#64

292 27 1
                                    

Alice Sera Lamoera, seorang gadis cantik pemilik bentuk tubuh yang proporsional tersebut kini kehilangan kepercayaan dirinya. Tidak lagi menyandang title gadis, Alice kini menjadi seorang mama muda dengan 2 anak kembar yang menggemaskan.
Tak seperti dulu yang dengan bebas dan percaya diri memakai pakaian yang menampilkan dengan jelas lekukan indah tubuhnya.

Meski tak terlalu lebar namun di beberapa bagian tubuhnya membuat Alice malu dan enggan memakai pakaian ketat, terlebih di bagian perut dan pinggulnya. Alice berdiri di depan cermin rias kamarnya, menatap pantulan diri di sana seraya menggerakan tubuh ke kanan dan ke kiri.

"Hahhh.. Gendut banget.." Desah Alice kecewa melihat bentuk tubuhnya sendiri.

"Ini lagi, perasaan pas hamil, makanan gue gak banyak karbo tapi kenapa kek gini sih?!" Ia menarik kulit perutnya yang memang lebih tebal di banding saat ia masih sekolah.

Wajahnya meringis menatap beberapa bagian tubuhnya yang membesar, menurutnya tak lagi indah di pandang. Ia masih asik menatap cermin hingga sepasang lengan melingkar di perutnya, memeluk Alice dari belakang.

"Ngapain sih? Misuh-misuh mulu.." 

"Badan gue~.." Rengek Alice, Elcie terkekeuh dan mendaratkan kecupan di pipi Alice kemudian menatap ke arah cermin.

"Badan lo kenapa?"

"Ihh Elcie.. Liat nih, banyak banget lemaknya" 

"Terus?" 

"Ya gue malu!" 

"Malu kenapa?" Alice mendengus, ia melepaskan pelukan Elcie dan terduduk di tepi ranjang dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

"Tau ah, lo mah gak peka!" 

"Dih malah ngambek, ya kan gue nanya" 

"Gue malu Elcie! Badan gue gak sebagus dulu! Banyak banget baju kesayangan gue yang gak bisa lagi gue pake.." Elcie menghela nafas kemudian berjongkok di hadapan Alice dan menggenggam kedua tangannya.

"Bukan tanpa alasan, bentuk tubuh lo sekarang tuh berkat pengorbanan dan perjuangan lo buat si kembar, lo lupa?"

"Mana mungkin gue lupa sama anak-anak gue. Wajar gak sih kalo sekarang gue insecure?" Tanya Alice dengan tatapan serius, Elcie mengangguk.

"Oke, apa yang lo mau sekarang? Lo mau ikut yoga atau nge-gym?" Tawar Elcie yang tak ingin lagi mendebat dan membuat saudarinya sedih.

"Boleh?" 

"Boleh dong.." Timpal Elcie dengan senyuman lebar, Alice berbinar namun kemudian kembali menunjukkan wajah sendu.

"Tapi si kembar gimana? Siapa yang jagain mereka kalo gue work out?" Elcie mencium punggung tangan Alice dan tersenyum.

"Lo bisa ambil jadwal work out di hari sabtu dan minggu, biar si kembar gue yang jaga."

"Lo serius? hari sabtu dan minggu kan waktunya lo Re-charge stamina."

"Alice, bagi gue sekarang, liat lo senyum bahagia aja udah bisa memuaikan rasa lelah gue.."

"E-Elcie.." Suara Alice bergetar dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Ucapan sederhana Elcie tepat mengenai inti hatinya yang kini menghangat dengan ribuan tangkai bunga yang mekar.

"Nanti gue cariin instruktur yang bagus buat lo. Tapi ada syaratnya, lo gak boleh maksain diri dan olahraga atau diet berlebihan, pelan-pelan aja.." 

Alice mengangguk semangat kemudian memeluk leher Elcie. "Makasih El, gue beruntung punya lo yang bisa menjadi segala yang gue butuhin."

"I Love you.."

The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang