#20

1K 60 6
                                    

Alice dan Elcie saling pandang gugup saat hendak menuju kamar dan melewati kamar sang kakak. Bagaimana tidak, kedua gadis itu tak sengaja mendengar suara-suara iblis yang tengah berusaha menggapai surga duniawi.

Alice menurunkan tatapannya pada bibir Elcie yang entah sengaja atau tidak di gigitnya kecil. 

Elcie menyadari arti tatapan kembarannya, ia dengan cepat berbalik arah, menuruni tangga dan berjalan cepat kearah taman belakang rumahnya, bermaksud menghindari Alice.

Dengan sebelah alis terangkat juga senyuman iblisnya, Alice mengejar kembarannya. Ia membuka satu persatu kancing seragamnya, melepaskan dan melempar seragamnya keatas kursi santai di pinggir kolam renang. Ia berjalan pelan kearah Elcie yang ternyata berada di dalam kolam renang. 

Elcie terpaku pada Alice yang kini hanya memakai bra dan celana dalam berwarna senada. Gadis itu memalingkan wajah, berusaha tak terpancing dan berniat menahan nafsunya.

Byuuuur!

Alice melompat ke dalam kolam, berenang kearah Elcie berada. Ia menyembulkan kepalanya, mengusap rambutnya yang basah dengan gerakan yang sensual kemudian berjalan kearah Elcie yang nampak membatu di tepi kolam lainnya.

"Hai sayang.." 

Elcie memejamkan matanya, kedua lututnya tiba-tiba melemas saat Alice berbisik tepat di telinganya. Hembusan nafas Alice menyapu kulit lehernya dan berhasil meruntuhkan dinding pertahanannya.

Alice membawa tubuhnya sedikit menjauh, membuat Elcie membuka kedua matanya.

Kedua tangan Alice berada di belakang tubuhnya, membuka pengait bra nya sendiri kemudian melemparkannya tepat ke arah wajah Elcie.

"Fuck Alice !" 

Dengan cepat Elcie menarik tangan Alice, mendorongnya hingga membentur dinding dan mencumbunya dengan penuh nafsu tanpa khawatir jika sang kakak akan melihat perbuatan mereka, karena keduanya yakin Zetta dan Anara akan tetap berada di dalam kamar bahkan hingga esok paginya.










Malam harinya, 

Zetta membuka kedua matanya, ia melirik pada Anara yang tertidur di pelukannya. Gadis itu terlihat sangat cantik, di tambah dengan bibirnya yang sedikit bengkak karena pergumulan mereka tadi siang. 

Keduanya masih bertelanjang, kulit mereka saling bergesekan satu-sama lain saat Anara tiba-tiba menarik tubuh Zetta semakin dekat hingga wajahnya berada tepat di belahan payudara Zetta. Kaki kiri Anara pun sedikit terangkat, membuat vaginanya yang masih terasa basah menempel pada bagian paha Zetta.

Dengan jahil, gadis itu memiringkan tubuhnya, menaikan sebelah kaki hingga pahanya menekan vagina Anara dan payudaranya menekan wajah Anara. 

Zanetta membekap mulutnya menahan tawa kala ia mulai menggesekkan pahanya di vagina sang gadis.

"Shhhh.. " Gumam Anara yang masih tertidur.

Zanetta semakin merapatkan tubuh mereka, menekan kuat pahanya dan kembali menggesekannya.

"Ahhhh.."

Ia terkekeh, kemudian melepaskan pelukan dan menindih tubuh Anara. Pahanya masih berada di vagina Anara dan masih menekannya. Ia menekan sebelah payudaranya di bibir Anara, menggesekkan putingnya dan menggigit sendiri bibir bawahnya.

"Zetta.. ahhh.. stop.."

Zanetta yang masih di buru birahi kemudian menarik dagu Anara dengan tangan kanannya, memaksa si gadis membuka mulut kemudian menekan payudaranya masuk.

The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang