#47

466 33 0
                                    

Elcie melirik malas pada Alice yang tengah merengek di sebelahnya, gadis itu menghela nafas dan mengalihkan pandangan kearah lain. Berusaha mengabaikan si kakak kembar yang terus saja mengguncang tubuhnya.

"Ayolaaah.. Elcie gak sayang Alice, ya?" 

"Ahhh~ Elcie.. Please.. "

"Elcie~~.."

Elcie pasrah, ia menegakkan tubuh dan menatap lekat wajah cantik Alice.

"Bukan gak mau, gue kan gak bisa masak, Al.." 

"Tapi, si kembar mau mommy nya masak" 

"Al.." 

"Lo gak mau effort banget!" Ketus Alice seraya menghempas lengan Elcie yang sedari tadi di genggamnya kemudian membalikkan tubuh memunghungi Elcie.

"Gak gitu, kalo gak enak gimana?" 

"Setidaknya lo nyoba. Masalah hasil belakangan!" 

"Sitidiknyi li nyibi, misilih hisil bilikingin!" Ejek Elcie pelan, Alice menoleh dengan tatapan datar

"Ya udah yuk.."

"Yeaaaay.."

"Tapi kalo gak enak, jangan marah!" Elcie memgacungkan jari telunjuknya di depan wajah Alice, gadis itu mengangguk dengan wajah berbinar.

"Ayo.." 

"Eh- Alice.. Jangan lari!" Kaget Elcie karena Alice berlari keluar dari kamar.

Gadis itu mengejar Alice, berulang kali meneriaki kembarannya namun Alice tak sama sekali mendengar dan malah mempercepat langkah dengan tawa yang terlantun riang.

"Alice.." 

Namun naas, Alice kehilangan keseimbangan saat kakinya menuruni beberapa anak tangga terakhir, ia terjatuh keras dan berguling hingga sampai anak tangga terakhir. Elcie membelalak, ia mempercepat langkah dan menghampiri Alice yang terhilat meringis kesakitan memegangi perutnya.

"Hiks.. Sa-kit.. El.."

"KAK ZETTA.. TOLONG!!"  Pekik Elcie yang semakin panik melihat rembesan darah dari selangkangan Alice.

"Al.. Alice.." 

"Astaga, Alice!" Zanetta dan Anara berlari menuruni tangga dengan wajah tak kalah panik.

"Kak, k-kita ke rumah sakit!" 

Zanetta mengangguk, ia bangkit dan menyambar kunci mobilnya. Anara dan Elcie perlahan mengangkat tubuh Alice, menggotongnya masuk ke dalam mobil. Zanetta bergegas masuk ke balik kemudi dengan Elcie di sebelahnya, sementara Anara menjadikan pahanya sebagai bantalan Alice.

"Hiks.. hiks.. Sa-kit kak.." 

"Tahan sayang, sebentar lagi kita sampe rumah sakit.."

Anara menggenggam tangan Alice yang meremas tangannya erat, gadis itu mengusap setetes air mata yang keluar dari pelupuknya dan berusaha menenangkan Alice dengan mengusap pelan perutnya.

Tak lama, mobil terhenti di depan lobi rumah sakit, 2 orang perawat pria dengan sigap mengangkat Alice dan merebahkannya di atas brankar kemudian membawanya ke ruang tindakan. 

Zanetta, Anara dan Elcie mengikuti mereka dari belakang, dengan raut wajah panik dan cemas yang tercetak jelas.

Elcie berjalan mondar-mandir dengan resah di depan pintu ruangan yang tertutup, ia menahan air mata yang sedari tadi memaksa ingin keluar. Gadis itu memainkan jemarinya sendiri, berusaha menenangkan degup jantungnya yang terasa menghentak kuat. 

The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang