📍WARNING🌚
Alice menarik lengan Elcie masuk ke dalam kamar mandi, ia tersenyum lebar seraya melepaskan seluruh pakaiannya. Elcie terpaku tatap pada tubuh Alice yang semakin menggiurkan, entah mengapa melihat perut rata Alice yang kini berisi nampak membuat hawa nafsunya semakin memuncak.
Gadis itu dengan cepat melepaskan seluruh benang di tubuhnya, menarik tubuh Alice yang telah polos dan mendekapnya. Menghirup aroma tubuh Alice dari ceruk leher kemudian mengarah ke leher bagian depannya. Alice memejamkan mata dengan kepala yang menengadah, bibirnya berdesis pelan menikmati sapuan lidah hangat Elcie.
Alice membawa tubuhnya bersandar pada dinding di bawah shower, membiarkan Elcie mencicipi tiap inci pori-pori tubuhnya. Ia menurunkan pandangan kala ujung lidah Elcie kini terasa menggelitik puting payudaranya, tangan kiri Alice memainkan sendiri payudaranya yang menganggur, sedikit merasa ngilu namun rasa geli bercampur nikmat malah mendominasi.
Elcie menegakkan tubuhnya, ia menempelkan payudara mereka kemudian melumat bibir Alice. Kedua lengan Alice melingkar di leher si adik kembar, menekan kepalanya agar ciuman semakin dalam.
Alice terengah, ia mendorong Elcie membuat ciuman terlepas."El.." Lirihnya serak,
Elcie memberikan tatapan yang pekat, ia telah di selimuti oleh nafsu liarnya. Gadis itu menekan tombol shower, menyalakan air hangat yang otomatis membuat tubuhnya basah. Alice masih berusaha mengontrol deru nafasnya, dadanya membusung naik turun dengan tatapan yang masih tepaku pada kedua mata Elcie.
"Lanjut?" Tanya Elcie meyakinkan.
Alice tak menjawab, tangan kanannya terangkat, membelai wajah Elcie yang kini basah, menyingkirkan helaian rambut Elcie dari wajah cantik si gadis kemudian mendorongnya perlahan. Elcie nampaknya paham, ia perlahan berjongkok, menarik kaki kanan Alice untuk naik keatas pahanya.
"Sshhhh.."
Desis nikmat Alice saat sapuan lidah hangat Elcie terasa di pahanya, tangan kanannya masih berada di kepala Elcie. Menuntun Elcie untuk memberinya jilatan-jilatan mesra disana, hingga akhirnya ia tersentak kala bibir Elcie menghisap bibir vaginanya dengan lembut.
"Elciehhh.."
"Ahhh.."
Lidah Elcie terjulur, menjilat naik turun di vagina Alice, menggelitik lubang sempit yang terasa merekah dan memasukan lidahnya.
Alice tentu saja menikmatinya, bahkan desahan dan erangan nikmat tak ia biarkan hilang dari pendengaran Elcie, membuat Elcie semakin bersemangat.
"Mo-mommy ahhh.."
Dadanya membusung, tubuh bagian bawah Alice menghentak beberapa kali. Nafasnya pun semakin tersengal, ia menarik Elcie untuk bangkit kemudian menyandarkan kepalanya di dada sang adik.
Elcie memeluk kepala Alice, mematikan air dan mendaratkan kecupan di puncak kepala si gadis."Lemes ya?" Alice mengangguk pelan.
Tanpa melepaskan pelukan, tangan Elcie terjulur meraih kimono yang tergantung tak jauh dari tempatnya. Ia menutup tubuh Alice kemudian mengajaknya untuk keluar dari kamar mandi.
"Istirahat ya, gue mau lanjut mandi.." Ujarnya seraya mengusap kepala Alice penuh kasih sayang.
Alice mengerucutkan bibir dan menggelengkan kepala, "Gak mau.."
"Kenapa? kan cape.."
"Tapi masih pengen" Elcie membelalak kemudian mengerjap berulang kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)
Teen FictionBukankah hidup harus terus berjalan? ya, sebuah perjalanan dan bukan pelarian. Tenanglah, aku disini membersamai-mu, melangkah bersamamu dan akan ku pastikan kita sampai pada garis akhir yang menjadi pelabuhan terakhir kita.