#42

467 32 2
                                    

Seorang wanita paruh baya dengan tampilan penuh wibawa turun dari mobinya, ia melangkah dengan percaya diri dan tatapan tegas memasuki sebuah rumah megah. Wanita tersebut tersenyum saat 2 orang wanita, asisten rumah tangga tersebut menyapa dan menyambutnya ramah. Ia terduduk di salah satu kursi ruang keluarga, mengedarkan pandangan dan tersenyum manis melihat sebuah bingkai foto besar yang berisikan anak, menantu dan cucunya.

"Ibu.." 

Ia tersenyum saat anak laki-laki semata wayangnya terlihat baru saja masuk ke dalam rumah dengan jas formal hitam nampak baru saja pulang dari kantor, di susul wanita cantik yang berstatus sebagai menantunya. Kedua orang tersebut lantas memeluk dan membarikan kecupan penyalur rindu kemudian terduduk bersamaan.

"Kenapa ibu datang mendadak? Aku gak sempat bikin sambutan jadinya.." 

"Ibu di sambut dengan foto keluarga cemara itu saja udah cukup.." Timpalnya seraya menunjuk foto yang sedari tadi ia tatap.

"Loh, ibu kan ketua dewan, wajar jika harus di beri sambutan." Wanita tersebut hanya tersenyum hangat pada kedua anaknya.

"Mana cucuku? Apa Anara gak di rumah?" 

"Anara pasti lagi nemenin Zetta, dia memang jarang pulang bu.."

"Loh kenapa?"

"Dia lebih banyak tinggal bersama Lamoera's, Bu.." Jelas Aurora dengan senyuman, si wanita terdiam.

"Pasti karena kalian membiarkan cucuku kesepian di rumah megah ini, kan?" 

"Ibu sendiri tahu, bagaimana kesibukan aku dan istriku.."

"Jangan jadikan itu alasan Nathan, ibu gak mau Anara merasa kita tidak mencintainya." Cemas si wanita, Jonathan dan Aurora tersenyum.

"Ibu tenang aja, Anara bukan gadis yang seperti itu. Dia mengerti kesibukan kita dan kita pun gak pernah meninggalkan dia tanpa percakapan." 

Emma, si wanita paruh baya itu kembali tersenyum hangat, ia menatap lekat foto Anara yang tersenyum bahagia di bingkai besar tersebut. Aurora bangkit dan berpamitan, berniat untuk menyiapkan sajian untuk sang ibu mertua dengan tangannya sendiri. 

"Nathan.." 

"Iya bu?"

"Undang keluarga Lamoera untuk makan malam bersama kita, malam ini." Pintanya, Jonathan menatapnya dengan sebelah alis terangkat.

"Apa ibu yakin? Ibu gak sibuk?" 

"Ibu bisa mengatur ulang jadwal ibu besok." Jonathan tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya, menyetujui pinta sang ibu.








Sementara itu, Elcie baru saja selesai berbelanja. Ia menaruh belanjaannya di kursi belakang mobil kemudian masuk ke balik kemudi dan pulang. Sepanjang perjalanan, gadis itu hanya diam, tak ada yang bisa diajak bicara karena Zetta, Alice dan Anara yang memang enggan menemaninya.

Selama liburan, gadis itu hanya pasrah dan menerima saat Anara dan Alice dengan kompak memintanya melakukan kegiatan yang memang jarang bahkan tak pernah ia lakukan sendiri. Contohnya berbelanja bahan makanan seperti sekarang, Elcie tak tahu menahu tentang bumbu dan bagaimana cara memilih bahan yang baik. 

Jikapun salah, Elcie tak akan membantah. Percuma, kedua gadis tersebut selalu bisa membungkam mulutnya dan berakhir pasrah.

Tak lama, Elcie menghentikan mobil di halaman luas kediamannya, membawa serta barang belanjaannya dan masuk ke dalam rumah.

Alice dan Anara terlihat tengah bersantai di ruang tengah, keduanya menoleh dengan senyuman pada Elcie dan kembali fokus dengan kartun yang mereka saksikan. Elcie menghela nafas, ia melanjutkan langkah menuju dapur dan menata belanjaannya di bantu ibu asisten rumah tangga.

The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang