salon, ia membeli pakaian-pakaian yang tampak modis, ia membeli hijab yang anti mleyot, membeli skincare, dan membeli lipstik baru.

Selama cuti ia libur memasak dan memilih membeli makanan di warteg dekat rumah. Ais memilih mengisi waktunya dengan mencari referensi berbusana di Pinterest, mencari referensi make up yang sesuai untuk ke kantor, juga mencari referensi gaya berhijab yang praktis tapi tetap rapi dilihat.

POINT OF VIEW [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang