Pagi hari yang cerah, di saat ketiga kakaknya masih asik dengan sisa mimpinya, Elcie, gadis itu telah siap dengan penampilan yang cukup rapih dan wajah tenang. Ia berdiri di sepan cermin rias, membenahi riasan tipisnya kemudian tersenyum tipis.Gadis itu menoleh pada Alice yang terlihat menggeliat namun nampak tak berniat untuk bangun, Elcie bangkit dan berjalan ke arah ranjang si kembar. Menatap wajah damai kedua anaknya dengan lamat dan mendaratkan kecupan di keningnya masing-masih setelahnya Elcie meraih jaket dan keluar dari kamar tanpa menimbulkan suara.
"Pagi Bu.." Sapa Elcie pada ibu asisten rumah tangga yang terlihat tengah menyiapkan sarapan.
"Selamat pagi Non Elcie, udah rapi, mau kemana Non?"
"El ada urusan di luar Bu, Ibu masak apa?" Tanyanya seraya menatap hidangan di atas meja.
"Semalam Non Alice minta nasi goreng kornet dan Non Nara minta di buatkan gudeg"
"Bu, maaf ya kalo kita semua ngerepotin Ibu.."
"Loh, gak kok Non, ini kan pekerjaan Ibu dan kewajiban Ibu" Balas si Ibu tulus seraya mengusap lengan Elcie, gadis itu tersenyum dan mengangguk.
"Makasih udah mau bertahan di rumah ini, Bu.."
"Non Elcie, sudah Non, jangan buat Ibu baper pagi-pagi" Elcie terkekeh oleh nada bicara si wanita.
"Non mau sarapan sekarang atau nunggu yang lain?"
"Gak deh Bu, El sarapan di jalan aja. Biar lebih cepat juga selesai urusannya"
"Oh gitu"
"Iya Bu, nanti kalo kakak-kakak tanya, tolong bilang kalo Elcie ada keperluan dan mungkin pulang agak siang." Si wanita mengangguk patuh
"Baik Non.."
"Kalo gitu El pamit ya Bu, bye Ibu.."
Elcie membawa kaki jenjangnya melangkah lebar keluar dari rumah, menaiki mobilnya dan melaju meninggalkan pelataran luas kediaman Lamoera.
Sepanjang perjalanan, raut wajah Elcie nampak tenang namun tidak dengan gemuruh jantungnya. Ia berulangkali menghembuskan nafas gusar dengan jemari yang bergerak resah di atas kemudi.
Ckittt..
Mobil terhenti di sebuah Cafe, Elcie keluar dari mobil dan berjalan memasuki Cafe yang masih sedikit sepi. Lantunan musik pop yang mengalun sedang membuatnya terbuai nyaman, begitupun dengan sapaan beberapa pegawai yang menyambut kedatangannya dengan binar penuh keramah-tamahan.
"Selamat pagi, kak.." Sapa seorang gadis di balik meja kasirnya, Elcie tersenyum dan membalas.
"Pagi.."
"Boleh saya catat pesanannya?" Elcie mengangguk dan menatap menu di hadapannya.
"Hot Dark Chocolatte, Chessee cake and Apple pie. Dine In"
"Baik, totalnya 88rb" Gadis itu menyodorkan credit cardnya dan tak lama menerimanya kembali.
"Silahkan di tunggu.."
Elcie mengangguk dan berjalan ke arah meja dekat jendela, ia terduduk santai dengan tatapan mengarah pada mobilnya yang terparkir tepat di hadapannya. Bibir tipisnya bergumam, melantunkan bait lagu dari musik yang sengaja di putar oleh kasir cafe yang memang telah hafal dengan kebiasaan Elcie karena Elcie memang termasuk pelanggan tetap mereka.
10 menit kemudian pesanan Elcie datang, ia tersenyum dan mengucapkan terimakasih dan langsung menyeruput coklat panasnya dengan santai. Kedua matamya terpejam menikmati aliran hangat coklat yang turun melewati kerongkongannya dan berhasil meredakan kegelisahan yang sedari tadi mengganggu pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)
Teen FictionBukankah hidup harus terus berjalan? ya, sebuah perjalanan dan bukan pelarian. Tenanglah, aku disini membersamai-mu, melangkah bersamamu dan akan ku pastikan kita sampai pada garis akhir yang menjadi pelabuhan terakhir kita.