Alice dan Elcie tengah berada di ruangan khusus bayi. Keduanya menatap lekat wajah lucu si kembar, Alice mengulurkan tangannya, menyentuh pipi tembam buah hatinya dengan jemari. Elcie di sebelahnya, mengusap lembut lengan Alice dengan tatapan masih pada si bayi laki-laki.
"Bibirnya mirip lo banget, Al.." Alice tersenyum dan mengangguk.
"Mirip lo juga, El.."
Senyuman Alice semakin melebar karena usapan lembutnya ternyata membuat bayi tersebut terusik dan menggeliat lucu dengan erangan kecil yang juga menggemaskan.
"Lo belum kasih mereka nama.." Ujar Elcie tiba-tiba, Alice menoleh dan terdiam.
"William.."
"Hm?" Elcie menatap Alice, si gadis kembali menatap Elcie dengan senyuman lebar.
"William dan Willona.."
"Gimana?" Tanya Alice, Elcie terdiam sesaat menatap kedua anak kembar Alice kemudian tersenyum lebar seraya mengangguk
"Nama yang bagus dan cantik.."
"Gue harap mereka memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai kebahagiaan bersama, seperti arti dari nama mereka." Jelas Alice penuh pengharapan.
Alice membalikkan tubuh, mengarahkan tatapan pada bayi perempuannya yang terdengar menangis kecil. Ia memasukan lengannya pada lubang khusus yang berada di dinding tabung dan mengusap lembut kepala sang bayi.
"Cup.. Cup.. baby, mama disini sayang.."
Beberapa saat ia masih mengusap kepala sang anak hingha bayi tersebut kembali tenang dan tertidur. Alice tersenyum dengan kedua mata yang mengembun, telunjuknya turun dan mengusap pipi gembul bayinya.
"Maafin mama, ini kesalahan mama yang bikin kamu sakit, sayang.."
Elcie bungkam, senyuman harunya berganti sendu mendengar lirihnya nada bicara Alice.
"Bertahan ya sayang, mama akan merawat Willona dengan sangat baik, mama akan kasih kebahagiaan untuk anak cantik mama.."
Alice menundukkan kepalanya, air mata menetes jatuh dari kelopak indahnya, ia mengusapnya dan berusaha menguatkan diri. Elcie merengkuh tubuhnya dari belakang, menaruh kepala di pundak Alice dan mencium pipi kakak kembarnya dan menatap si bayi.
"Bukan cuma mama, ada mommy yang juga akan merawat Willona dan William dengan baik dan memberikan dunia bagi kalian."
Elcie merengatkan pelukan pada tubuh Alice, tersenyum lebar menatap kedua bayi di hadapan mereka dengan penuh keyakinan bahwa mereka bisa merawat dan memberikan keduanya kehidupan yang penuh kebahagiaan.
Elcie mendorong kursi roda Alice masuk kembali ke ruang rawatnya, keduanya tersenyum melihat Anara, Zanetta, Jonathan dan Aurora yang telah menanti disana. Alice menarik tangan Jonathan dan Aurora, mencium punggung tangan mereka bergantian, begitupun dengan Elcie.
"Oma titip salam dan minta maaf belum bisa jenguk kamu.." Ujar Jonathan seraya mengusap kepala Alice.
"Gapapa om, Alice tau oma sibuk"
"Gimana keadaan kamu sekarang?" Tanya Aurora seraya berjongkok di hadapan Alice.
"Udah lebih baik tante"
"Udah liat si kembar?" Mereka menoleh pada Anara, Elcie mengangguk.
"Kita baru dari sana kak"
"Om turut sedih mendengar kondisi salah satu anak kamu.." Sendu Jonathan, Alice mengangguk dan tersenyum tipis.
"Kita akan bantu Alice buat cari pengobatan yang terbaik buat baby-"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)
Teen FictionBukankah hidup harus terus berjalan? ya, sebuah perjalanan dan bukan pelarian. Tenanglah, aku disini membersamai-mu, melangkah bersamamu dan akan ku pastikan kita sampai pada garis akhir yang menjadi pelabuhan terakhir kita.