#46

415 28 0
                                    

Setelah beberapa hari ini merawat Zanetta dengan baik dan membolos kuliah, Anara memutuskan untuk kembali masuk ke kampusnya karena kondisi Zanetta pun telah lebih baik. Gadis itu berjalan santai seraya memeluk sebuah buku tebal di lengannya, tak ada yang ia sapa atau berikan senyuman. Anara bahkan tak mengenal teman satu angkatannya.

Itu sengaja ia lakukan, gadis itu enggan melebarkan circle pertemanan dan juga kehadiran ketiga gadis Lamoera ditambah Chika dan Fara sudah membuatnya cukup untuk bisa melampiaskan kekesalan atau berbincang bahkan berlibur bersama. 

Anara masuk ke dalam kelas, mengambil tempat duduk di barisan kedua ruangan tersebut dan memfokuskan diri pada buku di hadapannya.

Beberapa siswa lain berada disana, 2 orang gadis dan 2 orang perjaka terlihat tak jauh dari meja Anara. Keempatnya nampak asik berbincang satu sama lain, saling menunjuk dan berakhir tawa yang cukup mengganggu. Anara mendengus kesal, ia menoleh kearah mereka dengan tatapan nyalang membuat salah satu gadis disana sadar.

"Keknya ada yang ke ganggu sama kita.." Ujar salah satu gadis seraya menatap Anara yang masih menatap kearahnya. Ketiga manusia lain ikut menoleh kearah Anara.

"Lo ke ganggu?" Tanya seorang pria dengan senyuman miring.

"Bisa kecilin suara kalian? Gue lagi belajar!" Sinis Anara, mereka malah terkekeuh. 

"Sumpel telinga lo, gak usah repot!" 

"Kalo gitu sumpel mulut kalian, gak usah katro!" Timpalnya menirukan ucapan salah satu gadis, membuat keempat manusia tersebut kesal dan menghampiri Anara.

Anara tak gentar, ia menatap datar pada mereka yang berdiri di hadapannya.

"Gede juga nyali lo.." 

"Nyali gue gak patungan!" Timpal Anara mengejek kembali menatap bukunya.

BRAKK!

"Siapa lo songong banget!" Tanya seorang gadis yang terlihat lebih mendominasi dari ketiga orang lainnya. 

"Gue? Lo mau tau siapa gue?" 

"Anara Felora Saqhi.." 

Mereka melebarkan mata mendengar Anara yang menyebutkan nama panjangnya, yang sudah jelas mereka tahu siapa gadis tersebut dari nama belakangnya. Anara tersenyum remeh dan menegakkan tubuh.

"Udah kenal siapa gue? Balik ke bangku kalian and shut your fucking mouth!" Datar Anara penuh penekanan, mereka saling pandang gugup kemudian bergegas kembali ke tempat asalnya.

Anara menghela nafas, "Dipaksa congkak, hah.." 

Waktu menunjukkan pukul 2 siang, Elcie membawa mobilnya masuk ke pelataran parkir sebuah geduh universitas. Berniat menjemput Anara yang memang memintanya. Gadis itu keluar dari mobil dengan seragam sekolah, kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya, ia mengedarkan pandangan dengan tangan terlipat di depan dada dan tubuh yang bersandar pada kap depan Maserati nya.

Tatapan takjub tertuju padanya dari beberapa mahasiswa yang berlalu lalang di sekitarnya. Elcie berdecak kesal, ia tak menyukai tatapan mereka dan tak pernah suka jika menjadi pusat perhatian. Gadis itu merogoh saku rok dan mengeluarkan ponselnya, mengetikan sesuatu pada Anara dan kembali bersidekap dada.

Grep!

Elcie menoleh pada Anara yang tiba-tiba memeluk tubuhnya dari samping. 

"Keren banget lo bocah!" Bisik Anara dengan senyuman lebar, Elcie tersenyum miring.

"Lo mau tebar pesona?" 

"Ck! Bablas banget tuh bacod!" Kesal Elcie, Anara melepaskan pelukannya.

The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang