"Alice Sera Lamoera"
Yang di panggil kemudian menoleh dan bangkit dari kursinya, gadis itu menarik lengan kembarannya dan mengajaknya masuk ke dalam salah satu ruang pemeriksaan.
Elcie terduduk di sebuah kursi di dekat meja sang dokter sementara Alice berbaring di sebuah ranjang dan tengah di periksa oleh dokter wanita tersebut. Gadis itu tersenyum kemudian mengulurkan tangan dan mengusap kepala Alice yang baru selesai memeriksa kandungannya dan terduduk di sebelahnya.
"Kandungannya sehat, ibunya pun sehat tapi harus selalu ingat untuk terus minum vitamin yang saya berikan. Karena di usia ini, janin di dalam perut kamu masih sangat rentan."
"Apa ada pantangan makanan dok?" Tanya Elcie, si dokter mengangguk seraya membuka lembaran kertas di tangannya.
"Hindari makanan pedas dan saya lihat kamu memiliki respon sensitif terhadap kacang-kacangan. Itu harus kamu hindari" Tegas sang dokter dengan wajah seriusnya.
"Baik dok, saya mengerti"
"Baiklah, datang lagi untuk pemeriksaan lanjutan saat kandungan kamu berusia 4 bulan." Keduanya mengangguk dengan senyuman.
Elcie menarik lengan Alice dan keluar dari ruangan dokter tersebut, ia melirik Alice yang mengalungkan tangan di lengannya dan tersenyum seraya mengusap pipi gadis tersebut.
"Mau makan apa?" Tanyanya penuh perhatian, Alice terdiam sesaat
"Lo mau bikinin salad buah, gak?"
"Tapi gue gak bisa masak"
"Baby nya yang mau El, lo mau anak lo ileran?" Lemas Alice seraya mengusap perutnya yang mulai membulat. Elcie menghentikan langkahnya tepat di sebelah mobil mereka.
Gadis itu melepaskan rangkulan tangan Alice kemudian berjongkok tepat di hadapan si gadis, Alice memperhatikannya dengan kedua alis yang bertautan.
"Hai baby, kamu mau salad buah?" Tanya Elcie seraya mengusap perut Alice, Alice tersenyum.
"Yess mommy El, aku mau salad buah.." Timpal Alice dengan suara di buat lucu.
"Oke kalo gitu, mommy buatkan salad buah yang spesial buat kamu.."
"Yeaaay, thanks mommy.." Elcie mendaratkan kecupan di perut Alice kemudian bangkit dan tersenyum lebar.
"Yuk pulang.." Alice mengangguk riang kemudian menggeser tubuh saat Elcie membukakan pintu mobil dan masuk ke dalam.
Elcie berjalan cepat mengitari mobil, masuk ke balik kemudinya dan memakai seatbelt setelah memastikan Alice siap, ia langsung membawa mobilnya keluar dari area parkir rumah sakit tersebut.
Zanetta dan Anara terlihat tengah bersantai di ruang tengah kediaman Lamoera, kedua gadis itu begitu asyik menyaksikan drama korea yang menjadi favorit mereka. Hingga keduanya menoleh saat si kembar baru saja masuk dan berjalan kearah mereka.
"Darimana?" Tanya Zanetta seraya menarik Alice duduk diantaranya dan Anara.
"Abis periksa kandungan kak.." Timpal Alice, Anara menegakkan tubuhnya kearah gadis tersebut seraya mengusap lembut perut Alice.
"Gimana kata dokter? Ponakan gue sehat, kan?"
"Baik kok kak, gak ada yang harus di khawatirkan.."
"Tapi tetep aja, kamu gak boleh kecapean dan kalo ngerasa gak enak badan, jangan langsung minum obat. Mending konsul ke dokter.." Petuah Zanetta diangguki riang oleh Alice.
"Kak, sini deh.."
"Ada apa?" Tanya Anara, Elcie menariknya bangkit dan membawanya menuju dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)
Teen FictionBukankah hidup harus terus berjalan? ya, sebuah perjalanan dan bukan pelarian. Tenanglah, aku disini membersamai-mu, melangkah bersamamu dan akan ku pastikan kita sampai pada garis akhir yang menjadi pelabuhan terakhir kita.