kelopak 11 - Di Dalam Jurang

177 22 0
                                    

Sri Kanti, Sri Katon dan juga empat pria ular putih yang bertugas sebagai penjaga Dhanu lekas membawa tubuh pangeran mereka itu ke tempat aman, ke dalam sebuah goa tak jauh dari telaga. Dengan kesaktian mereka, Dhanu berhasil di sadarkan.

"Kalian?" Heran Dhanu dapati dirinya dikelilingi  dua wanita cantik dan empat lelaki gagah.

"Saya Sri Kanti pangeran, ular yang sempat menolong teman pangeran di sungai waktu itu"

Dhanu masih belum mengerti, namun begitu pandangan matanya membentur Lintang yang terbujur dengan wajah biru tanah seketika membuat hatinya terkejut.

"Lintang! Kau kenapa? Apa yang terjadi dengan dia?" Panik Dhanu, dia langsung jatuhkan diri dan merangkak mendekati Lintang, tubuhnya dingin sekali.

"Dia keracunan ular belang merah siluman" jawab Sri Katon.

"Aku mohon, selamatkan dia! Aku tau kalian bisa menyembuhkan dia seperti kalian menyembuhkan Gunadi waktu itu"

"Dia jahat padamu pangeran, buat apa ditolong?" ujar Sri Kanti.

"Tapi dia telah menyelamatkan ku tadi. Kalian mengaku sebagai pengabdiku, namun kemana saja kalian saat aku diserang diatas jurang tadi?" Marah Dhanu.

Sri Kanti, Sri Katon juga empat lelaki langsung pucat. Kontan mereka jatuhkan diri berlutut.

"Kami akan menyembuhkan sahabat pangeran itu" ujar seorang lelaki, dia beri isyarat kepada tiga lelaki lainnya. Keempat lelaki itu membuat gerakan aneh, meliuk-liukkan bahu dan kepala, lalu sosok keempatnya berubah menjadi ular belang putih. Empat ular itu langsung merayap ke bagian tubuh dimana Lintang kena patuk. Empat ular jantan itu bergantian menyedot bisa yang masuk ke tubuh Lintang. Setelah berhasil empat ular itu langsung diam tak berkutik lalu musnah menjadi asap berbau harum.

"Selamat jalan Empat Putih Bersaudara. Pengorbanan kalian ini akan mendapatkan imbalan yang sepadan di nirwana sana" lirih Sri Kanti yang sedih karena kehilangan empat kawannya itu.

Dhanu merasa sedikit lega tatkala melihat keadaan kulit Lintang yang berangsur-angsur kembali normal.

Dhanu melirik pada Sri Kanti dan Sri Katon, dua gadis siluman ular yang memanggilnya pangeran itu.
"Maaf, keempat teman kalian..."

"Tidak usah dipikirkan pangeran, melindungimu adalah tugas kami" bunyi Sri Kanti.

"Sebenarnya siapa kalian?" Tanya Dhanu, sekarang dia ingin tahu misteri apa yang dibawa dua perempuan cantik ini.

"Kami adalah anak buah Sri Ratu Kameswari, penguasa dunia Ular Jiwa Suci" tutur Sri Katon.

Dhanu seketika berkerut dahi, tidak mengerti.

Sri Kanti pun bertutur panjang buat menjelaskan.
"Dunia Siluman sejatinya sama seperti dunia manusia, ada yang baik dan ada yang jahat, termasuk kami para siluman ular. Kami terbagi kedalam dua kelompok, yang pertama para siluman ular baik dibawah pimpinan Ratu Sri Kameswari, lalu kelompok siluman ular jahat dibawah pimpinan Dewi Ular, Ratu Nagarumi"

"Nanti dulu, sepertinya aku juga dipatuk ular tadi, kenapa aku tidak keracunan? Terus kenapa kalian menganggap saya sebagai pangeran?" Selidik Dhanu.

Sri Kanti dan Sri Katon saling memandang sejenak, belum saatnya Indradhanu tahu hal itu, yakni bahwa didalam darah Dhanu mengalir setengah darah siluman ular.

"Tubuh pangeran kebal terhadap racun, itulah salah satu kelebihan pangeran. Mengenai kenapa kami menganggap pangeran, kami sendiri juga tidak tahu, yang jelas Sri Ratu Kameswari meminta kami buat melindungi pangeran, terutama dari gangguan ular-ular jahat bawahan Dewi Ular" Sri Kanti kembali bertutur.

MAWAR DARAH & HALILINTAR BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang