WARNING🌚
Brakk!
"Mphhh.."
Anara dengan cepat membungkam bibir Zanetta dengan bibirnya, keduanya baru saja masuk ke dalam kamar hotel dan Zanetta kini telah berada di bawah kuncian sang kekasih.
Kedua tangan Zanetta berada dalam cengkraman tangan Anara di kanan dan kiri tubuhnya. Decakan dan erangan kasar terdengar nyaris memenuhi kamar. Zanetta menarik kedua tangannya lepas kemudian memeluk tubuh Anara, membalikkan tubuhnya kini yang mengukung Anara pada dinding.
"Hah.. Ahhh.."
Anara melenguh nikmat saat kini ciuman panas Zanetta berpindah ke lehernya, tangan kanan Zetta pun meremas payudara kekasihnya yang masih terbalut bra dan pakaian. Bibir keduanya kembali menyatu, Zetta menarik tubuh Anara dan perlahan mendorongnya berjalan ke arah ranjang dengan bibir yang masih berpagutan.
Nampaknya kedua gadis itu telah dalam nafsu terbesar mereka hingga saat ciuman terlepas, keduanya dengan cepat melepaskan seluruh pakaian di tubuh mereka. Zanetta mendorong pelan tubuh Anara terduduk di tepi ranjang, ia berjongkok dan melahap payudara indah sang kekasih dengan rakus.
"Z-Zetta.. ahhhh.. mhhh.."
Anara menarik tangan Zanetta, mengulum jemari si gadis dengan sensual seraya menutup matanya. Lidah hangat Zanetta kini menyisir tiap inci pori-pori sang kekasih dan berakhir di vagina basah Anara, melumat dan menghisap klitorisnya yang telah mengeras.
"S-sayang ahh.. ahhh.."
Ini benar-benar surga dunia bagi Anara, Zanetta dan anggota tubuhnya sangat mampu membuat gadis itu kewalahan dan kecanduan. Ia semakin melebarkan kedua kakinya, menekan kepala Zanetta di vaginanya yang mulai merasakan sesuatu yang ingin mendobrak keluar.
Tubuhnya sedikit menghentak kala Zanetta dengan jahil menggigit klitorisnya kemudian memutar lidahnya disana. Anara mendongak dengan desahan yang semakin kencang.
"Aahhhh.. ouhhhh.. Zettaaa hhh.."
Zanetta tersenyum kecil saat merasakan cairan hangat meleleh dari lubang kenikmatan kekasihnya. Ia mendongak menatap Anara yang terlihat masih berusaha mengatur nafasnya, gadis itu bangkit, menarik kepala Anara dan mencium bibirnya.
Ia masih dalam mode birahinya, ciumannya penuh tuntut dengan tangan kanan yang meremas rambut belakang Anara. Anara paham dan mencoba mengimbanginya, ia pun menginginkan yang lebih dari ini.
Namun tiba-tiba Anara mendorong tubuh Zanetta membuat ciuman mereka terlepas, Zetta menatapnya bingung saat Anara berjalan ke arah nakas di samping tempat tidurnya. Zanetta melebarkan sedikit matanya melihat Anara kembali dengan sebuah penis karet di tangannya.
"Pake sayang, kita habiskan malam ini dengan raungan nikmat" Goda Anara seraya menggesekan kepala penis tersebut pada vagina Zetta.
Zanetta menyeringai, ia merebahkan tubuh dan melebarkan pahanya.
"Pakein.."
Anara menaikkan sebelah alisnya dengan wajah berbinar, ia kemudian berjongkok dan menggesekkan kepala penis tersebut, gadis itu menatap wajah nikmat kekasihnya yang kini memejamkan mata.
Satu persatu kaki Zanetta ia angkat guna memasukan tali pengikat penis tersebut, dildo strap-on dengan 2 kepala yang menjadi mainan sex mereka malam ini.
"Nghhhh.."
Anara kembali menatap Zanetta dengan seringai saat ia berhasil memasukan salah satu kepala penis tersebut ke dalam lubang vaginanya. Gadis itu dengan cepat naik ke atas tubuh Zanetta, melumuri batang penis lainnya dengan air liurnya kemudian memasukannya ke dalam vaginanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)
Teen FictionBukankah hidup harus terus berjalan? ya, sebuah perjalanan dan bukan pelarian. Tenanglah, aku disini membersamai-mu, melangkah bersamamu dan akan ku pastikan kita sampai pada garis akhir yang menjadi pelabuhan terakhir kita.